Senin, 24 Desember 2012

Yusha Evans : Misionaris yang Masuk Islam Setelah Menantang Khatib


Yusha Evans merupakan seorang misionaris muda yang lahir di South Carolina, Amerika Serikat. Dia dibesarkan oleh kakek (IndianAmerika) dan nenek (Irlandia) nya yang sangat konservatif dan selalu mengajarkannya berdoa sebelum makan, sebelum tidur, tidak boleh menyalakan musik keras-keras, tidak membawa perempuan ke rumah. ‘’Itu yang saya pelajari di sekolah Minggu,’’ ujar Yusha. Masa kecilnya dihabiskan bersama nenek dan kakeknya. Menginjak usia 14 tahun, neneknya
mengajak Yusha ke sebuah pelayanan Sabtu yang benar-benar berbeda dengan apa yang dialaminya di sekolah Minggu.

Di sana mereka bermain bola, voli, basket. Di pelayanan Sabtu, Yusha juga menemukan banyak makanan, kue, dan permen. Di akhir pertemuan, pastor yang memimpin acara itu mulai memberikan pengajaran tentang agama. Ia sangat menyukainya, karena tempat itu seperti sekolah normal.

Ketika berumur 15 tahun, nenek Yusha meminta pastur muda yang biasa melayaninya di gereja untuk mengantarkan cucu kesayangannya itu ke sekolah. Yusha belum memiliki surat izin mengemudi (SIM), sehingga belum boleh mengendarai mobil sendirian. Pastur yang usianya tiga tahun lebih tua dari Yusha itu menjadi teman baiknya.

Bersama pastur muda itu, Yusha diajak ke sebuah perkumpulan remaja yang bernama “Kehidupan Remaja”. Perkumpulan ini tidak seperti perkumpulan biasanya. Kelompok itu seperti yang kau lihat di televisi. Ada orang bernyanyi dan bermain gitar. Khutbah yang dilakukan dalam kelompok itu tidak seperti khutbah yang ada gereja. Dalam menyampaikan khotbahnya, pastur pun berteriak-teriak dan menyampaikannya dengan lantang langsung ke orang-orang.

Hal ini sangat menarik bagi Yusha. Mereka mengajarkan Kristen dengan cara yang berbeda dari yang dipelajari saat masih kecil. Menginjak usia 16 tahun, ia sudah tahu apa yang diinginkannya. Yusha ingin menjadi seorang misionaris. Sebagai seorang yang perfeksionis, ia ingin mendalami Kristen secara utuh. Ketika ia ingin sesuatu, maka apa yang ia lakukan harus terselesaikan.

Pada Suatu hari  temannya yang bernama Benjamin  datang ke rumahnya, dia  tidak pernah menyangka, kehadiran temannya itu bakal menggoyahkan imannya. Sebuah pertanyaan tak terduga yang dilontarkan temannyalah yang  membuatnya bersyahadat dan menjadi muallaf.

‘’Apakah kau pernah membaca seluruh isi Alkitab?’’Tanya Benjamin.

‘’Apa maksudmu? Saya seorang misionaris Kristen dan bagaimana mungkin kau bertanya seperti itu padaku?’’ cetus Yusha.

‘’Apakah kau pernah membaca Alkitab seperti membaca sebuah novel,  mengetahui tokoh-tokoh yang ada di dalamnya, mengetahui plot dan tempatnya serta tahu seluruh detail isinya?’’

Yusha mengaku tak pernah membaca Alkitab dengan cara itu. Lalu Benjamin menantangnya untuk membaca kembali Alkitab dari awal hingga akhir. Dia memintanya untuk membaca
Alkitab selama beberapa bulan dan tidak menyentuh buku lain, kecuali Alkitab.

Maka mulailah Yusha membaca Alkitab dari (Kejadian 1:1) . Dia sangat tertarik dengan kisah para nabi. Dalam Alkitab, dikisahkan bahwa Nabi Nuh Alaihissalam menyampaikan wahyu Allah Subhanahu Wa Ta’ala, tetapi tidak ada satupun umatnya yang mengikuti seruannya.

