Senin, 31 Januari 2011

orang bodoh vs orang pintar

Setiap orang punya perjalanan hidup yang berbeda-beda dan menerjemahkan perjalanan hidupnya pun tak akan sama kedalam petuah-petuah kata yang bermakna.


Demikian pula dengan sosok Bob Sadino yang ber-azzam untuk tidak membawa ilmu yang dimilikinya keliang kubur sebelum di ajarkan kepada anak bangsa ini.


Berikut tulisan-tulisan Beliau, semoga bermanfaat.


1. Terlalu Banyak Ide – Orang “pintar” biasanya banyak ide, bahkan mungkin telalu banyak ide, sehingga tidak satupun yang menjadi kenyataan. Sedangkan orang “bodoh” mungkin hanya punya satu ide dan satu itulah yang menjadi pilihan usahanya


2. Miskin Keberanian untuk memulai – Orang “bodoh” biasanya lebih berani dibanding orang “pintar”, kenapa ? Karena orang “bodoh” sering tidak berpikir panjang atau banyak pertimbangan. Dia nothing to lose. Sebaliknya, orang “pintar” telalu banyak pertimbangan.


3. Telalu Pandai Menganalisis – Sebagian besar orang “pintar” sangat pintar menganalisis. Setiap satu ide bisnis, dianalisis dengan sangat lengkap, mulai dari modal, untung rugi sampai break event point. Orang “bodoh” tidak pandai menganalisis, sehingga lebih cepat memulai usaha.


4. Ingin Cepat Sukses – Orang “Pintar” merasa mampu melakukan berbagai hal dengan kepintarannya termasuk mendapatkahn hasil dengan cepat. Sebaliknya, orang “bodoh” merasa dia harus melalui jalan panjang dan berliku sebelum mendapatkan hasil.


5. Tidak Berani Mimpi Besar – Orang “Pintar” berlogika sehingga bermimpi sesuatu yang secara logika bisa di capai. Orang “bodoh” tidak perduli dengan logika, yang penting dia bermimpi sesuatu, sangat besar, bahkan sesuatu yang tidak mungkin dicapai menurut orang lain.


6. Bisnis Butuh Pendidikan Tinggi – Orang “Pintar” menganggap, untuk berbisnis perlu tingkat pendidikan tertentu. Orang “Bodoh” berpikir, dia pun bisa berbisnis.


7. Berpikir Negatif Sebelum Memulai - Orang “Pintar” yang hebat dalam analisis, sangat mungkin berpikir negatif tentang sebuah bisnis, karena informasi yang berhasil dikumpulkannya sangat banyak. Sedangkan orang “bodoh” tidak sempat berpikir negatif karena harus segera berbisnis.


8. Maunya Dikerjakan Sendiri – Orang “Pintar” berpikir “aku pasti bisa mengerjakan semuanya”, sedangkan orang “bodoh” menganggap dirinya punya banyak keterbatasan, sehingga harus dibantu orang lain.


9. Miskin Pengetahuan Pemasaran dan Penjualan - Orang “Pintar” menganggap sudah mengetahui banyak hal, tapi seringkali melupakan penjualan. Orang “bodoh” berpikir simple, “yang penting produknya terjual”.


10. Tidak Fokus – Orang “Pintar” sering menganggap remeh kata Fokus. Buat dia, melakukan banyak hal lebih mengasyikkan. Sementara orang “bodoh” tidak punya kegiatan lain kecuali fokus pada bisnisnya.


11. Tidak Peduli Konsumen – Orang “Pintar” sering terlalu pede dengan kehebatannya. Dia merasa semuanya sudah Oke berkat kepintarannya sehingga mengabaikan suara konsumen. Orang “bodoh” ?. Dia tahu konsumen seringkali lebih pintar darinya.


12. Abaikan Kualitas -Orang “bodoh” kadang-kadang saja mengabaikan kualitas karena memang tidak tahu, maka tinggal diberi tahu bahwa mengabaikan kualitas keliru. Sednagnkan orang “pintar” sering mengabaikan kualitas, karena sok tahu.


13. Tidak Tuntas - Orang “Pintar” dengan mudah beralih dari satu bisnis ke bisnis yang lain karena punya banyak kemampuan dan peluang. Orang “bodoh” mau tidak mau harus menuntaskan satu bisnisnya saja.


14. Tidak Tahu Pioritas - Orang “Pintar” sering sok tahu dengan mengerjakan dan memutuskan banyak hal dalam waktu sekaligus, sehingga prioritas terabaikan. Orang “Bodoh” ? Yang paling mengancam bisnisnyalah yang akan dijadikan pioritas


15. Kurang Kerja Keras dan Kerja Cerdas – Banyak orang “Bodoh” yang hanya mengandalkan semangat dan kerja keras plus sedikit kerja cerdas, menjadikannya sukses dalam berbisnis. Dilain sisi kebanyakan orang “Pintar” malas untuk berkerja keras dan sok cerdas,


16. Menacampuradukan Keuangan – Seorang “pintar” sekalipun tetap berperilaku bodoh dengan dengan mencampuradukan keuangan pribadi dan perusahaan.


17. Mudah Menyerah - Orang “Pintar” merasa gengsi ketika gagal di satu bidang sehingga langsung beralih ke bidang lain, ketika menghadapi hambatan. Orang “Bodoh” seringkali tidak punya pilihan kecuali mengalahkan hambatan tersebut.


18. Melupakan Tuhan – Kebanyakan orang merasa sukses itu adalah hasil jarih payah diri sendiri, tanpa campur tangan “TUHAN”. Mengingat TUHAN adalah sebagai ibadah vertikal dan menolong sesama sebagai ibadah horizontal.


19. Melupakan Keluarga – Jadikanlah keluarga sebagai motivator dan supporter pada saat baru memulai menjalankan bisnis maupun ketika bisnis semakin meguras waktu dan tenaga


20. Berperilaku Buruk – Setelah menjadi pengusaha sukses, maka seseorang akan menganggap dirinya sebagai seorang yang mandiri. Dia tidak lagi membutuhkan orang lain, karena sudah mampu berdiri diats kakinya sendiri.


Senin, 24 Januari 2011

Waktu, Kesempatan, dan Satu Kepastian

Waktu, Kesempatan, dan Satu Kepastian

Ada sebuah istilah yang mengatakan, "Kegagalan itu penting karena jika tidak ada kegagalan, tidak ada penghargaan untuk keberhasilan."

Setiap manusia pasti pernah merasakan kegagalan, tapi bukan berati kegagalan menjadi sebuah nilai yang tak berarti bagi sebuah kesuksesan. Untuk merubah sebuah kegagalan mejadi sebuah keberhasilan, maka dibutuhkan proses, waktu, usaha dan kesungguhan. Seperti yang kita ketahui bahwa waktu memiliki tiga bagian: Masa lulu, Masa sekarang dan Masa yang akan datang.

Pertama: masa lalu. Dari masa lalu ini lah kita bisa mengambil hikmahnya dan menjadikan sebuah pelajaran agar nantinya tidak jatuh kembali ke lubang yang sama.

Kedua, masa sekarang. Masa sekarang adalah hal yang paling penting dan merupakan sebuah proses dan proses ini pula yang akan menentukan sukses dan gagalnya seseorang dimasa yang akan datang, karena masa depan dimulai dari sekaarang.

Ketiga,
masa yang akan datang, masa yang dinanti-nanti oleh setiap manusia, masa ini yang akan menetukan, siapa yang akan menjadi juara, serta mampu meraih mimpi dan cita-cita.

Maka ada sebuah pepatah mengatakan, "Kita hanya memiliki dua pilihan, kita yang akan melewati waktu ataukah waktu yang akan melewati kita?" Jika waktu dilihat dari segi grametikal kebahasaan, waktu memiliki beberapa istilah tersendiri.

Dari sekian banyaknya bahasa yang di gunakan di setiap negara, pada sejatinya waktu hanyalah satu. Begitupun dengan jumlah bilangannya. Waktu sehari semalam di Indonesia adalah 24 jam, demikin pula di inggris, Australia, eropa dan di nagara-negar lalainya. Semuanya mendapatkan porsi yang sama yaitu 24 jam.

Waktu yang begitu berharganya, sampai setiap orang memiliki persepsi masing-masing terhadap waktu:

* Bagi orang barat waktu adalah uang.
* Bagi seorang pelukis waktu adalah karya.
* Bagi seorang pelajar waktu adalah ilmu
* Bagi seorang pekerja kuli bangunan waktu adalah upah dan
* Bagi seorang pejabat nakal waktu adalah kesempatan.

Waktu pula bagaikan sebuah pedang, jika kita tidak bisa mengunakanya, maka ia akan menebas leher kita. Waktu pun bagaikan sebuah kendaraan, jika kita tidak bisa mengunakanya, maka kita akan terlindas olehnya.

Dari semua istilah dan persepsi yang digunakan, pada hakekatnya waktu akan kembali pada satu kepastian dan satu kenyataan. Atau mungkin waktu hanya sebuah angin lalu yang memindahkan seseorang dari masa lalu ke masa yang akan datang, tidak ada hasil, tidak ada karya, waktu tercecer begitu saja di berbagai tempat, di warung, di terminal, di jalan ataupun di tempat-tempat lainnya.

Dalam waktu tertentu ada orang yang mampu memebuat jembatan layang, pesawat terbang, bangunan megah, segudang karya keilmuan, dan sebagainya. Dan ada pula yang sama sekali yang tidak menghasilkan apa-apa. Ia hanya terdiam bermalas-malasan tanpa ada usaha, tapi ketika kenyataan itu datang, ia selalu menyalahkan kaadaan. Oleh sebab itu allah SWT berfirman dalam sutat Al-'Ashr, yang artinya, "Demi waktu, sesungguhnya mausia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang orang yang beriman dan mengerjalan amal sholeh…"

Jika orang-orang non Muslim bekerja di dunia hanya untuk mengejar kesenangan dan keduniaan, yang mana sifanya hanya sementara, maka bagi orang islam bukan hanya dunia yang dicari, tapi juga akhirat yang menjadi tujaun. Semoga kita tidak termasuk orang-orang yang merugi seperti yang telah Allah SWT firmankan. Mari kita gunakan waktu dengan sebaik mungkin, besusaha dengan sungsuh-sunguh dan tidak pula meningalkan sebuah kewajiban.

Sepuluh sahabat yang dijamin masuk surga

Berikut ini adalah sedikit preview tentang sepuluh sahabat rasulullah yang dijamin masuk surga (Asratul Kiraam) :)

1. Abu Bakar Siddiq ra.
Beliau adalah khalifah pertama sesudah wafatnya Rasulullah Saw. Selain itu Abu bakar juga merupakan laki-laki pertama yang masuk Islam, pengorbanan dan keberanian beliau tercatat dalam sejarah, bahkan juga didalam Quran (Surah At-Taubah ayat ke-40) sebagaimana berikut : “Jikalau tidak menolongnya (Muhammad) maka sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir (musyrikin Mekah) mengeluarkannya (dari Mekah) sedang dia salah seseorang dari dua orang (Rasulullah dan Abu Bakar) ketika keduanya berada dalam gua, diwaktu dia berkata kepada temannya:”Janganlah berduka cita, sesungguhya Allah bersama kita”. Maka Allah menurunkan ketenangan kepada (Muhammad) dan membantunya dengan tentara yang kamu tidak melihatnya, dan Allah menjadikan seruan orang-orang kafir itulah yang rendah. Dan kalimat Allah itulah yang tinggi. Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” Abu Bakar Siddiq meninggal dalam umur 63 tahun, dari beliau diriwayatkan 142 hadiets.

2. Umar Bin Khatab ra.
Beliau adalah khalifah ke-dua sesudah Abu Bakar, dan termasuk salah seorang yang sangat dikasihi oleh Nabi Muhammad Saw semasa hidupnya. Sebelum memeluk Islam, Beliau merupakan musuh yang paling ditakuti oleh kaum Muslimin. Namun semenjak ia bersyahadat dihadapan Rasul (tahun keenam sesudah Muhammad diangkat sebagai Nabi Allah), ia menjadi salah satu benteng Islam yang mampu menyurutkan perlawanan kaum Quraish terhadap diri Nabi dan sahabat. Dijaman kekhalifaannya, Islam berkembang seluas-luasnya dari Timur hingga ke Barat, kerajaan Persia dan Romawi Timur dapat ditaklukkannya dalam waktu hanya satu tahun. Beliau meninggal dalam umur 64 tahun karena dibunuh, dikuburkan berdekatan dengan Abu Bakar dan Rasulullah dibekas rumah Aisyah yang sekarang terletak didalam masjid Nabawi di Madinah.