Lalu Allah Subhanahu Wa Ta’ala menghukum umat Nabi Nuh dengan mendatangkan banjir besar, dan hanya Nabi Nuh Alaihissalam serta orang-orang yang naik ke kapal saja yang selamat.

Setelah banjir, seperti dikisahkan dalam Alkitab, Nabi Nuh Alaihissalam meminum anggur dan keluar dalam keadaan mabuk. Yusha mengaku sangat heran, mengapa Nabi Nuh Alaihissalam seorang utusan Tuhan bisa bersikap seperti itu.

‘’Tidak mungkin seorang nabi bersikap seperti itu. Maka saya tahu mengapa umat Nabi Nuh tidak mendengarkan apa yang ia sampaikan, karena ia mabuk,” kata Yusha kecewa.

Yusha kembali melanjutkan bacaannya. Semakin dalam membaca, kian banyak ia menemukan kesenjangan dalam Alkitab. Beberapa kisah nabi yang dibacanya justru tak mencerminkan nabi itu sebagai utusan Tuhan. Mereka malah seperti pelaku kriminal, yang justru dicari-cari polisi.

Dia sangat penasaran. Yusha kemudian  bertanya kepada pendeta di gereja tempat melakukan misa. Ia mempertanyakan banyak hal. Namun Yusha tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan. Para pendeta yang ditemuinya berkata, ‘’Janganlah ilmu pengetahuan yang sedikit mempengaruhi keyakinanmu terhadap Yesus.’’

yusha diminta agar tidak perlu mempelajari segala hal. Ia diminta hanya cukup percaya saja pada apa yang diajarkan. Sejumlah pendeta memintanya agar tidak membaca Perjanjian Lama. Alasannya, Alkitab tersebut sudah tidak lagi terpakai. Mereka memintanya untuk membaca Perjanjian Baru.

Di dalam Perjanjian Baru, Yusha menemukan sebuah ayat yang menyebut bahwa Yesus berkata Tuhan itu satu. Hal tersebut terus diulang pada  ayat dan surat berikutnya dengan cara yang berbeda. Sama seperti ajaran Musa dalam 10 Perintah AllahSubhanahu Wa Ta’ala, hal pertama yang diperintahkan adalah menyembah Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan tidak ada yang lain.

Yusha lalu mencari tahu mengenai Yesus. Dia menemukan ayat yang menyebutkan bahwa Yesus memerintahkan hal yang sama,  menyembah satu Tuhan. Rasa penasarannya semakin menggebu. Dia mulai mempertanyakan tentang penyaliban Yesus. Dalam ajaran yang diterimanya, Yesus dipaku pada bagian tangannya.

Dalam hatinya muncul kegamangan. Yusha berpendapat, hal tersebut sangatlah konyol. Seseorang yang telapak tangannya disalib tidak akan bertahan lama di atas tiang. Dia pun menyampaikan pendapatnya itu kepada para pendeta. Alih-alih mendapatkan jawaban, ia justru dilarang untuk melakukan khutbah Kristen di gerejanya.

Saat kondisi imannya sedang goyah, Benjamin kembali menemui Yusha. ‘’Aku telah membaca Alkitab berulang kali. Alkitab itu pula dicetak berulang kali, namun selalu masih saja ada salah penulisan. Padahal, Tuhan itu sempurna. Ciptaannya pun sempurna dan kitabnya juga haruslah sempurna,’’ ujar Benjamin.

Sejak hari itu, Yusha melepas Kristen sebagai agama yang diyakininya. Dia memutuskan meninggalkan agamanya dan memilih untuk mencari agama lain. Dia mempelajari Buddha dan beberapa agama lain, termasuk Islam. Yusha juga sempat membaca sebuah buku tentang Islam, tetapi hal itu tidak membuatnya senang. Akhirnya dia pun memutuskan menjadi atheis.

‘’Tuhan, jika Engkau tidak memberi saya petunjuk, maka saya akan mencari jalan sendiri,’’ Yusha memanjatkan sebuah doa. saat berusia 17 tahun.

Pada Suatu hari, Yusha pergi ke New York bersama beberapa temannya. Di kota terbesar di dunia itu, ia kehabisan uang dan memutuskan untuk mengambil uang dari sebuah mesin ATM. Ketika mengambil uang, ia dirampok oleh orang-orang bersenjata.

Kejadian itu membuatnya sangat takut, sehingga hari itu juga Yusha kembali ke rumah neneknya. Da tidak menceritakan peristiwa yang menimpanya kepada sang nenek. Dia menyimpannya, sampai akhirnya mendapatkan mimpi buruk.

Dalam mimpi itu, orang yang merampoknya di ATM menembaknya hingga mati. Lalu, ia melihat sesuatu tengah menantinya di sisi lain kehidupan. Ia tidak mengetahuinya. Yusha sangat ketakutan sehingga  terbangun dari mimpinya sambil berteriak.

Sang nenek datang dan bertanya, ‘’Mengapa kau berteriak? Lalu, Yusha menceritakan segalanya, tentang perampokan dan mimpi yang dialaminya.

‘’Tuhan mempunyai satu rencana untukmu, percayalah,’’ ujar sang nenek.

‘’Lalu apa yang harus kulakukan?” tanyanya.

“Kau harus kembali pada-Nya. Kau harus mencari-Nya.”

Yusha pun linglung. Ia sudah mencari Tuhan kemana-mana, namun tidak menemukannya. Neneknya berkata, ‘’Tuhan tidak akan pergi kemana-mana, kau hanya perlu menemukannya.’’  Sang nenek tidak menyuruhnya untuk kembali ke gereja, hanya memintanya untuk mencari Tuhan.

Yusha mulai menjadi agnostik (mempercayai adanya Tuhan, namun tidak menganut agama apapun). Dia melakukan doa dengan caranya sendiri. Dia merasa jenuh dengan hal tersebut dan akhirnya memohon pada Tuhan, “Kalau Engkau ingin aku mengenal-Mu, maka bimbinglah aku.”

Sejak saat itu, ia tidak mau mendengar lagi apa yang harus dipercayainya. Yusha ingin melihat apa yang harus dipercayainya. Ia telah membaca banyak buku dan kitab agama lain, namun tidak satu pun yang sesuai dengan apa yang dipercayai olehnya.

Sampai pada suatu hari, Yusha berkunjung ke rumah seorang temannya bernama Musa yang beragama Islam. Selama bertahun-tahun Yusha mengenalnya, dia sama sekali tidak menyadari kalau temannya itu adalah seorang Muslim. Dalam pertemuan itu, mereka membicarakan tentang agama. Dari situlah, Yusha mengenal dengan Islam yang sebenarnya.

Karena tidak mempercayai adanya komunitas Islam di lingkungannya, teman Afro-Amerika yang Muslim itu mengajak Yusha ke masjid, sebuah tempat yang tepat untuk menanyakan tentang Islam. Yusha selama ini tidak pernah menyadari bahwa di lingkungannya terdapat masjid. Apalagi letaknya tidak jauh dari gereja.
“Dan saya tidak menyadarinya!” ujarnya.

Ia lalu berkunjung ke masjid. Saat sedang menunggu Musa, seorang lelaki mendekatinya dan bertanya, ‘’Apa sedang kau lakukan di sini?’’

‘’Aku sedang menunggu Musa.’’

‘’Musa tidak terlalu sering datang ke masjid. Namun, jika kau ingin melihat masjid, saya dengan senang hati akan mengantarkanmu.’’

Awalnya. Yusha merasa takut. Tak pernah terpikirkan dalam benaknya untuk masuk ke masjid. Selama ini, pikirannya tentang Islam sangat buruk, namun pria itu memperlakukannya dengan sangat baik.

Dia pun masuk ke dalam masjid tersebut dan mendengarkan khutbah. Awalnya, dia berpikir bahwa lafal ayat-ayat dalam bahasa Arab yang disampaikan khatib bermaksud untuk membunuhnya. Namun, ketika khatib tersebut menerjemahkan kalimat-kalimat Arabnya, Yusha menyadari apa yang dikatakan khatib itu adalah tentang menyembah Tuhan yang satu.

Usai shalat Jumat, ia menemui khatib dan bertanya,‘’Apa yang barusan kalian lakukan tadi?’’
‘’Tadi kami melaksanakan shalat, menyembah AllahSubhanahu Wa Ta’ala.’’ Ketika sang khatib hendak menjelaskan kepada Yusha tentang Islam, ia segera memotongnya, ’’Saya tidak ingin penjelasan. Saya ingin bukti. Apabila memang agama Anda benar, maka buktikanlah.’’