3. Usman Bin Affan ra.
Khalifah ketiga setelah wafatnya Umar, pada pemerintahannyalah seluruh tulisan-tulisan wahyu yang pernah dicatat oleh sahabat semasa Rasul hidup dikumpulkan, kemudian disusun menurut susunan yang telah ditetapkan oleh Rasulullah Saw sehingga menjadi sebuah kitab (suci) sebagaimana yang kita dapati sekarang. Beliau meninggal dalam umur 82 tahun (ada yang meriwayatkan 88 tahun) dan dikuburkan di Baqi’.

4. Ali Bin Abi Thalib ra.
Merupakan khalifah keempat, beliau terkenal dengan siasat perang dan ilmu pengetahuan yang tinggi. Selain Umar bin Khatab, Ali bin Abi Thalib juga terkenal keberaniannya didalam peperangan. Beliau sudah mengikuti Rasulullah sejak kecil dan hidup bersama Beliau sampai Rasul diangkat menjadi Nabi hingga wafatnya. Ali Bin Abi Thalib meninggal dalam umur 64 tahun dan dikuburkan di Koufah, Irak sekarang.

5. Thalhah Bin Ubaidillah ra.
Masuk Islam dengan perantaraan Abu Bakar Siddiq ra, selalu aktif disetiap peperangan selain Perang Badar. Didalam perang Uhud, beliaulah yang mempertahankan Rasulullah Saw sehingga terhindar dari mata pedang musuh, sehingga putus jari-jari beliau. Thalhah Bin Abdullah gugur dalam Perang Jamal dimasa pemerintahan Ali Bin Abi Thalib dalam usia 64 tahun, dan dimakamkan di Basrah.

6. Zubair Bin Awaam
Memeluk Islam juga karena Abu Bakar Siddiq ra, ikut berhijrah sebanyak dua kali ke Habasyah dan mengikuti semua peperangan. Beliau pun gugur dalam perang Jamal dan dikuburkan di Basrah pada umur 64 tahun.

7. Sa’ad bin Abi Waqqas
Mengikuti Islam sejak umur 17 tahun dan mengikuti seluruh peperangan, pernah ditawan musuh lalu ditebus oleh Rasulullah dengan ke-2 ibu bapaknya sendiri sewaktu perang Uhud. Meninggal dalam usia 70 (ada yang meriwayatkan 82 tahun) dan dikuburkan di Baqi’.

8. Sa’id Bin Zaid
Sudah Islam sejak kecilnya, mengikuti semua peperangan kecuali Perang Badar. Beliau bersama Thalhah Bin Abdullah pernah diperintahkan oleh rasul untuk memata-matai gerakan musuh (Quraish). Meninggal dalam usia 70 tahun dikuburkan di Baqi’.

9. Abdurrahman Bin Auf
Memeluk Islam sejak kecilnya melalui Abu Bakar Siddiq dan mengikuti semua peperangan bersama Rasul. Turut berhijrah ke Habasyah sebanyak 2 kali. Beliau adalah salah satu tauladan profil seorang saudagar muslim yang memulai kerajaan bisnisnya dari 0 sampai sukses besar namun tetap zuhud. Meninggal pada umur 72 tahun (ada yang meriwayatkan 75 tahun), dimakamkan di baqi’.

10. Abu Ubaidillah Bin Jarrah
Masuk Islam bersama Usman bin Math’uun, turut berhijrah ke Habasyah pada periode kedua dan mengikuti semua peperangan bersama Rasulullah Saw. Meninggal pada tahun 18 H di urdun (Syam) karena penyakit pes, dan dimakamkan di Urdun yang sampai saat ini masih sering diziarahi oleh kaum Muslimin.

Jumat, 21 Januari 2011


Mengapa aku harus ikhlas?

Mengapa aku harus ikhlas.... agar iblis jungkir balik, kalah telak tanpa balas
Mengapa aku harus ikhlas.... agar aku mendapatkan berkah dalam setiap butir beras
Mengapa aku harus ikhlas.... agar sinergiku kian selaras
Mengapa aku harus ikhlas.... agar magnet diriku tidak terlepas
Mengapa aku harus ikhlas.... agar manfaatku bisa berbekas

Mengapa aku harus menghormatinya.... sebab itu jalurku menuju syurga
Mengapa aku harus merawatnya... karena kasih sayangku dibutuhkannya
Mengapa aku harus mencintainya.... karena cinta membuat hatiku-hatinya berdaun berbunga
Mengapa aku harus hanya menyembah-Nya... sebab Dialah Tuhan, Zat Maha Kuasa

Mengapa aku tak boleh kecewa... boleh saja selama kecewaku berbuah taqwa
Mengapa aku tak boleh berduka... boleh saja selama dukaku memurnikan cinta
Mengapa aku tak boleh menguasai dunia....boleh saja jika aku sudah kuasai diri di jiwa
Mengapa aku tak boleh tebar pesona.... sebab segala pesona adalah milik Allah semata

Mengapa aku tak boleh mengeluh... karena keluhan membuatku rapuh
Mengapa aku tak boleh angkuh..... karena yang fana tak mungkin utuh
Mengapa aku tak boleh berlabuh.... sebab dunia saatnya melepas peluh
Mengapa aku tak boleh selingkuh.... mau dimana wajahku ditaruh

Mengapa ikhlasku tak boleh berkarat .... sebab Allah itu dekat
Mengapa aku tak boleh gila hormat... sebab orang gila harus dirawat
Mengapa aku tak boleh menjilat.... sebab mendzikirkan lidah jauh lebih nikmat
Mengapa aku tak boleh cinta berat... sebab dunia ini sebentar lagi kiamat

Mengapa aku tak boleh lari dari masalah.... karena aku tak mau lari dari kasih sayang-Nya
Mengapa aku tak boleh gundah dan gelisah.... agar jantungku tak lekas berdarah
Mengapa aku tak boleh memfitnah.... karena aku tak mau memakan daging mentah
Mengapa aku tak boleh jika ingin semuanya indah.... Karena indah hadir bersama masalah

Ya, mengapa aku harus ikhlas ....
Agar Allah meridhoiku dan semesta merasakan manfaatku
Sebab, tugasku menebar manfaat dan bukan menebar pesona
Seperti pohon... dilempar batu dibalas buah
Yang terbaik untukku dan semesta
Awet mudaku, pada jiwa yang tak lagi berbaju dunia...
Insya Allah...

Rabu, 19 Januari 2011

Air


Seekor anak rusa tampak berlari kecil di tepian sungai. Ia melompat dari bebatuan satu ke bebatuan lain yang berserakan di sepanjang sungai. Rasa dahaganya yang begitu tak tertahankan tidak melunturkan niatnya untuk mencari mata air yang jernih. Karena di situlah, ia dan ibunya biasa minum.

Sayangnya, karena longsoran tanah tepian sungai, mata air tampak tidak lagi jernih. Warnanya agak kecoklatan. “Ih, kok tidak jernih,” ujar anak rusa sambil mencari aliran mata air ke arah aliran sungai.

Ia terus menelusuri aliran sungai yang berada lebih bawah dari lokasi mata air. Sayangnya, kian ke bawah, semua anak mata air yang ia temui berwarna sama: coklat keruh. Dan kian kebawah, warnanya lebih keruh lagi.

Kecewa dengan apa yang ia temukan, sang anak rusa pun berlari meninggalkan sungai menuju semak-semak di mana ibunya berada.

”Kamu sudah minum, Nak?” tanya sang ibu rusa ketika mendapati anaknya sudah berada di dekatnya.

”Belum, Bu,” ucap sang anak rusa tampak kesal.

”Kenapa? Kan kamu sudah tahu di mana mata air yang jernih itu berada,” sergah sang ibu rusa kemudian.

”Airnya keruh, Bu. Dan semua anak mata air yang berada di bawahnya pun sama, bahkan lebih keruh lagi,” ungkap sang anak rusa tidak mampu lagi menahan kekecewaannya.

Induk rusa pun menghampiri anaknya lebih dekat lagi. ”Anakku, kamu dapat pelajaran baru dari keruhnya mata air,” ucap sang induk rusa tiba-tiba.

”Maksud ibu?” tanya sang anak rusa begitu penasaran.

”Anakku, kalau mata air yang berada di bagian atas sungai keruh, semua aliran anak mata air di bawahnya akan lebih keruh lagi. Begitulah alam mengajarkan kita,” jelas sang ibu rusa diiringi anggukan anaknya.

**

Ada dahaga ruhani ketika kehidupan di negeri ini kian jauh dari kepuasan jiwa. Orang menjadi begitu jatuh cinta dengan dunia materi, dan tidak lagi perduli dengan orang-orang di sekitarnya.

Pada dahaga itu, orang pun merindukan sumber mata air ruhani nan jernih yang bisa memuaskan rasa haus mereka. Namun, ketika mata air yang berada di atas mulai keruh karena longsoran butiran tanah tepian sungai kehidupan, jangan kecewa ketika anak-anak mata air di bawahnya ditemukan jauh lebih keruh lagi.

Karena begitulah, Allah mengajarkan kita melalui alam ini.

Minggu, 16 Januari 2011





Tips dan Trik Mengecek Blackberry Baru dan Fungsinya





Tertarik untuk menggunakan BlackBerry?Mmm, handset besutan RIM ini telah berhasil mencuri perhatian di Indonesia dan bahkan mungkin sekarang telah menjadi trend fashion komunikasi untuk saat ini. Bagi Anda yang tertarik dan akan membeli Blackberry baru, tidak ada salahnya untuk membacar tips dan trik berikut :

TIPS SETTING BLACKBERRY BARU DAN FUNGSINYA :

Pertama, tekan tombol yg bergambar lambang Blackberry lalu pilih option lalu pilih status lalu ketik B U Y R, perhatikan DATA dan VOICE usage, kedua hal tersebut harus pada nominal NOL.

Kedua, teruskan dengan mengetik T E S T, lalu tekan trackball dan pilih start, centang seluruh bagian yg anda ingin test lalu pilih RUN, ikuti seluruh tahap sehingga anda bisa memastikan seluruh fungsi di blackberry tersebut berjalan dengan baik.

Fungsi – fungsi yg dapat di cek :
1. Keyboard dan trackball
2. Misc
3. Handset Audio
4. Headset Audio
5. Bluetooth Audio
6. RF Compartment
7. GPS

Untuk huruf gprs masih kecil belum GPRS :
Step by step :
1. Masuk ke Options>Advanced Options>Host Routing Table> pilih yg atas trus tekan logo BB pilih register now
2. Masuk ke Options>Mobile Network>Network Selection Mode> ganti ke manual
3. Pilih operator lain, tekan logo BB>save
4. Cabut batre
5. Ulangi step 1, ganti ke automatic

Untuk Shortcut :
Cara mengaktifkan :
Tekan tombol telefon yg berwarna hijau, tekan logo BB, pilih options>General Options> ganti pilihan Dial From Home Screen menjadi no, tekan logo BB>save

Shortcuts disusun sesuai keyboard layout secara horizontal :
Baris pertama :
Q : Tekan 1 detik -> profile menjadi vibrate, tekan 1 detik -> kembali normal
T : Task
Y : Yahoo Messenger
U : Calculator
O : Options

Baris kedua :
A : Contact
S : Search
D : Memopad
F : Pilih Profile
H : Help
K : Keypad lock
L : Calendar

Baris ketiga :
X : MSN
C : Membuat SMS
V : Saved Messeges
B : Internet Browser
N : Blackberry Messenger
M : Email Messeges gabungan

Kombinasi :
Alt + esc(tanda back disebelahnya end calls) : pindah aplikasi (application switcher)

Untuk Copy Paste :
1. Sorot kalimat/kata yg ingin di copy dengan menekan shift
2. Tekan alt dan trackball berbarengan (copy)
3. Taruh cursor ditempat yg ingin di paste
4. Tekan shift dan trackball berbarengan (paste)

Untuk Recalibrate Battery :
1. Charge sampai full
2. Pakai sampai habis
3. Pinjem batre temen, 3 menit copot
4. Kembalikan batre asli
5. Charge sampe penuh minimal 4 jam
(*kalo ada)

Merubah Signal Bar Menjadi Angka :
Tekan alt + N M L L pada home screen Blackberry Baru anda.