Kakeknya pernah berkata pada Yusha. Ketika orang mengklaim sesuatu itu benar, maka perlu pembuktian. Karena Yusha meminta bukti pada khatib, dia lalu diajak ke ruangannya. Khatib itu memberikannya Al-Quran, kitab suci umat Islam, lalu Yusha membawanya pulang dan membacanya.

Dia terperangah dan terpesona dengan Al-Quran yang dibacanya. Selama tiga hari, dia tidak dapat berhenti membacanya. Dia begitu meyakini kebenaran yang tercantum dalam Al-Quran. Yusha pun bertekad untuk menjadi seorang Muslim.

Yusha kembali ke masjid dan menemui sang khatib. Lalu ia berkata, ’’Saya ingin menjadi Muslim.”  ‘’Kau harus memahami satu hal lain apabila ingin menjadi seorang Muslim. Kau harus tahu tentang Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.’’

Yusha pun membaca tentang kisah Nabi Muhammad. Ia pun meyakini Muhammad sebagai utusan Allah. Pada Desember 1998, Yusha yang bernama asli Joshua akhirnya memeluk Islam.

‘’Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain AllahSubhanahu Wa Ta’ala. Aku juga bersaksi bahwa Muhammad utusan Allah Subhanahu Wa Ta’ala.’’

Sejak itu, ia mempelajari Islam dari sejumlah ulama di Mesir dan Amerika Serikat. Kini, Yusha menjadi seorang dai dan penceramah. Umat Islam di negeri Paman Sam memanggilnya, Syekh Yusha Evans. Ia berkhidmat di jalan AllahSubhanahu Wa Ta’ala, dengan menyebarkan ajaran Islam. – Dani Fitriyani – / Kisahmuallaf

Rabu, 19 Desember 2012

Dosa Kecil Mampu Binasakan Ha



Hati-hati dengan dosa kecil karena bisa mematikan hati. Tidak ada dosa kecil apabila dilakukan terus menerus, dia akan menjadi besar sebagaiman tidak ada dosa besar dengan taubat. Seringkali manusia jatuh karena kerikil kecil bukan batu besar.
“Hati-hati kalian dari dosa-dosa kecil, karena dosa-dosa kecil itu bila berkumpul pada diri seseorang akan membinasakannya.” (HR. Ahmad)
“hati kalian dari dosa-dosa kecil! Ibaratnya seperti satu kaum yang singgah di sebuah perut lembah. Masing-masing dari mereka pergi mencari ranting untuk menyalakan api, lalu datang seseorang membawa sebuah ranting. Seorang lagi juga datang membawa sebuah ranting. Demikian seterusnya hingga mereka dapat menyalakan api yang mematangkan roti-roti mereka. Sesungguhnya dosa-dosa kecil itu ketika pelakunya dihukum niscaya akan membinasakannya.” (HR. Ahmad, disohihkan oleh Al Bani)
“Seorang mukmin melihat dosa-dosanya seolah-olah dia sedang duduk di bawah sebuah gunung, dia khawatir kalau gunung itu akan runtuh menimpanya. Adapun orang yang fajir/munafik melihat dosa-dosanya seperti lalat saja, yang mampir di atas hidungnya, lantas dengan ringannya dia halau lalat tersebut -dengan tangannya-.” (HR. Bukhari)
Bilal bin Sa’ad berkata: “Janganlah engkau memandang kepada kecilnya suatu maksiat, akan tetapi lihatlah kepada siapa engkau bermaksiat.” (HR. Ahmad)
Alangkah cepat perubahan cara pandang masyarakat terhadap perbuatan dosa. Anas berkata:
“Kalian sekarang melakukan perbuatan dosa yang di mata kalian perbuatan itu lebih tipis daripada rambut (sangat remeh). Padahal dulu di masa Rasulullah n kami menganggapnya termasuk perkara yang akan membinasakan.” (HR. Al-Bukhari)
Ini pada zaman Anas yang hanya berjarak beberapa tahun dari wafatnya Rasulullah, zaman yang masih termasuk dalam tiga masa keemasan Islam, masih banyak sahabat dan tabi’in yang kesolehan pribadi dan sosialnya masih sangat tinggi lalu bagaimana dengan zaman kita yang berjarak ribuan tahun dari Rasulullah? Maka tak tahulah apa yang akan dikatakan oleh Anas seandainya beliau mengetahui buruknya zaman ini

Mempercantik Rumah Abadi




Oleh Syeikh Abdul Hamid Al Bilali

Tatkala seseorang tinggal di rumah yang baru, ia akan mencatnya dengan warna yang indah, melengkapinya dengan permadani, menghiasnya dengan bunga atau lukisan kaligrafi juga perkakas lainnya yang menjadi kebutuhan dan pengisi kelengkapan sebuah “rumah’. Perkakas dan perhiasan itu seringkali berganti apalagi jika ia merasa akan tinggal lama di rumah tersebut.
Berapakah lamanya kita tinggal di sebuah rumah , tentu ada batas akhirnya..dan kita akan menempati sebuah rumah lain yang menjadi tempat “tidur panjang” kita.
Orang yang cerdas adalah orang yang senantiasa ingat dengan rumah abadi yang akan ditinggalinya sehingga ia tergerak untuk mengisi dan menghiasnya sejak masih di dunia. Maksudnya,  tentu bukan sebagiamana yang dilakukan orang terdahulu yaitu dengan membawakan perangkat dalam kubur, ataupun mengenakan marmer, emas dan barang berharga di kuburan sebagaimana yang dilakukan raja-raja Mesir kuno terdahulu dan orang-orang yang mengikutinya pada zaman sekarang. Tetapi yang dimaksud mempercantik rumah adalah dengan memperbanyak shalat, ditambah dengan shalat yang sunnah, puasa, dzikir, bacaan Al Qur’an dan akhlaq yang luhur seperti kesabaran, ketaqwaan, keyakinan, juga khauf (takut) dan raja’ (berharap), tawakal dan lain sebagainya.

Hendaknya juga akhlak tersebut keseluruhan dipagari dengan ikhlas. Inilah yang dimaksud mempercantik rumah yang diperintahkan itu, agar senantiasa kita  bahagia di dalamnya. Apabila ada azab yang akan menghancurkan kebahagiaan itu, maka amal-amal akan berdiri kokoh dihadapannya untuk membelanya dan menghalangi terpaan azab yang akan membakar dinding yang kokoh itu. Sebagaimana termaktub dalam hadis sahih tentang orang mukmin, ketika dimasukkan kedalam kubur :
Di datangi dari kepalanya , maka shalat berkata,’ Tidak ada pintu masuk dariku.’Kemudian di datangi dari arah kanannya, maka shiyam berkata” tidak ada pintu masuk dariku’ Kemudian di datangi dari  arah kedua  kakinya, maka berkatalah amal kebajikan yang berupa sedekah, kebajikan dan kebaikan kepada orang lain, “ tidak ada tempat masuk padaku”  (HR Thabarani , dalam kitab al Ausath, Majmu as Zawaid , III/51  dinilai Hasan oleh Al Haitsami)

Demikianlah itulah keadaan orang mukmin yang selalu mempersiapkan diri menghadapi kehidupan akhirat. Pantang menyerah pada rasa lemah ketika puasa, tangguh melawan kantuk saat qiyamul lail, kokoh saat menghadapi bujuk rayu syetan dan keras dalam melawan musuh-musuh Islam. Sebab ia sadar bahwa hanya dengan amnlan-amalan itu ia dapat mempercantik dan menghiasi  rumah yang akan ditempati selamanya yaitu di syurga.

Kamis, 13 Desember 2012

Ketika Malaikat Ikut Berperang Bersama Mujahidin Melawan Tentara Bashar Assad


ADA kisah menarik dari relawan Hilal Ahmar Society Indonesia (HASI) yang baru saja berkunjung ke Suriah dan melakukan presentasi di gedung Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII), Selasa (11/12/2012). Abu Yahya, koordinator relawan HASI menceritakan kisah seorang mantan tentara Bashar Assad yang taubat lalu bergabung dengan mujahidin.