Sabtu, 15 Januari 2011

Do'a dan Optimisme

Kalau sekiranya Kita tanyakan kepada seseorang, “ anda optimis ? ” terhadap sebuah objek kehidupan, maka seketika itu juga jawabannya akan beragam. Ada yang mungkin akan menjawab “saya optimis”, “saya tak terlalu optimis”, atau sama sekali “saya tidak optimis”. Namun, ketika ditanyakan “apa itu optimisme?”, maka tak semua orang bisa merumuskan jawabannya dalam sebuah kalimat. Yang nyata, hanya bisa dirasakan maknanya dengan tepat di dalam hati, tapi tak dapat dirumuskan dalam sebuah alur kalimat.

Sudah jamak dalam kehidupan manusia, bahwa manusia itu punya harapan dan keyakinan. Keselarasan antara sebuah harapan dan keyakinan akan tercapainya harapan tersebut, itulah yang dinamakan dengan optimisme.

Namun, sudah jamak pula dalam kehidupan manusia, selalu punya gelombang. Tak selamanya harapan dan keyakinan itu selaras. Sebab, manusia juga ditakdirkan punya naluri cemas. Kecemasan inilah yang mempengaruhi tinggi rendahnya optimisme. Ketika kecemasan mengecil, pada saat itulah optimisme meningkat. Demikian pula sebaliknya.

“Suka atau tidak suka, kehidupan manusia mengandung konsekuensi. Manusia mengalami penderitaan, kesedihan, dan kegagalan, sebagaimana ia juga akan mengalami kegembiraan, prestasi, dan keberhasilan”

(Quraish Shihab dalam makalahnya Amalan Keagamaan Sehari-hari, 1997).

Tak dipungkiri, banyak kepedihan yang bisa diatasi dengan upaya yang bersungguh-sungguh. Namun, beberapa (atau mungkin banyak) peristiwa di dalam hidup tak selalu demikian, ia tak bisa diatasi dengan upaya yang bagaimanapun, kecuali dengan bantuan Allah Yang Maha Kuasa. Nah, pada titik inilah posisi do’a menjadi sebuah kemestian.

Hanya saja kemudian, tak pula semua manusia itu yakin bahwa do’anya akan dikabulkan, disinilah letak persoalannya.

Dalam perspektif ideologi Islam, Allah Swt. pernah berjanji,

“Berdo’alah kepada-Ku, maka pasti akan Aku kabulkan”.

Janji Allah ini tentu tidak main-main. Janji ini bukan janji manusia, yang kadang kala mungkir. Janji ini adalah janji yang pasti ditepati. Lalu, mengapakah manusia banyak yang merasa bahwa do’anya tak dikabulkan Tuhan? Pada tahap inilah pentingnya sebuah kesadaran.

Sadar artinya adalah pengetahuan akan realitas dan penerimaan.

Sadar bahwa “perspektif” Allah itu tidaklah sama dengan perspektif manusia.

Allah itu jauh lebih tahu, jauh lebih bijak di atas segalanya yang ada di langit dan di bumi, ataupun yang ada di antaranya. Oleh karena itu, Quraish Shihab mengatakan, bahwa menurut sementara ulama, do’a akan dikabulkan dalam tiga cara;

pertama, dikabulkan sesuai dengan permintaannya.

Kedua, dikabulkan dengan menggantinya dengan sesuatu yang lain yang lebih bermanfaat bagi si pemohon.

Ketiga, ditangguhkan pada hari kemudian, untuk diberi ganjarannya.

Dari pendapat ulama tersebut, dapat ditarik kesimpulan, bahwa Allah tidak pernah tidak mengabulkan sebuah do’a. Pengabulan itu hanya soal “kapan” dan “bagaimana caranya” saja.

Allah sangat tahu “kapan” dan “bagaimana caranya” mengabulkan, dimana “kapan” dan “bagaimana cara” Allah mengabulkan itu tidaklah selalu sama dengan “kapan” dan “bagamana caranya” manusia minta dikabulkan.

Keputusan “kapan” dan “bagaimana cara” Allah mengabulkan itu adalah yang paling tepat dan jitu. Sebab, dalam posisi ini, Allah mengetahui yang terdahulu dan terkemudian, Allah mengetahui semua yang telah terjadi dan semua yang belum terjadi. Sekali lagi, inilah yang dinamakan kesadaran.

Sebagai motivasi bagi kita adalah, bahwa Iblis saja yang durhaka dan jelas-jelas menentang-Nya – artinya, dalam posisi ini Iblis penuh bergelimang dosa – dikabulkan do’anya ketika ia meminta untuk dipanjangkan umurnya hingga kiamat tiba.

Oleh sebab itu, penting dalam berdo’a itu dalam posisi tulus dan posisi yakin. Kombinasi dua posisi ini yang akan senantiasa menghidupkan dan mengembangkan harapan. Harapan yang tak pernah mati itulah cikal bakal lahirnya optimisme. Dan, tak syak lagi, optimisme sangat baik dampaknya bagi kehidupan manusia.

Jumat, 14 Januari 2011

Perbedaan Antara Pendidikan Dan Pengajaran


Pengajaran dan pendidikan atau dalam bahasa arabnya taalim dan tarbiah adalah dua perkara penting di dalam membina manusia. Pengajaran dan pendidikan adalah dua perkara yang berbeda tetapi banyak orang yang tidak faham tentang kedua perkara ini.

Pengajaran khusus ditujukan pada akal. Oleh karena itu mudah dan straight forward. Sedangkan pendidikan adalah pembinaan insan yang tidak saja melibatkan perkara fisik dan mental tetapi juga hati dan nafsu karena sesungguhnya yang dididik adalah hati dan nafsu. Oleh karena itu pendidikan lebih rumit dan susah. Kedua perkara ini harus kita fahami benar dalam membina insan. Keduanya diperlukan dalam pembinaan pribadi agar pandai berbakti pada Tuhan dan pada sesama manusia.

Pengajaran adalah proses belajar atau proses menuntut ilmu. Ada dosen, guru, ustadz yang mengajar atau menyampaikan ilmu kepada murid yang belajar. Hasilnya murid menjadi pandai, dan berilmu pengetahuan (‘alim). Pendidikan adalah proses mendidik yang melibatkan penerapan nilai-nilai. Di dalam pendidikan terdapat proses pemahaman, penghayatan, penjiwaan, dan pengamalan. Ilmu yang telah diperoleh terutama ilmu agama dicoba untuk difahami dan di hayati hingga tertanam dalam hati dan dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan kata lain pendidikan menyangkut tentang akhlak.

Pendidikan antara lain adalah memperkenalkan Tuhan kepada manusia. Membersihkan hati insan dari sifat-sifat keji (mazmumah) dan mengisinya dengan sifat-sifat terpuji (mahmudah). Pendidikan juga adalah mengembalikan hati nurani manusia kepada keadaan fitrah yang suci dan bersih. Nafsu perlu dikendalikan supaya tidak cenderung kepada kejahatan dan maksiat tetapi cenderung kepada kebaikan dan ibadah.

Namun, kita tidak bisa mendidik saja tanpa memberi ilmu, dan begitu juga sebaliknya, kita tidak bisa memberi ilmu saja tanpa mendidik. Pengajaran tanpa pendidikan akan menghasilkan masyarakat yang pandai tetapi rusak akhlaknya atau jahat. Masyarakat akan maju di berbagai bidang dan kemewahan timbul dimana-mana tetapi akan timbul hasad dengki dimana-mana karena jiwa tiap insannya tidak hidup. Manusia menjadi individual, tidak berkasih sayang, dan kemanusiaan musnah. Manusia berubah identitas. Fisiknya saja manusia tetapi perangainya seperti setan dan hewan.
Sebaliknya mendidik saja tanpa memberi ilmu akan menghasilkan individu yang baik tetapi tidak berguna di tengah masyarakat. Mendidik tanpa ilmu menyebabkan insan mempunyai jiwa yang hidup tetapi tidak ada ilmu untuk dijadikan panduan.

Tetapi perlu dipahami bahwa tidak semua orang mampu mendidik. Ada orang yang berilmu banyak tetapi tidak mampu mendidik tetapi ada juga orang yang berilmu sedikit tetapi dapat mendidik. Karena peranan pengajaran ilmu hanya sedikit saja sedangkan selebihnya adalah peranan pendidikan.
Manusia menjadi jahat bukan karena tidak tahu ilmu. Jumlah orang bodoh yang jahat hampir sama dengan jumlah orang pandai yang jahat juga. Bahkan orang pandai yang jahat lebih jahat dari pada orang bodoh yang jahat, karena orang yang pandai menggunakan kelebihan akal atau ilmunya untuk kejahatan. Manusia menjadi jahat adalah karena proses pendidikannya tidak tepat sehingga jiwanya tidak hidup.

Dalam mencari ilmu, seseorang bisa belajar dari beberapa guru karena hanya ilmu yang kita pelajari. Tetapi, dalam mendidik atau mencari pendidik, tidak bisa ada lebih dari seorang pendidik. Pendidik yang sesungguhnya adalah pemimpin, model, sekaligus contoh untuk diikuti. Kalau ada banyak pendidik maka ibarat seperti masakan yang dimasak oleh beberapa koki. Dia akan jadi rusak. “ Too many cooks spoil the brook”.

Kemudian dilihat dari segi ilmunya, tidak semua ilmu mempunyai nilai pendidikan. Ilmu agama khususnya ilmu fardlu ‘ain seperti ilmu mengenal Tuhan memang untuk mendidik. Sedangkan kebanyakan ilmu akademik seperti matematika, perdagangan, sejarah, ilmu alam dan lain-lain tidak dapat untuk mendidik dan sekedar untuk mengajar saja. Meskipun begitu, jika proses pendidikan berjalan dengan benar sehingga jiwa Tauhid hadir pada diri seseorang maka ilmu-ilmu akademik akan menambah keyakinannya dan akan menjadikannya semakin melihat betapa berkuasa dan Maha Hebatnya Tuhan.. Sebaliknya, bagi pelajar-pelajar yang kosong jiwanya dari mengenal Tuhan, ilmu-ilmu tersebut hanya akan melalaikan mereka karena mereka tidak mampu mengaitkan apa yang mereka pelajari dengan Tuhan.

Dalam suatu proses membangun dan membina manusia, pengajaran dan pendidikan adalah perkara wajib. Namun pendidikanlah yang lebih diutamakan karena jika pendidikan tidak diutamakan maka akan terbangun masyarakat yang rusak dan merusakkan. Manusia akan menjadi musuh kepada manusia yang lain dan kepada Tuhannya.Didiklah manusia lebih dahulu sebelum mengajar mereka hingga pandai. Jadikan mereka berakhlak sebelum menjadikan mereka berilmu. Kenalkan Tuhan lebih dahulu sebelum mengenalkan alam semesta beserta ciptaanNya yang lain. Jadikan mereka sebagai hamba-hamba ALLAH lebih dahulu sebelum menjadikan mereka sebagai khalifahNya.
http://kawansejati.ee.itb.ac.id/perbedaan-antara-pendidikan-dan-pengajaran

PERSAHABATAN


Persahabatan adalah tempat kita mendapatkan tangan Allah yang melayani, mendorong semangat, memberi dan mendukung. Nah, anda perlu mengetahui empat hal tentang persahabatan sejati. Yaitu:

* Sahabat bukanlah yang paling bagus tapi yang paling penting!

Tidak ada pengganti bagi seorang sahabat yakni seseorang yang memperhatikan, mendengarkan, merasakan, menghibur dan seringkali juga memarahi.Sahabat sejatilah yang paling baik dalam melakukan hal-hal ini.

* Sahabat tidak diperoleh secara otomatis tapi harus dipelihara.

Seseorang harus menjaga persahabatannya dengan perbaikan yang terus-menerus.Sama seperti pohon-pohon, persahabatan perlu dipelihara.

* Sahabat tidak bersifat netral tapi justru mempengaruhi kehidupan kita.

Jika sahabat anda menjalani kehidupan yang baik, mereka akan mendorong anda menjadi orang yang lebih baik. Jika sahabat anda menjalani kehidupan yang jelek mereka akan memimpin anda menuruni jejak jalan yang sama atau bahkan lebih buruk. So...Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusak kebiasaan yang baik!! Jadi pilihlah sahabat anda dengan hati-hati dan berhikmat. Anda ingin berhikmat? Pilihlah sahabat-sahabat yang berhikmat!!!

* Persahabatan datang dalam jenjang bervariasi.