Kepada mantan tentara itu, para mujahidin sempat bertanya kenapa para tentara Assad yang berjumlah 1500 personel di Jabal Akhrod tidak berani melakukan serangan kepada mujahidin Suriah yang hanya berjumlah 150 personel, padahal baik secara kekuatan (jumlah) dan persenjataan, mujahidin jauh kalah dari tentara Assad.
Mendengar pertanyaan itu, mantan tentara Bashar Assad ini justru heran dan balik bertanya. “Siapa bilang jumlah kalian sedikit? Kami setiap malam melihat kalian dengan pakaian putih-putih bergerak dari satu lembah ke lembah lain sehingga kami pikir-pikir dulu untuk menyerang,” kenangnya.

Ternyata kisah di atas bukan terjadi satu kali. Cerita lainnya muncul saat mujahidin hendak melakukan perang dengan konvoi 50 truk yang berisi tentara Bashar Assad. Hingga pada satu titik terjadilah baku tembak antara mujahidin dengan tentara Assad. Karena mujahidin memang sudah merencanakan aksi serangan untuk menghabisi dan memukul mundur tentara Bashar Assad.

Namun saat perang berlangsung, tiba-tiba saja muncul kejadian di luar perkiraan mereka. Helikopter dan pesawat tempur datang seperti hendak memerangi mujahidin. Tentu mujahidin berkesimpulan bahwa ini bantuan dari pihak Bashar Assad untuk menewaskan mereka. Ingat, hingga kini mujahidin Suriah sama sekali tidak memiliki alat tempur seperti pesawat. Mereka bertempur hanya via jalur darat dengan persenjataan yang kalah canggih jika dibandingkan milik rezim Assad.

Mengukur jumlah personel dan persenjataan yang terbatas, komando mujahidin menyerukan untuk segera mengosongkan tempat pertempuran dan masuk ke gunung-gunung untuk mengatur strategi. Anehnya, ketika mujahidin sudah menarik diri, suara baku tembak masih saja terus terjadi. Berondongan dan desingan peluru seperti enggan berhenti walaupun tidak ada satu mujahidin pun tersisa di lokasi pertempuran.  Komando mujahidin sampai bertanya-tanya dalam hati, siapakah sebenarnya yang sedang berperang melawan tentara Bashar Assad. Ia pun mengecek jumlah personel untuk mengantisipasi ada mujahidin tertinggal dan melakukan perlawanan kepada tentara Assad. Namun hasil perhitungannya, seluruh mujahidin sudah masuk ke dalam gunung.

Hingga datang matahari terbit dan mereka yakin kondisi telah aman, barisan mujahidin turun ke gunung-gunung dan betapa terkejutnya mereka melihat sebagian tentara Assad telah tewas dengan luka menganga. Sebagian lainnya mengalami luka berat layaknya menghadapi pertempuran hebat. Tentu kejadian ini menjadi seribu tanya bagi Abu Yahya, relawan HASI yang menghabiskan waktu selama satu bulan di Desa Salma, daerah Jabal Akhrod, Suriah dan mendapatkan kisah ini langsung dari mujahidin.

“Lantas siapa yang berada di dalam pesawat dan helikopter untuk melawan tentara Suriah?” tutup Abu Yahya dengan segudang tanya di depan para awak media yang juga diliputi keheranan.

Subhanallah, inilah ayaturrahman yang muncul dalam Jihad di bumi Syam. Fakta yang menjadi bukti bahwa mujahidin tidak sendiri. Mereka bersama Allah untuk berperang menegakkan Islam di Suriah dan melawan kezhaliman Rezim Syiah Nushairiyyah kepada umat Islam. Semoga ini menjadi kabar baik bagi kemenangan mujahidin dan tegaknya Islam di Suriah. Tentu jika kita mendengar penuturan dari mujahidin, kita akan sangat faham siapakah balatentara yang tiba-tiba datang membantu para mujahidi melawan tentara Assad.