Ada yang namannya kenalan. KENALAN adalah orang yang dengan mereka kita memiliki hubungan tidak teratur dan interaksi yg dangkal. Biasanya just say hello ...apa kabar?...baik, baik, bagus...(padahal sebenarnya keadaan anda sedang tidak baik.Tapi sulit untuk diberitahukan karena hanyalah seorang kenalan). SAHABAT BIASA adalah orang yg dgn mereka, kita lebih banyak berhubungan dan miliki banyak persamaan, melakukan percakapan yang terperinci bahkan meminta pendapat namun masih ada jarak yang aman di antara kita. SAHABAT DEKAT adalah orang yg dgn mereka, kita membagi tujuan hidup yg sama dan dgn mereka kita mendiskusikan masalah-masalah yg sulit bahkan bisa pula berlibur bersama. SAHABAT KARIB adalah hanya beberapa orang yg dgn mereka kita memiliki hubungan yg teratur dan komitmen yg mendalam. Sahabat karib bebas untuk mengkritik, mengoreksi dan juga mendorong semangat karena kepercayaan dan kebersamaan yg telah dibangun di antara kita.

So...mereka yg tidak memiliki sahabat karib pastilah merupakan orang yg paling kesepian di dunia ini.

***************

Mempunyai satu sahabat sejati lebih berharga dari seribu teman yang mementingkan diri sendiri.

Apa yang kita alami demi teman kadang-kadang melelahkan dan menjengkelkan, tetapi itulah yang membuat persahabatan mempunyai nilai yang indah.

Persahabatan sering menyuguhkan beberapa cobaan, tetapi persahabatan sejati bisa mengatasi cobaan itu bahkan bertumbuh bersama karenanya…

Persahabatan tidak terjalin secara otomatis tetapi membutuhkan proses yang panjang seperti besi menajamkan besi, demikianlah sahabat menajamkan sahabatnya.

Persahabatan diwarnai dengan berbagai pengalaman suka dan duka, dihibur - disakiti, diperhatikan - dikecewakan, didengar - diabaikan, dibantu - ditolak, namun semua ini tidak pernah sengaja dilakukan dengan tujuan kebencian.

Seorang sahabat tidak akan menyembunyikan kesalahan untuk menghindari perselisihan, justru karena kasihnya ia memberanikan diri menegur apa adanya.

Sahabat tidak pernah membungkus pukulan dengan ciuman, tetapi menyatakan apa yang amat menyakitkan dengan tujuan sahabatnya mau berubah.

Proses dari teman menjadi sahabat membutuhkan usaha pemeliharaan dari kesetiaan, tetapi bukan pada saat kita membutuhkan bantuan barulah kita memiliki motivasi mencari perhatian, pertolongan dan pernyataaan kasih dari orang lain, tetapi justru ia berinisiatif memberikan dan mewujudkan apa yang dibutuhkan oleh sahabatnya.

Kerinduannya adalah menjadi bagian dari kehidupan sahabatnya, karena tidak ada persahabatan yang diawali dengan sikap egoistis. Semua orang pasti membutuhkan sahabat sejati, namun tidak semua orang berhasil mendapatkannya. Banyak pula orang yang telah menikmati indahnya persahabatan, namun ada juga yang begitu hancur karena dikhianati sahabatnya.

Ingatlah kapan terakhir kali kamu berada dalam kesulitan. Siapa yang berada di samping kamu ?? Siapa yang mengasihi kamu saat kamu merasa tidak dicintai ?? Siapa yang ingin bersama kamu saat kamu tak bisa memberikan apa-apa ??

MEREKALAH SAHABATMU

Hargai dan peliharalah selalu persahabatanmu


http://www.fenomena-cinta.co.cc/search/label/Persahabatan
Persahabatan adalah tempat kita mendapatkan tangan Allah yang melayani, mendorong semangat, memberi dan mendukung. Nah, anda perlu mengetahui empat hal tentang persahabatan sejati. Yaitu:

* Sahabat bukanlah yang paling bagus tapi yang paling penting!

Tidak ada pengganti bagi seorang sahabat yakni seseorang yang memperhatikan, mendengarkan, merasakan, menghibur dan seringkali juga memarahi.Sahabat sejatilah yang paling baik dalam melakukan hal-hal ini.

* Sahabat tidak diperoleh secara otomatis tapi harus dipelihara.

Seseorang harus menjaga persahabatannya dengan perbaikan yang terus-menerus.Sama seperti pohon-pohon, persahabatan perlu dipelihara.

* Sahabat tidak bersifat netral tapi justru mempengaruhi kehidupan kita.

Jika sahabat anda menjalani kehidupan yang baik, mereka akan mendorong anda menjadi orang yang lebih baik. Jika sahabat anda menjalani kehidupan yang jelek mereka akan memimpin anda menuruni jejak jalan yang sama atau bahkan lebih buruk. So...Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusak kebiasaan yang baik!! Jadi pilihlah sahabat anda dengan hati-hati dan berhikmat. Anda ingin berhikmat? Pilihlah sahabat-sahabat yang berhikmat!!!

* Persahabatan datang dalam jenjang bervariasi.

Ada yang namannya kenalan. KENALAN adalah orang yang dengan mereka kita memiliki hubungan tidak teratur dan interaksi yg dangkal. Biasanya just say hello ...apa kabar?...baik, baik, bagus...(padahal sebenarnya keadaan anda sedang tidak baik.Tapi sulit untuk diberitahukan karena hanyalah seorang kenalan). SAHABAT BIASA adalah orang yg dgn mereka, kita lebih banyak berhubungan dan miliki banyak persamaan, melakukan percakapan yang terperinci bahkan meminta pendapat namun masih ada jarak yang aman di antara kita. SAHABAT DEKAT adalah orang yg dgn mereka, kita membagi tujuan hidup yg sama dan dgn mereka kita mendiskusikan masalah-masalah yg sulit bahkan bisa pula berlibur bersama. SAHABAT KARIB adalah hanya beberapa orang yg dgn mereka kita memiliki hubungan yg teratur dan komitmen yg mendalam. Sahabat karib bebas untuk mengkritik, mengoreksi dan juga mendorong semangat karena kepercayaan dan kebersamaan yg telah dibangun di antara kita.

So...mereka yg tidak memiliki sahabat karib pastilah merupakan orang yg paling kesepian di dunia ini.

***************

Mempunyai satu sahabat sejati lebih berharga dari seribu teman yang mementingkan diri sendiri.

Apa yang kita alami demi teman kadang-kadang melelahkan dan menjengkelkan, tetapi itulah yang membuat persahabatan mempunyai nilai yang indah.

Persahabatan sering menyuguhkan beberapa cobaan, tetapi persahabatan sejati bisa mengatasi cobaan itu bahkan bertumbuh bersama karenanya…

Persahabatan tidak terjalin secara otomatis tetapi membutuhkan proses yang panjang seperti besi menajamkan besi, demikianlah sahabat menajamkan sahabatnya.

Persahabatan diwarnai dengan berbagai pengalaman suka dan duka, dihibur - disakiti, diperhatikan - dikecewakan, didengar - diabaikan, dibantu - ditolak, namun semua ini tidak pernah sengaja dilakukan dengan tujuan kebencian.

Seorang sahabat tidak akan menyembunyikan kesalahan untuk menghindari perselisihan, justru karena kasihnya ia memberanikan diri menegur apa adanya.

Sahabat tidak pernah membungkus pukulan dengan ciuman, tetapi menyatakan apa yang amat menyakitkan dengan tujuan sahabatnya mau berubah.

Proses dari teman menjadi sahabat membutuhkan usaha pemeliharaan dari kesetiaan, tetapi bukan pada saat kita membutuhkan bantuan barulah kita memiliki motivasi mencari perhatian, pertolongan dan pernyataaan kasih dari orang lain, tetapi justru ia berinisiatif memberikan dan mewujudkan apa yang dibutuhkan oleh sahabatnya.

Kerinduannya adalah menjadi bagian dari kehidupan sahabatnya, karena tidak ada persahabatan yang diawali dengan sikap egoistis. Semua orang pasti membutuhkan sahabat sejati, namun tidak semua orang berhasil mendapatkannya. Banyak pula orang yang telah menikmati indahnya persahabatan, namun ada juga yang begitu hancur karena dikhianati sahabatnya.

Ingatlah kapan terakhir kali kamu berada dalam kesulitan. Siapa yang berada di samping kamu ?? Siapa yang mengasihi kamu saat kamu merasa tidak dicintai ?? Siapa yang ingin bersama kamu saat kamu tak bisa memberikan apa-apa ??

MEREKALAH SAHABATMU

Hargai dan peliharalah selalu persahabatanmu

Senin, 10 Januari 2011

Ciri Manusia Terbaik



Sebagai manusia yang hidup di dunia ini, tentunya kita mendambakan nilai yang terbaik di sisi Allah SWT sebagai bekal menuju kehidupan di akhirat kelak. Merujuk beberapa keterangan dalam Al-Quran dan Hadits, terdapat beberapa ciri manusia terbaik yang bisa menjadi acuan bagi kita.

Pertama, Manusia Terbaik adalah yang Paling Baik Akhlaqnya

Akhlaq berasal dari kata kholaqo yang berarti menciptakan. Jadi akhlaq itu pada dasarnya bisa dibuat / diciptakan, bukan sesuatu yang given dan tidak bisa berubah. Kita bisa melihat kisah hidup Umar bin Khatab untuk memahami perubahan akhlak.

Pada zaman jahiliyah akhlaq beliau amatlah buruk, ia membunuh bayi, seorang pegulat hebat, bahkan akan membunuh nabi saat adiknya mau masuk islam. Namun setelah ia masuk islam akhlaqnya berubah luar biasa, ia menjadi seorang yang bisa menerima nasehat walau dari seorang pembantu dan saat ia sedang marah. Begitu juga dengan kisah Abu Bakar, ia seorang yang sering menangis dan lemah lembut. Namun ketika banyak orang murtad zakat setelah nabi wafat, ia menjadi tegas dan keras, bahkan sampai memerangi kaum murtad tersebut.

Satu diantara kunci sukses dakwah nabi, adalah keluhuran akhlaqnya. Hal ini bisa dilihat dalam kisah yang sering kita dengar. Setiap hari nabi selalu melewati seorang yahudi, dan nabi selalu dilempar, dicaci maki dan diludahi. Namun saat orang yahudi itu tidak nampak dikarenakan sakit, nabilah orang pertama yang menengok yahudi tersebut dengan membawa butiran kurma. Karena keluhuran akhlaq nabi, akhirnya orang yahudi tersebut masuk islam.

Begitu juga saat Abu Bakar bertanya kepada Aisyah, “Amal nabi apa yang bisa aku lakukan?, Aisyah menjawab, Nabi selalu berangkat di pagi hari menemuhi seorang yahudi tua buta yang selalu mencaci makinya, nabi membawa roti dan menyuapinya. Lantas Abu bakar meniru amalan nabi itu dan menemui orang yahudi itu. Orang yahudi itu lantas bertanya, Siapakah engkau?, Abu bakar menjawab, Akulah yang setiap hari memberimu roti dan menyuapimu. Orang yahudi itu berkata,”Engkau bukan orangnya, karena orang yang setiap pagi datang itu, sangat lembut saat menyuapiku”. Lantas Abu Bakar berkata, apakah engkau tahu bahwa orang yang datang setiap hari itu adalah Muhamad saw. Mendengar keterangan Abu Bakar itu, orang yahudi tua itu menangis dan akhirnya masuk islam.

Salah seorang penyair mesir, Syauqi Bay, berkata: “Suatu bangsa akan maju ketika akhlaq bangsa itu baik. Sebaliknya suatu bangsa akan rusak ketika akhlaq bangsa itu rusak”.

Akhlaq nabi sepenuhnya mencerminkan Al-Quran 30 juz, yang semuanya firman alloh dan mutlak kebenarannya. Sehingga Alloh pun memuji akhlaq beliau,” Waiinaka la’ala khulukin adhiim..” Sesungguhnya pada diri Muhammad terdapat akhlaq yang agung”

Kedua, Orang terbaik ialah orang yang panjang umur dan baik amalnya.

Sebagaimana tersirat dalam QS an-Nasr, waktu yang kita miliki setiap hari haruslah diisi dengan amal baik (ibadah), agar semakin banyak bekal yang kita bawa sebelum kembali kepada Allah SWT. Tugas kita untuk beribadah harus ditafsirkan dalam pengetian yang luas, yakni setiap aktivitas yang berharap ridlo Alloh, baik yang nyata maupun yang bathin. Setiap kita diminta untuk bekerja sesuai keahlian dan kapasitasnya masing-masing, baik di bidang ekonomian, pertanian, pendidikan, dan lain lain. Jadikanlah potensi ini sebagai ibadah sesuai aturan Alloh untuk memakmurkan bumi-Nya.

Sebagaimana Allah menerangakn dalam QS An-Nahl 97, “Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan”.

Sayyid Qutub menafsirkan ayat ini, bahwa kehidupan yang baik itu tidak hanya harta yang banyak dan melimpah. Namun Allah juga memberikan dalam bentuk lain misalnya kesehatan, kedamaian rumah tangga, kenikmatan hidup, dan lai lain. Apalah arti banyak harta atau kaya namun penyakit banyak diderita. Lebih tepatnya harta yang kita miliki itu bersifat barokah atau bertambah dan kita merasa cukup dengannya.
Ketiga, Manusia terbaik adalah yang seimbang dunia dan akhirat

Sebagaimana Allah menciptakan alam semesta ini dengan penuh keseimbangan. Kiat dituntut juga menjalani kehidupan yang seimbang antara dunia dan akhirat. Nabi berkata, “Kalian yang terbaik adalah ketika mencari dunia tidak meninggalkan akhirat. Dan ketika mencari akhirat tidak meninggalkan dunianya”.

Kewajiban seorang muslim saat ia bekerja atau bisnis, haruslah tetap melaksanakan kewajiban ibadah dengan terbaik misalnya sholat, zakat, dan lain lain. Alloh berfirman dalam QS Al-Qashas 77, “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan”.
Sikap kita terhadap dunia adalah menjadikannya di tangan bukan di hati. Dan jadikan dunia sebagai wasilah untuk menggapai kebahagiaan selama-lamanya.

Keempat, Manusia terbaik adalah yang tidak menjadi beban orang lain

Islam negajarkan kita agar mandiri. Meminta-minta dalam pandangan islam amatlah tercela. Nabi berkata, “Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah”. Salah satu kewajiban seorang muslim adalah memberi kepada orang lain yaitu zakat dan infaq.

Kelima, Manusia Terbaik adalah yang berlaku baik kepada keluarganya

Nabi berkata, “Dan akulah orang yang paling baik dalam muamalah kepada keluargaku”. Islam sangat mengangkat derajat dan martabat kaum perempuan. Dalam salah satu hadits, nabi berkata, “Surga berada di telapak kaki ibu”. Begitu menghargainya nabi kepada istrinya, beliau selalu memanggil dengan kata mesra yaitu, “Ya Khumairah, wahai yang pipinya kemerah-merahan”. Nabi menciptakan surga dalam rumahnya dengan cara saling menghormati dan mencintai antar keluarga. Jadikanlah keluarga sebagai madrasah / sekolah pertama bagi anak-anak kita, untuk memberikan teladan yang baik kepada anak kita.

Keenam, Manusia terbaik adalah yang punya hutang ia segera membayar

Islam mengajarkan agar kita segera membayar hutang, karena sesungguhnya kita tidak tahu kapan dipanggil Alloh SWT. Nabi berkata, “Jauhilah untuk berhutang, karena dengan berhutang membuat dirimu terganggu dimalam hari, dan hina di siang hari”.

http://www.nasehatislam.com/?p=78


******************

10 MANUSIA TERBAIK

Didalam beberapa sabdanya, Rasulullah SAW menyebut kata "Khairukum" atau "Khiyarakum" yang artinya "Sebaik-baik manusia diantara kalian", atau "Khoirunnaas" sebaik-baik manusia, yang dimaksud "kalian" disini adalah umat beliau yang beriman, dan dengan kalimat ini beliau ingin menegaskan keutamaan (fadhilah) suatu karakter yang akan beliau sebutkan.

Adapun manusia-manusia terbaik berdasarkan hadist Rosulullah SAW adalah sebagai berikut :

1. Para Shahabat yang Mulia
"Sebaik-baik manusia adalah generasiku (para sahabat), kemudian generasi sesudah mereka (tabi'in) kemudian generasi sesudah mereka (tabi'ut tabi'in)." (HR. Bukhari Muslim)

2. Orang yang paling bertaqwa dan suka menyambung Silaturahmi
Seorang lelaki berdiri saat Nabi SAW sedang diatas mimbar, ia bertanya, "Manusia seperti apa yang terbaik?" Beliau menjawab. "Manusia terbaik adalah yang paling banyak bacaan dan ilmu Aq-Qur'annya, paling bertaqwa dan paling suka beramar makruf nahi mungkar serta paling rajin menyambung silaturahmi." (HR. Ahmad)

3. Orang yang mepelajari dan Mengajarkan Al-Qur'an
"Sebaik-baik orang dari kalian adalah yang mempelajari Al-Qur'an dan mengajarkannya." (HR Bukhari Muslim)

4. Para Mujahid
"Sesungguhnya termasuk salah satu manusia terbaik adalah seorang lelaki yang beramal (berjuang) fisabilillah diatas kudanya, atau untanya atau kedua kakinya sampai maut menjemputnya." (HR. Nasa'i)

5. Orang yang panjang umurnya lagi baik Amalnya.
Seorang Badui berkata "Wahai Rosulullah, siapakah manusia terbaik?" Beliau menjawab, "Yang panjang umurnya dan baik amalnya" (HR. At Tirmidzi)

6. Orang yang kebaikannya selalu diharapkan
"Sebaik-baik manusia diantara kalian adalah yang kebaikannya selalu diharapkan dan orang merasa aman dari keburukannya, sedang seburuk-buruk manusia diantara kalian adalah yang kebaikannya tidak pernah diharapkan dan orang tidak merasa aman dari keburukannya." (HR. At Tirmidzi dan Ahmad)

7. Orang yang memiliki Akhlak mulia
"Sebaik-baik kalian adalah yang terbaik akhlaknya" (HR. Bukhari Muslim)

8. Orang yang berlaku baik terhadap keluarganya
"Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap keluarganya, dan aku adalah yang terbaik terhadap keluargaku..." (HR. At Tirmidzi)

9. Orang yang Uzlah menghindari fitnah
"Sebaik-baik manusia saat terjadi fitnah adalah orang yang mengisolir diri dengan hartanya, beribadah kepada Rabbnya dan menunaikan kewajibannya..." (HR. At Tirmidzi)

10. Orang yang suka memberi makan
"Sebaik-baik kalian adalah yang memberi makanan atau orang-orang yang meberi makan." (HR. Ahmad)

Pohon Kurma dan Kemiripannya Dengan Orang Mukmin


Coba kita perhatikan pohon kurma yang merupakan salah satu kebesaran Allah Subhanahu Wa Ta'Ala. Kita dapat menyaksikan tanda-tanda kebesaran Allah yang sangat luar biasa dan membuat kita takjub. Allah telah menetapkan bahwa diantara pohon kurma itu ada yang betina dan butuh dibuahi, maka Allah menciptakan pohon kurma jantan sebagai pasangannya yang akan membuahinya. Sebagaimana halnya makhluk hidup yang saling berpasangan-pasangan. Oleh sebab itulah pohon ini sangat mirip dengan manusia daripada pohon-pohon lainnya. Khususnya dengan orang mukmin sebagaimana perumpamaan yang disebutkan oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wassalam dalam hadits beliau.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Sesungguhnya ada di antara pepohonan, satu pohon yang tidak gugur daunnya. Pohon ini seperti seorang muslim, maka sebutkanlah kepadaku apa pohon tersebut?”

Lalu orang menerka-nerka pepohonan wadhi. Abdullah Berkata: “Lalu terbesit dalam diriku, pohon itu adalah pohon kurma, namun aku malu mengungkapkannya.” Kemudian mereka berkata: “Wahai Rasulullah beri tahukanlah kami pohon apa itu?”

Lalu beliau menjawab: “ia adalah pohon kurma.”

Hadits ini diriwayatkan oleh imam Bukhari dalam shahihnya kitab Al Ilmu, bab Qaulul Muhadits Hadatsanaa no. 61 (1/145-Fathul Baariiy) dan Muslim dalam shahihnya kitab Sifatul Munafiqin bab Mitslul Mukmin Matsalun Nakhlah no. 7029 (17/151- Syarah Nawawiy)

Kemiripan itu dapat kita lihat dari beberapa sisi :

Pertama:
Keteguhan dan kekokohan akarnya tertancap di bumi, tidak seperti pohon-pohon lainnya yang tercabut akarnya dari permukaan bumi dan tidak dapat tegak sedikitpun. Demikian juga iman jika telah mengakar di dalam hati seorang mukmin, maka akan menjadi sangat kokoh dan tidak goyah sedikitpun, seperti kokohnya gunung yang besar menjulang.

Kedua: Buahnya yang manis dan lezat serta khasiatnya yang sangat banyak. Demikian pula seorang mukmin, baik ucapannya dan banyak manfaatnya.

Ketiga:
Pakaian dan perhiasannya yang selalu tampak, baik pada musim panas maupun musim dingin. Demikian pula halnya dengan seorang mukmin yangg selalu mengenakan pakaian ketakwaan.

Keempat:
Mudah mengambil dan memetik buahnya. Pohonnya yang pendek tidaklah menyulitkan orang yang ingin mengambilnya, ia dapat diraihnya tanpa harus memanjat. Adapun batangnya mudah dipanjat dibandingkan pohon-pohon lain yang tinggi batangnya. Demikian pula seorang mukmin, kebaikannya mudah didapat dan sangat dekat bagi orang yang mencarinya, ia bukanlah orang yang penuh tipu daya lagi jahat.

Kelima:
Buah kurma termasuk buah yang paling bermanfaat, karena ruthabnya dimakan sebagai buah-buahan dan manis. Juga kurma yang telah kering menjadi makanan pokok, lauk dan buah serta dapat dihasilkan darinya cuka dan pemanis. Kurma juga dibuat sebagai obat dan minuman. Kemanfaatannya sudah cukup jelas bagi yang menggunakannya. Demikian juga mukmin memiliki keumuman manfaat dan keanekaragaman kebaikan dan kebagusannya.

Ditambah lagi buah kurma memiliki rasa manis dan iman pun memiliki rasa manis yang tidak dapat merasakannya kecuali orang yang memiliki iman yang benar. Oleh karena itu Rasulullah bersabda:

“Tiga perkara, jika seorang memilikinya niscaya merasakan manisnya iman, menjadikan Allah dan Rasul-Nya lebih dicintai dari yang lainnya dan mencintai seseorang hanya karena Allah serta benci kembali kepada kekufuran sebagaimana benci dilemparkan kedalam api.” (Mutafaqun ‘alaihi)

Imam Abu Muhammad bin Abi Jamroh menyatakan: “Diibaratkan dengan rasa manis dalam hadits ini, karena Allah menyerupakan iman dengan pohon dalam firman-Nya:
Kalimat di dalam ayat ini adalah kalimat ikhlas dan pohonnya adalah pokok iman, cabangnya adalah mengikuti perintah dan menjauhi larangan. Sedang daunnya adalah kebaikan yang diperhatikan seorang mukmin, buahnya adalah ketaatan.” (Lihat Fathul Bari, 1/60)

Keenam:
Pohon kurma merupakan pohon yang paling teguh menghadapi terpaan angin dan badai. Demikianlah seorang mukmin yang selalu tabah dan sabar dalam menghadapi musibah dan bala, tidak mudah tergoyahkan oleh cobaan. Seorang mukmin memilki tiga jenis kesabaran yang terkumpul pada dirinya, yaitu sabar dalam ketaatan Allah, sabar dari kemaksiatan dan sabar menghadapi takdir yang menyedihkan. Allah berfirman:
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadam, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan:”Innaa lillahi wa innaa ilaihi raaji’uun”. Mereka itulah yang mendapatkan keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Rabbnya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. Al-Baqarah [2]: 155-157)
Dan firman-Nya:
“Katakanlah: Hai hamba-hamba-Ku yang beriman, bertakwalah kepada Rabbmu. Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu adalah luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala tanpa batas.” (QS. Az-Zumar: [39]:10)

Ketujuh: Pohon kurma seluruh bagiannya dapat dimanfaatkan. Tidak ada satupun yang terbuang percuma. Buahnya sangat berguna, batangnya dapat dijadikan sebagai ruas, pelepahnya dapat dijadikan sebagai atap rumah untuk menggantikan kayu dan untuk menutupi celah dan lobang. Daunnya dapat digunakan sebagai bahan keranjang, bakul, berbagai macam alat rumah tangga, tikar dan lain-lain. Sabutnya dapat digunakan untuk berbagai macam keperluan yang sudah dikenal luas oleh manusia. Seorang mukmin memilki karakter yang sama dengan karakter pohon kurma tersebut. Demikian juga seorang mukmin ketika bergaul dengan teman dan sekitarnya. Ia tidak menampakkan kecuali akhlak yang mulia, adab budi pekerti yang luhur, muamalah baik, memberikan kebaikan dan tidak mengganggu mereka. Selalu memberikan manfaat kepada mereka dalam seluruh pergaulannya.Sampai-sampai duri yang terdapat pada pohon kurma ibarat ketegaran seorang mukmin dalam menghadapi musuh-musuh Allah dan orang fasik. Dan seorang mukmin itu memiliki sifat lembut seperti manis dan lembutnya buah kurma yang masih segar.