“(Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu: Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepadamu dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut”. (islampos)

Sabtu, 08 Desember 2012

KELEDAI TERBANG DAJJAL = PESAWAT TERBANG


Nubuwat nabi Shalallahu ‘alaihi wasalam memiliki keistimewaan karena terkadang menggabungkan antara tekstual nash dantakwilan serta simbolis. Diantara contoh takwil dan simbolis dalam nubuwat nabi Shalallahu ‘alaihi wasalam adalah tentang keledi dajjal. Mari kita simak hadist tentang keledai dajjal.

Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasalam bersabda: walahu himar yarkabuhu ‘ardhu bayna udzunayhi arba’unadziroo”a. artinya: ia memiliki keledai yang ditungganginya . lebar antara dua telinganya 40 hasta. (HR ahmad dalam l musnad, dan hakim dalam al mustadrok.)


Dalam beberapa hadis menjelaskan Ia akan menunggangi keledai putih yang satu langkahnya sama dengan satu mil jaraknya. Keledai tersebut memakan api dan menghembus asap, dapat terbang di atas daratan dan menyeberangi lautan.

Dalam riwayat lain disebutkan: yajrujud dajjalu’ala himar aqmaromaa bayna udzunayhi sab’uunadziroo’a. artinya: dajjal akan keluar dengan mengendarai keledai aqmar. Jarak antara dua telinganya adalah 70 hasta.

Aqmar artinya berwarna sangat putih berbentuk bulat seperti bulan purnama.

Ciri keledai dajjal ini buka cirri keledai biasa melainkan berupa kendaraan buatan yang memiliki sifat dan nama yang sulit dipahami pada zaman nabi Shalallahu ‘alaihi wasalam.
Cirri-ciri seperti itu dapat kita pahami pada zaman kita. Sehingga nubuwat itu hanya sebatas symbol dan diperlukan penafsiran dan penakwilan sesuai dengan realita kita hari ini. Sehingga keledai dajjal tersebut dapat dipahami sebagai sebuah pesawat terbang.

Demikianlah Nabi Shalallahu ‘alaihi wasalam telah menyebutkan sifat kendaraan dajjal dalam berpindah tempat yang disebut keledai dajjal. Menurut persangkaan kami kendaraan tersebut adalah pesawat terbang yang terbang seperti hujan yang dibawa angin. Wallahua’lam.

========

Dalam suatu hadis yang autentik, Sayyidina `Ali (r) meriwayatkan bahwa Nabi (s) bersabda:
Dajjāl menggunakan sejenis keledai yang khusus, yang mempunyai dua telinga yang besar, masing-masing paling tidak sepanjang 30 hasta, bergerak di angkasa, dengan awan begitu dekat, ia dapat menjangkaunya dengan tangannya dan ia berjalan lebih cepat daripada peredaran matahari menuju tempat terbenamnya. (Disebutkan di dalam Kanz ul-`Ummal dan`Uqd ad-Durrar, Imam al-Maqdisi.)

Nabi (s) bersabda, mengenai keledainya Dajjāl:

يقول الرسول الكريم صلى الله عليه وسلم عن هذا الحمار: يأكل الحجارة ويسبقه جبل من دخان ويركب الناس في جوفه وليس على ظهره
Ia memakan batu karang dan segunung asap mendahuluinya dan orang-orang menaikinya di dalam dirinya, bukan di punggungnya.

sooo... DAJJAL bukan naik di PUNGGUNG KELEDAI tetapi DIDALAM DIRI KELEDAI...

Abû Hurayrah meriwayatkan bahwa Nabi saw. bersabda : "HariKiamat tidak akan datang hingga 30 Dajal (pendusta) muncul, mereka semua berdusta tentang Allah dan Rasul-Nya. "

inget sebelum kedatangan DAJJAL BESAR akan datang terlebih dahulu 30 dajjal kecil
mungkin salah satunya pemimpin amerika or israhell ataupun SAIN BABA dari india mereka mungkin salah satu dajjal kecil yg dimaksud.
APAKAH MEREKA MENGGUNAKAN KELEDAI TERBANG? yapzzzz
mereka menggunakan keledai terbang untuk keliling dunia, keledai yg memakan api dan mengeluarkan asap (PESAWAT TERBANG).