Kedelapan: Semakin panjang umurnya semakin banyak gunanya dan semakin baik buahnya. Demikianlah seorang mukmin, semakin panjang umurnya, akan semakin baik dan shalih pulalah amalnya. Imam At Tirmidziy meriwayatkan dari sahabat Abdullah bin Busr, beliau berkata:

Seorang a’robiy bertanya kepada Rasulullah: “Wahai Rasulullah siapakah orang yang terbaik?” Rasulullah menjawab: “Orang yang panjang umur dan baik amalannya.” (Sunan Tirmidzi 4/565 dan dishohihkan Al Albaniy dalam Shohih Sunan At Tirmidzi, 2/271)

Kesembilan: Jantung pohon kurma merupakan jantung pohon yang paling baik dan paling manis. Hal ini merupakan keistimewaan pohon kurma yang tidak dimilki oleh pohon-pohon lainnya. Demikianlah hati seorang mukmin, merupakan sebaik-baik hati manusia.

“Dari Abdullah bin umar beliau berkata: “Ketika kamu duduk-duduk di sisi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tiba-tiba diberikan jamaar (jantung kurma). Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu berkata: ‘Sesungguhnya terdapat satu pohon, barakahnya seperti barakah seorang muslim’. Lalu aku menerka itu adalah pohon kurma lalu ingin aku sampaikan dia adalah pohon kurma, wahai Rasulullah. Kemudian aku menengok dan mendapatkan aku orang kesepuluh dan paling kecil, lalu aku diam. Rasulullah berkata: ‘Ia adalah pohon kurma.’” (diriwayatkan oleh Bukhari dalam shohihnya, 3/444)

Ibnu Hajar berkata: “Barokah pohon kurma ada pada semua bagiannya, senantiasa ada dalam setiap keadaannya.

Kesepuluh:
Kegunaannya tidaklah habis sama sekali. Jika salah satu manfaatnya telah habis maka masih banyak lagi manfaat-manfaat lainnya. Demikianlah seorang mukmin yang tidak pernah kering dari amal-amal kebaikan. Jika salah satu sisi kekeringan maka sisi yang lain pasti subur. Kebaikannya selalu diharapkan dan kejelejannya selalu terjaga.

Penjelasan tentang masalah ini tentu sangat panjang sekali. Cukuplah sekiranya kita perhatikan baik-baik bentuk pohon kurma, mulai dari batangnya, pelepahnya, buahnya sampai daunnya!

BELAJAR DARI SEJARAH KONSTANTINOPEL:

Buah Manis Keshalihan dan Perencanaan Matang

“Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan.”

Demikianlah hadis Nabi Muhammad Sallahu ’alaihi wa Salam yang diriwayatkan oleh Ahmad bin Hanbal Al-Musnad. Hadis ini sejatinya memiliki kekuatan pesan bagi kita untuk mempelajari sejarah dan melihat bahwa ada banyak hikmah yang dapat kita petik dari perjalanan penaklukan konstantinopel, baik dari segi strategi kemenangannya hingga pada hal yang paling penting yakni kesiapan para prajuritnya.

Perumpamaan kota Konstantinopel sudah layaknya seorang gadis desa anak Pak Lurah yang diincar oleh banyak pujangga untuk dipinang, dimana berbondong-bondong golongan dari berbagai negara berupaya untuk mendapatkan kota pecahan Kekaisaran Romawi ini, termasuk dari golongan Arab-Muslim. Alasannya tidak lain karena lokasinya yang strategis diantara Asia dan Eropa serta merupakan rute ”jalur sutera” yang sangat menggiurkan dalam hal ekonomi maupun geopolitik pada saat itu.

Sejarah menceritakan bahwa ada banyak tokoh Islam yang berusaha untuk menaklukan kota Konstantinopel, mulai dari Muawiyah bin Abu Sufyan pada tahun 668M namun gugur sebelum sempat berhasil dalam penaklukan hingga pada generasi selanjutnya yaitu Bani Umayyah dan Bani Abbasiyah yang salah satu masanya dipimpin oleh Harun al-Rasyid pada 190H. Akan tetapi Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menetapkan bahwa seorang pemimpin dari Bani Utsmani-lah yang berhasil menaklukan kota Konstantinopel, yakni pada masa kepemimpinan Sultan Muhammad II yang pada kemudian hari dijuluki al-Fatih (Sang pembebas).

Sebenarnya, proses perencanaan penaklukan kota Konstantinopel sudah diawali oleh pemimpin pertama kekhilafahan Utsmani yaitu oleh Utsman. Berbagai persiapan logistik maupun penambahan pasukan telah ia dilakukan. Pun pada kepemimpinan setelahnya yaitu oleh Sulthan Orkhan, Sulthan Murad I, Sulthan Bayazid I dan Sulthan Murad II, mereka tetap meneruskan visi Utsman untuk menaklukan kota Konstantinopel dengan melakukan berbagai persiapan bahkan penyerangan. Puncak penyerangan dan keberhasilan penaklukan berhasil dilakukan oleh Sulthan Muhammad II yang merupakan anak dari Sulthan Murad II, atas kegigihannya untuk menjadi pemimpin yang digambarkan oleh hadis Nabi diatas serta dengan keshalihan pribadinya yang senantiasa takut pada Penciptanya, maka Allah menetapkan bahwa dialah yang dapat menaklukan kota Konstantinopel dan menjadi pemimpin yang dimaksud oleh Nabi Muhammad dalam hadisnya.

Sulthan Muhammad II dalam penaklukan kota Konstantinopel ini berhasil memperbanyak pasukan hingga mencapai 250.000 prajurit, jauh dari jumlah pada masa Harun al-Rasyid yang hanya berjumlah 15.000 prajurit. Selain penambahan kuantitas, Sulthan Muhammad II juga meningkatkan kualitas para prajuritnya dengan menumbuhkan semangat jihad agar mampu menjadi pasukan pembebas seperti yang dimaksud Nabi Muhammad. Dengan semangat dan motivasi seperti ini, Sulthan Muhammad II berharap bisa memimpin pasukan mujahid yang tidak hanya terampil dalam teknik perang namun juga ikhlas dalam melaksanakannya.

Sejarah menceritakan bahwa menjelang berlangsungnya penyerangan kota Konstantinopel, Sulthan Muhammad II selalu mengobarkan semangat para prajuritnya dengan orasi yang berapi-api dan menggugah semangat jihad meraka. Ia menyatakan bahwa perang yang akan mereka lakukan merupakan perang suci sebagaimana dilakukan pada masa Nabi Muhammad dan para sahabat.

Perang dimulai, para prajurit al-Fatih ini pun beruapaya keras untuk dapat merobohkan benteng Byzantium dan menaklukan kota. Meskipun banyak pihak meragukan keberhasilan sang pembebas karena usianya yang masih tergolong muda, Sulthan Muhammad II tetap optimis bahwa Allah akan membantunya.

Hari demi hari terus berlalu namun pasukan muslimin belum juga mampu masuk ke dalam kota. Kepandaian sang al-Fatih terlihat disini, ia mengetahui bahwa ada semacam legenda di masyarakat Konstantinopel bahwa kota tersebut tak akan jatuh pada bulan purnama. Maka ia mempersiapkan serangan pada saat bulan sabit yang berhasil membuat moral masyarakat konstantinopel turun, dan dengan bantuan Allah maka pasukan al-Fatih pun dapat masuk ke dalam kota.

Hal lain yang menarik adalah ketoleransian Sulthan Muhammad II yang tetap melindungi seluruh warga Konstantinopel setelah ia kuasai, apapun agama mereka. Bahkan gereja pun tetap berdiri untuk menghormati dan memfasilitasi ummat kristiani untuk dapat beribadah dengan baik. Kebijakannya membolehkan siapapun boleh masuk ke dalam kota dan mencari nafkah yang halal bahkan diberikan rumah gratis.

Kisah ini begitu menginspirasi, bahwa untuk mencapai sebuah kemenangan dibutuhkan pengorbanan dan persiapan yang matang. Ditengah banyaknya kekurangan dan kelemahan kita, ingatlah bahwa itu bukan masalah besar selama masih ada keyakinan dalam hati kita akan adanya pertolongan Allah.

Dari kisah ini kita dapat lihat bahwa kebeliaan al-Fatih bukanlah hal yang menjadi penghalang karena sesungguhnya ia memiliki kematangan sifat dan perilaku. Sedari kecil ia diajarkan berbagai ilmu pengetahuan dan keagamaan yang membuatnya menjadi pribadi yang cerdas. Kematangannya dalam menyusun strategi perang terbukti saat dirinya berhasil membebaskan kota Konstantinopel ini. Tak seperti kebanyakan pemimpin, Sulthan Muhammad II selalu mengikuti peperangan yang berlangsung meskipun dalam keadaan sakit, bahkan tak jarang ia berada di barisan paling depan membela agamanya. Hal ini selain karena keinginannya untuk meraih gelar syahid, juga karena kematangan dan kecerdasannya dalam membuat strategi perang sehingga ia selalu terpilih untuk memimpin langsung pasukan dalam berbagai peperangan.

Lalu hal apakah yang membuat seorang pemimpin muda belia mampu menaklukan kota tua Konstantinopel yang sejak masa kekhalifahan sebelumnya tak mampu ditaklukan? Hal ini tak lain karena keshalihan pribadinya dan kecerdasan pikirannya. Ulama dalam literatur sejarah menyebutkan bahwa Sulthan Muhammad II adalah sosok yang rendah hati, teguh pendirian dan selalu mempersiapkan semua hal dengan matang. Keshalihan pribadinya dapat dilihat dari rutinitasnya yang tak pernah meninggalkan shalat rawatib dan tahajud sejak masa baligh hingga wafat. Dan keshalihannya ini ia turunkan pada prajuritnya sebelum berangkat menuju medan perang yakni dengan memerintahkan prajuritnya untuk selalu menjaga kondisi ruhiyahnya.

Sungguh sebuah hal yang memberikan hikmah bagi kita bahwa untuk menuju suatu kemenangan dibutuhkan persiapan ruhiyah yang mantap. Sama konteksnya dengan situasi dakwah kampus, bagaimana mungkin Allah akan memberikan kemenangan sementara para prajuritnya sendiri tidak pernah ”dekat” pada-Nya?? Maka seorang Aktivis Dakwah sudah selayaknya terdiri dari orang-orang yang senantiasa menjaga kualitas ruhiyahnya dan selalu dalam naungan kedekatan pada-Nya.

Hal lain yang juga sangat menginspirasi adalah adanya ketoleransian Sulthan Muhammad II dalam memimpin ummat yang plural, dimana pada saat itu tak hanya ada ummat Islam tapi juga Kristiani maupun Yahudi. Semua ia perlakukan dengan adil tanpa ada diskriminasi.

Sulthan ”pembebas” juga merupakan seorang yang pandai dalam penataan negara, konstantinopel yang olehnya diubah namanya menjadi Islambul (kota Islam) dan kini disebut Istanbul berubah dari kota hancur akibat perang menjadi kota yang sangat indah dan maju. Kepandaian dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan ini patut untuk ditiru oleh aktivis dakwah. Itqhon atau profesionalitas adalah harga mati bagi jama’ah dakwah demi mewujudkan peradaban kampus.

Hal terakhir yang saya perhatikan dalam penelusuran sejarah penaklukan Konstantinopel ini adalah fakta bahwa ternyata ada proses pembinaan calon prajurit pada masa itu. Literatur menyebutkan bahwa untuk menjadi seorang prajurit profesional, dibuat tim khusus yang bertugas untuk mencari anak-anak cerdas lagi sholeh diseluruh penjuru Turki yang mau dibina dan dididik menjadi prajurit. Jika orangtua mereka mengizinkan, maka anak-anak tersebut akan dilatih dan dibina baik ruhiyah, jasadiyah, maupun fikriyah agar mampu menjadi prajurit profesional lagi shalih jika besar nanti. Maka tak heran jika Sulthan Muhammad II berhasil menaklukan kota Konstantinopel bersama prajuritnya ini.

Maka sudah jelas bahwa untuk menjadi jundi Allah dibutuhkan proses pembinaan yang memerlukan waktu yang tidak sebentar. Proses pembinaan menjadi sangat penting karena disinilah awal dari pembentukan seorang kader dakwah yang militan dan shalih.

Akhir kata, semoga Allah tak akan pernah menutup hati-hati kita untuk bisa belajar dan mengambil hikmah dari sejarah. Karena hanya orang bodoh yang masuk ke dalam jurang yang sama untuk kedua kalinya, dan hanya orang fasik yang tak mau belajar dari sejarah.

Wallahu ’alam bi Shawab


Kamis, 06 Januari 2011


Perayaan Natal dan Tahun Baru Adalah Syi'ar Agama Kafir

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang Mahaesa. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Nabi terakhir, Muhammad bin Abdillah, keluarga dan sahabatnya.

Sesunguhnya setiap umat memiliki hari besarnya masing-masing untuk mengenang dan menghidupkan moment tertentu atau untuk mengungkapkan kebahagiaan, kesenangan, dan syukur yang sifatnya berulang setiap tahun.

Allah mengetahui kecenderungan yang ada dalam diri manusia ini. karenanya Dia memberi petunjuk untuk mengapresiasikannya dengan cara yang mulia. Yaitu dengan mengingatkan hikmah penciptaan, tugas manusia, dan ibadah kepada Allah.

Dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu berkata, "Ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tiba di Madinah, penduduk Madinah memiliki dua hari raya yang mereka bermain-main (bersenang-senang) di dalamnya. Lalu beliau bertanya, ‘Dua hari apa ini?’ Mereka menjawab, ‘Dua hari yang kami bermain-main di dalamnya pada masa Jahiliyah.’ Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, ‘Sesungguhnya Allah telah mengganti untuk kalian dua hari tersebut dengan Idul Adha dan Idul Fitri’." (HR. Abu Dawud dan Ahmad).

Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah berkata kepada Abu Bakar radhiyallahu 'anhu, "Hai Abu Bakar, setiap kaum memiliki hari raya, dan inilah hari raya kita." (HR. Bukhari).

Dua hadits ini menjadi dalil bahwa hari raya umat Islam hanya dua tersebut. Berbeda dengan hari raya selainnya, baik yang bersifat keagamaan, kenegaraan, atau dunia.

Banyak sekali nas syar'i yang menerangkan karakteristik umat ini yang berbeda dengan umat, agama, dan kelompok lainnya, agar menjadi umat terbaik. Umat Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, sebagai rasul terakhir dengan kitab suci Al-Qur'an.

"Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah." (QS. Ali Imran: 110).

Umat ini adalah umat terbaik. Dalam hadits Mu'awiyah bin Haidah berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Kalian adalah penyempurna tujuh puluh umat. Kalian yang terbaik dan paling mulia di mata Allah 'Azza wa jalla." (HR. Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah, dan al-Hakim).

Beliau bersabda lagi, "Penghuni surga ada 120 baris. Sedangkan umat ini sebanyak 80 barisnya." (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad).

Namun kenyataannya, pada zaman ini banyak umat Islam yang tidak memahami posisi dan kedudukan mereka. Malahan mereka tertarik dengan perayaan hari Natal dan tahun baru yang menjadi syi’ar agama Kristen. Hal ini disebabkan tidak adanya pemahaman yang benar dan lemahnya ikatan aqidah mereka. Sehingga mereka terkadang ikut-ikutan dengan budaya dan tradisi orang kafir, antara lain:

  1. Saling mengucapkan selamat hari raya, saling kirim kartu lebaran baik melalui pos atau internet.
  2. Ikut serta memeriahkan hari Raya Natal di gereja, hotel, gedung serba guna, atau melalui media elektronik.
  3. Membeli pohon Natal dan memasang patung Sinterklas (Santa Claus) yang katanya mencintai anak-anak dengan membagi-bagikan hadiah sejak malam Natal hingga malam tahun baru.
  4. Bermaksiat, melakukan kejahatan, dan mabuk-mabukan pada malam tahun baru serta bentuk-bentuk lainnya.

Pada zaman ini banyak umat Islam yang tidak memahami posisi dan kedudukan mereka. Malahan mereka tertarik dengan perayaan hari Natal dan tahun baru yang menjadi syi’ar agama Kristen.

Hari raya Natal dan tahun baru tidak boleh dijadikan sebagai hari yang dirayakan oleh umat Islam dengan dua alasan: Pertama, mengandung nilai keagamaan yang kufur. Yaitu menyandangkan sifat tuhan kepada Al-Masih Isa bin Maryam, reinkarnasi, memberhalakan Isa, menganggapnya sebagai anak Allah, disalib, dan keyakinan batil lainnya.

Kedua, mengandung nilai kefasikan, berbuat seenaknya, berakhlak seperti binatang yang tak pantas ditiru manusia, terlebih oleh orang beriman.

Natal mengandung nilai keagamaan yang kufur. Yaitu menyandangkan sifat tuhan kepada Al-Masih Isa bin Maryam, reinkarnasi, memberhalakan Isa, menganggapnya sebagai anak Allah, disalib, dan keyakinan batil lainnya.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sangat tegas melarang ritual seperti ini. Dalam hadits shahih disebutkan, ada seseorang bernazar di masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk menyembelih unta di Bawwanah –yaitu nama suatu tempat-, ia lalu mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata: “Aku bernazar untuk menyembelih unta di Bawwanah.” Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: “Apakah di sana ada berhala jahiliyah yang disembah?” Mereka berkata: “Tidak.” Beliau bertanya lagi: “Apakah di sana dilakukan perayaan hari raya mereka?” Mereka berkata: “Tidak.” Beliau bersabda: “Tunaikanlah nazarmu, sesungguhnya tidak boleh menunaikan nazar yang berupa maksiat kepada Allah dan yang tidak mampu dilakukan oleh anak Adam.” (HR. Abu Dawud dan sanadnya sesuai syarat as-Shahihain).

Dari Abdullah bin Amru bin 'Ash radhiyallahu 'anhuma, berkata:

Ù…َÙ†ْ بَÙ†َÙ‰ بِبِلاَدِ الأَعَاجِÙ…ِ ÙˆَصَÙ†َعَ Ù†َÙŠْرُوزَÙ‡ُÙ…ْ ÙˆَÙ…ِÙ‡ْرَجَانَÙ‡ُÙ…ْ ÙˆَتَØ´َبَّÙ‡َ بِÙ‡ِÙ…ْ Ø­َتَّÙ‰ ÙŠَÙ…ُوتَ ÙˆَÙ‡ُÙˆَ ÙƒَØ°َÙ„ِÙƒَ Ø­ُØ´ِرَ Ù…َعَÙ‡ُÙ…ْ ÙŠَÙˆْÙ…َ الْÙ‚ِÙŠَامَØ©ِ

”Barangsiapa yang tinggal di negeri orang-orang kafir, meramaikan peringatan hari raya nairuz (tahun baru) dan karnaval mereka serta menyerupai mereka sampai meninggal dunia dalam keadaan demikian. Ia akan dibangkitkan bersama mereka di hari kiamat.” (HR. Al-Baihaqi dalam Sunannya: IX/234).

Selasa, 04 Januari 2011

trouble..... in trouble

As Salaamu‘alaykum and peace to all,

My mind is cloudy
My soul is empty
My heart is broken
My life is in chaos
My faith is shaken
My motivation is down
The road that I’m going through is stick
The mountain that I’m climb is high

I walk on the lonely road
No one standing by my side
No one to hold

Sometimes, I’m afraid of myself
Afraid if I’m loss my life
Loss what I’ve before
At the moment where my dreams
Still in the sky
Far away to reach
Far away from my hand to grab

When the life’s storm swept my life
I’m there alone
No one in front to hold me
No one at the back to support me
No one in my left and right
To bring me back to normal

After all, I’m the one who resist the storm
When I won, I thanks to Allah
For give me strength
To face the reality of life
But sometimes I’m failed
Slip to the wrong direction
Slip to same hole that I’ve slipped before
Doing the same mistake again and again
At that moment
I ask Allah’s repentance
By only His mercy and blessing
I can succeed in the world and hereafter

Trouble…I’m really in trouble

Then, what should I do?
I just need keep in my mind that
In what ever I do
Where ever I go
Allah is always with me
Even more closer than my veins
And I will never walk alone



In the name of Allah
The most beneficent
The most merciful
The most deserving of all praise
I pray for better days….

May the future bring the brightest day in my life..insya-Allah


Ribuan Warga Inggris yang Masuk Islam 2010, Mayoritas Wanita Kulit Putih

LONDON (voa-islam.com) – Jumlah muallaf di Inggris meningkat tajam, sebagian terinspirasi masuk Islamnya Lauren Booth, saudara ipar mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair. Mayoritas muallaf itu wanita berkulit putih dan kini sudah mengenakan jilbab.

Lebih dari 100 ribu orang warga Inggris saat ini pindah agama ke Islam atau muallaf. Mayoritas dari warga tersebut adalah wanita berkulit putih.

Menurut perkiraan dari organisasi Faith Matters, jumlah tersebut meningkat dari hanya 60 ribu orang pada 2001. Studi tersebut dilakukan Kevin Brice dari Swansea University.

Dalam penelitiannya, Brice memperkirakan sekitar 5.200 orang pindah ke agama Islam di Inggris tahun lalu.

Saudara ipar mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair, Lauren Booth, dinilai sebagai salah satu faktor yang menginspirasi banyaknya warga Inggris pindah agama ke Islam. Booth tahun lalu mengumumkan menjadi muallaf.

Dalam sebuah survei terhadap 122 warga yang baru pindah agama ke Islam, 56 persen merupakan warga berkulit putih dan 62 persen adalah wanita. Kebanyakan warga yang berpindah agama ke Islam berusia 27 tahun.

Sejumlah wanita yang pindah agama tersebut memakai hijab atau kerudung. [taz/tin]


Sabtu, 01 Januari 2011

PKS dan Tantangan Dakwah Era Siyasi

Oleh: Muhammad Zulifan

Bandul dakwah Indonesia telah berayun jauh dari mihwar tandzimi ke siyasi. Jika sebelumnya ikhwah sibuk dengan kajian ibadah, tazkiyatun nafs, makna syahadatain, al-kiyadah wa al-jundiyah, dll. maka menjadi wajar ketika kini banyak yang tergagap menyongsong era siyasi, sebuah era penuh kontroversi. Hatta, ada ikhwah yang mempertanyakan—tepatnya menyesalkan-- mengapa kini setiap liqo' bahasannya selalau politik. Hal tersebut setidaknya menjadi bukti, betapa hari ini kita tidak sepenuhnya siap masuk ke mihwar siyasi.

Sampai kini, banyak isu-isu yang tidak bisa terjawab oleh sebagian besar kader. Diskusi yang ada adalah pemaksaan prinsip-prinsip jamaah yang telah baku dan final agar mau tunduk sesuai persepsinya masing-masing, bukan berdasar prinsip jamaah yang seharusnya.

Dan kini, bak bola salju liar, fenomena ini terus menggelinding menerjang setiap kader, terutama mereka yang masih kurang pemahanan siyasi dan yang sedikit akses ke "pusat informasi".

Filosofisasi Siyasi

Hidup adalah sinkronisasi idealisme dengan realita, antara teks dengan rasionalitas lapangan. Itulah mengapa muncul kajian berbagai disiplin fiqh, tak terkecuali fiqh siyasi yang berusaha menjabarkan teks (Al-Quran dan sunnah) ke dalam teknis kehidupan.

Dari sini awal pebicaraan kita tentang siyasi. Siyasi bukanlah kajian ilmu filsafat yang selalu mencari apa yang ideal tanpa pertimbangan rasionalitas lapangan. Kita di dakwah bukan dididik menjadi filsuf yang tidak membumi, mengawang-ngawang tanpa solusi. Semboyan kita adalah "nahnu kaum amaliyun"--kami kaum pekerja keras--. Contoh konkretnya, 20 % targetan jamaah (melalui Mukernas) yang harus segera dirasionalisasi, bagaimana langkah dan strateginya agar tercapai. Dari sini akan tampak beda yang begitu kentara antara yang mengkritik dan yang diamanahi target tersebut (dalam hal ini TPPN).

Sementara ini banyak ikhwah yang memposisikan dirinya sebagai filsuf di jamaah ini. Memandang kebijakan hizb dalam kaca mata seorang filosof. Maka yang ada adalah pandangan-pandangan ideal versi individu, tanpa mengkaji realita lapangan dan cenderung menyalahkan bila ada yang berbeda dengan persepsi dakwah yang telah dibangunnya sendiri.

Ini yang saya sebut sebagai filosofisasi siyasi.

Fenomena lain adalah menganggap bahwa siyasi itu harus seragam dan searah, tidak boleh ada konflik atau beda pendapat. Ternyata selama ini kader cenderung pada bahasan politik Arab Saudi dan Mesir—sesuai backgruond pendidikan asatid mereka-- yang selalu seragam satu warna. Di kedua Negara ini, arus politik harus seragam, bila ada yang berbeda harus dihanguskan.

Bicara rasionalitas, politik itu perlu sebuah rasionalitas lapangan agar yang diusung bukanlah hanya syair-syair lapuk macam khilafah dll. Ini untuk membedakan kita dengan gerakan "sebelah" yang lebih mementingkan bentuk dibanding subtansi. Kita bukan HTI yang selalu menempatkan khilafah di atas segalanya tanpa pertimbangan rasionalitas lapangan, tanpa memperhatikan hasil survey, dan rentetan fakta ilmiah lainnya.

Suk atidak suka, Jamaah kita sudah memutuskan untuk terjun ke dunia demokrasi. Sampai point ini, tidak perlu kita berdebat lagi. Juga jamaah ini sudah bersepakat melalui Mukernasnya bahwa target perolehan 2009 adalah 20 %. Inilah adalah ijma' jamaah ini di Indonesia yang setiap kader berkewajiban mensukseskannya.

Sementara seperti sempat disinggung Eep ceruk pasar partai Islam itu hanya didiami 37,54% dari total pemilih. Para pemilih partai Islam cenderung mengalihkan dukungannya ke partai berbasis massa Islam lainnya. Dengan kondisi pemilih lintas parati Islam yang stagnan, tidak mungkin PKS bisa meraih suara 20 persen seperti ditargetjan.

Jika kita dalam posisi menjadi orang yang diamanahkan tagetan 20% itu, dengan kondisi seperti ini, apa yang akan kita lakukan? Tentu berbagai macam strategi kampenye akan kita pikirkan.

Akseptabilitas VS Elektabilitas.

Akseptabilitas menjadi faktor penting dimana sebuah partai bisa diterima atau tidak oleh publik. Sekat-sekat yang ada selama inilah yang berusaha PKS leburkan. Hal ini diatasi dengan serangan udara untuk melebur sekat-sekat imaginer yang timbul dari persepsi sebagian masyarakat yang masih menganggap PKS radikal, eksklusif, fundamentalis, dll. Ibarat sebuah wadah, ia harus punya corong yang lebar agar menjadi pintu masuk berbagai elemen bangsa. Inilah pertarungan persepsi, image yang selama ini ditempuh dengan berbagai inisiatif:

1. Pemberian PKS Award

Pemberian PKS award ke 100 peimimpin muda serta baru-baru ini kepada 8 wanita yang yang meninspirsi bangsa adalah bentuk pencitraan partai yang terbuka. Orang bisa berkata tenyata PKS bisa melihat kelebihan pada elemen lain dengan memberi penghargaan tidak saja untuk aktivis Islam, tapi juga orang kiri semacam Budiman Sujatmiko misalnya.

2. Dekonstruksi Warna

Dekonstruksi warna adalah hal penting. Selama ini, masyarakat kadung mengangngap bahwa merah adalah abangan (PDI), kuning birokrat (Golkar) dan hijau adalah Santri (partai Islam). Ajaran Clifford Geerts ini sudah saatnya di-recycle bin- kan . Jika sekarang kita lihat background bendera PKS kuning, maka ke depan PKS berkampanye dengan warna background bendera merah, hijau bahkan biru sekalian. Inilah partai lintas warna, yang tidak menjadikan warna bendera sebagai sumber konflik, tapi kita ingin merekatkan seluruh elemen bangsa.

3. Iklan Politik

Termasuk juga Iklan Politik yang menampilkan berbagai tokoh bangsa, termasuk di dalamnya Soeharto. Banyak kontroversi memang, tapi lihatlah sirah. Disana ada Rasul yang tetap memberlakukan hubungan kerjasama kaum Anshar dengan Yahudi, pasca hijrah dari Mekkah. Padahal salah satu dari dua makhluk yang dilaknat Allah dalam Qur'an adalah Firaun dan Yahudi. Seburuk-buruk Soeharto dia bukan Yahudi, ia adalah seorang muslim dan setidaknya melafalkan kalimat la ila ha illa allah di akhir hayatnya.

Lalu, setelah image terbuka, what next?

Ibarat sebuah bejana, maka adanya iklan dan pemberian award adalah sarana untuk memperluas corong bejana tersebut agar bisa menjadi jalan masuk bagi cucuran air yang menderas nantinya. Sedangkan untuk menampung cucuran air itu di butuhkan perluasan penampang bejana.

Maka strategi kedua adalah serangan darat berupa direct selling wajib bagi kader minimal 20 orang, kaos-isasi, stikerisasi, baksos dan kegiatan simpatik lainnya.

Sementara itu, krisis ekonomi global sekarang ini nyatanya membawa banyak manfaat bagi PKS. Bisa kita lihat, bagaimana donator utama Golkar; Abu Rizal Bakrie berkurang drastis kekayaanya dari nomor satu se-Indonesai menjadi nomer 8. Sutrisno Bachir yang belakangan ini selalu menggembor-gemborkan "hidup adalah perbuatan" kini tak bisa berbuat apa-apa lagi di media. Artinya, start dana PKS tidak begitu jauh lagi seperti pemilu 2004.

Maka, kini saatnya menunjukkan kualitas SDM yang dimiliki PKS. Dengan jumlah kader yang sekarang mencapai hampir satu juta (950.000), dengan asumsi setiap kader bisa merekrut 20 orang-- disamping variabel lainnya-- target 20 persen insyaalah bisa terlaksana.

Seputar FKP

Sementara ikhwan lain sibuk dengan amalnya, masih ada kader yang sibuk jadi filosof dakwah. Itulah FKP. Beragamnya motivasi awal pendirian forum ini menunjukan bahwa mereka tidak berangkat dari idealisme yang sama, hanya berdasar semangat mengkritik belaka. Nampak sekali ketika mereka menuntut hizb kembali ke asholah, sementara dalam gerak protesnya, jauh lebih banyak asholah yang dilanggar. Salah satu asholah yang mereka langgar sendiri adalah adab mengkritik dan ketaatan. Point ini yang akan dibahas.

Adalah Abu Dzar al-Ghifari, seorang sahabat senior yang getol mengkritik gubernur-gubernur agar meningalkan kekayaannya untuk masyarakat miskin sejak zaman khalifah Umar bin Khattab. Ia berpindah dari satu propinsi ke propinsi lain menggalang dukungan akar rumput. Sampai suatu ketika ada pengikutnya yang berkata: "marikita mari kita lawan saja khalifah dengan masa kita". Namun Abu Dzar tak setuju. Ia adalah sahabat yang tahu kaidah ketaatan pada kiyadah.

Sampai pada masa khalifah Utsman, dengan kondisi ia telah membuat gerakan yang merisaukan umat, khalifah memerintahkan ia untuk pergi mengasingkan diri ke padang pasir, sang Abu Dzar pun mentaatinya. Sampai ia meninggal dengan keadaan menyedihkan di padang pasir didampaingi istrinya. Sementara tidak ada sahabat yang tahu, hingga ada kafilah yang melewati padang pasir itu, barulah sahabat tahu bahwa Abu Dzar sudah meninggal.

Point yang bisa kita ambil adalah, sejauh apapun kita mengkritik kiyadah, tidak serta merta menjadikan kita berkurang ketaatan pada kiyadah tersebut. Saluran kritikpun sudah tersedia, tinggal datang ke orang yang bersangkutan. Yang disayangkan, salah satu agenda yang diusung FKP adalah sampai pada tahap pencopotan mas'ul dakwah. Sebuah hal yang sama sekali jauh dari ketaatan.

Seperti layaknya PKS watch, mungkin contens yang disampaikan benar secara dalil tapi secara konteks amat tidak relevan. Simaklah kisah ketika Rasul sedang sibuk mebagikan ghanimah, datang seorang badui yang menasehati Rasulullah :" ittaqu allaha ya rasul" taatlah pada Allah ya Rasul..seolah Rasul sedang bebuat tidak adil. Maka seketika itu Rasul bersabda:

"Niscaya dari tulang Sulbi oran g Baduai ini akan lahir seorang pengkhianat Islam."

Dan benarlah, dari keturunan siBadui ini lahirlah al-Hajjaj, seorang penguasa di Irak yang sangat kejam.

Seperti Inilah yang dilakaun PKS Watch, mengkriktik dengan balutan dalil, namun dalam konteks yang tidak tepat. Berusaha menggiring opini public bahwa apa yang ia sampiakan adalah kenayataan yang dihadapi para ustadz yang dikritik. Akhirnya Yang ada hanya kontra produktif, hingga memperluas rasa sakit hati.

Bicara PKS, Bicara Harapan Peradaban Dunia..

Kini, saatnya bicara yang lebih prospektif. Dikatakan bahwa PKS hanyalah setetes air di tengah lautan bangsa Indoneisa. PKS tidak mugkin bisa mengelola negeri ini sendirian. PKS ingin merangkaul semua pihak yang benar-benar ingin membangun bangsa ini.
Cita-cita PKS adalah membangun negara Indonesia yg madani, adil, sejahtera dan bermartabat yg diridhai oleh Allah SWT. PKS ternyata memiliki cita-cita yg jauh lebih besar dari sekedar menjadikan Indonesia negara yg madani tadi. PKS ingin menjadikan Indonesia sebagai soko guru peradaban dunia.
Indonesia menjadi tumpuan harapan besar umat Islam di seluruh dunia. Mereka membutuhkan sosok pemimpin dunia, dan mereka mengharapkan Indonesialah yg menjadi pemimpin dunia itu. Setidaknya itulah yg disampaikan oleh Dr. Yusuf al Qaradhawy, seorang ulama kaliber global yg menjabat sebagai Ketua Ulama Internasional dan Dewan Fatwa Ulama Eropa. Itulah sedikit gambaran harapan besar itu.

Cita-cita besar PKS untuk menjadikan Indonesia sebagai soko guru peradaban dunia bukanlah omong kosong. PKS membangun partainya menjadi partai yg punya kualifikasi dan standar global. Bahkan PKS memperluas jaringannya ke Partai Buruh Australia , Partai Komunis China , dan Turki. PKS telah bekerja sama dgn 3 elemen ini yg secara regional mewakili benua Australia , Asia dan Eropa. Sepertinya PKS ingin mengatakan, lawan kami sekarang bukan lagi Indonesia , lawan kami sekarang adalah dunia.
Itulah beberapa kiprah PKS untuk mencapai cita-cita besarnya. Dan cita-cita besar itu tidaklah akan tercapai tanpa ada pondasi yg kuat. Pondasi itu adalah negara yg kuat (strong state). Karenanyalah PKS bertekad membangun Indonesia menjadi negara yg kuat dan disegani di mata internasional. Dan PKS sangat menyadari ia tidak bisa merealisasikannya sendiri tanpa peran serta seluruh elemen bangsa ini.

Ini lebih prioritas dilakukan saat ini dalam bingkai nation-state. Prioritas di masa mendatang bisa berbeda, karena nation state sendiri kini sedang mengalami taruhan eksistensi. Masihkah nation state relevan untuk zaman sekarang? Seperti yang dipaparkan Kenichi Ohmae tentang " The End of Nation State" dan sebuah "Bonderless World."

Khatimah

Sebenarnya, yang sekarang kita butuhkan bukan politik partai, tapi politik negara. Bagaimana mengelola negara ini, itulah concern PKS saat ini. Dan PKS akan merangkul seluruh elemen bangsa untuk bekerja sama mengelola negara tanpa memandang sekat-sekat primordial seperti ideologi, agama, ras, suku, dll.

Bagaimanapun, kita (bangsa Indonesia ) membutuhkan narasi baru, suatu ide baru, suatu cita-cita baru yangg melampaui wilayah republik ini, jika kita ingin menjadi kiblat peradaban dunia.

"Mudah-mudahan di tangan kita semuanya... Di tangan-tangan yg setiap hari berwudhu' dan bersuci ini... Dan di depan wajah-wajah yg setiap hari bersujud ini... Mudah-mudahan Allah mengubah Indonesia menjadi qiblat peradaban dunia..."

Template by:

Free Blog Templates