Sumber : (cungkilan dari ceramah sheikh imran husein & sadur dari kitab Al mahdi fi Muwaajahati ‘d-dajjal. Oleh Manshur ‘Abdul Hakim Muhammad

Rabu, 05 Desember 2012

Kesalehan Politik





Politik sering diduga sebagai area penuh intrik, tipu daya. Dalam politik, norma akhlak dan moralitas sering kali diabaikan dan dilanggar demi lestarinya kekuasaan. Segala macam cara ditempuh untuk mengabadikan kekuasaan.

Arus deras politik inilah yang membuat Muhammad Abduh, seorang pemikir besar asal Mesir, berkata, “Aku berlindung kepada Allah dari politik dan para politikus." 

Bagi Abduh, politik mungkin menjadi monster yang menakutkan, terutama saat perilaku kotor yang melanggar norma-norma Islam. Rambu-rambu etika tak lagi mampu mengerem syahwat berkuasa yang bergelora dan bergemuruh di dalam dada mereka. Apakah politik haram?

Politik bukan suatu hal yang haram dan dilarang. Politik bisa menjadi ladang amal saleh yang menggiurkan untuk mendapatkan jaminan keselamatan di akhirat. Politik bisa menjadi kunci untuk menggapai rida Allah.

Bahkan, Rasulullah memberikan jaminan bagi para pemimpin dan pelaku politik yang adil untuk mendapatkan naungan khusus dari Allah pada hari kiamat nanti, di mana saat itu tidak ada naungan kecuali naungan Allah. Naungan itu hanya diberikan kepada tujuh golongan manusia yang memiliki kualitas keimanan terbaik.

Doa para pemimpin yang adil termasuk salah satu doa yang tidak akan pernah tertolak. Itu karena tanggung jawab seorang pemimpin sangatlah berat dan besar, baik di sisi Allah maupun di hadapan publik.

Rasulullah bersabda, “Tiga golongan yang tidak akan tertolak doanya, yakni doa orang yang puasa sampai dia berbuka, doa pemimpin yang adil, dan doa orang yang dizalimi.” (HR Tirmidzi). 

Karena itu, bagi kalangan generasi awal Islam, jabatan pemimpin bukanlah sesuatu yang diminati. Bahkan, mereka sering menghindar ketika diminta untuk memangku kekuasaan. Sebab, begitu besar tanggung jawabnya di akhirat. Dalam lingkaran kekuasaan, seorang pemimpin sering tergelincir pada hal-hal buruk dan menyeret mereka pada kehidupan yang sulit dan membahayakan.

Umar bin Abdul Aziz, khalifah kaum Muslim yang tersohor bahkan melakukan "bersih-bersih" harta yang dia miliki untuk diserahkan ke kas negara demi menghindari kerakusan dan kecintaan overdosis pada harta. Kalung dan gelang istrinya, Fatimah, dia masukkan ke kas negara. Dia berusaha menjadikan kekuasaan sebagai jembatan pengabdian kepada Allah Tuhan yang memberikan amanah pada dirinya.

Kesalehan politik di zaman sekarang ini menjadi sangat urgen. “Sesungguhnya manusia yang paling dicintai oleh Allah dan paling dekat tempat duduknya kepada Allah pada hari kiamat adalah seorang peminpin yang adil. Dan manusia yang paling dibenci dan jauh dari Allah tempat duduknya di hari kiamat adalah seorang peminpin yang kejam.” (HR Tirmidzi).

Kesalehan dan keadilan dalam politik merupakan syarat mutlak bagi pemimpin dan politisi agar dicintai oleh Allah. Dengan begitu, doa-doanya pun akan dikabulkan dan di akhirat mendapat naungan-Nya. Semoga.

Oleh: Samson Rahman
http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/hikmah/12/11/28/me6dwz-kesalehan-politik

Sabtu, 01 Desember 2012

Yang Dibunuh dan yang Terbunuh di Neraka




 


 

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: إِذَا أَشَارَ اَلرَّجُلُ عَل
  أَخِيْهِ بِالسِّلَاحِ فَهُمَا عَلَى حَرْفِ جَهَنَّمِ فَإِذَا قَتَلَهُ وَقَعَا فِيْهَا جَمِيْعًا- النسائي
Artinya: Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda,”Jika seseorang laki-laki menghunuskan senjata kepada saudaranya, maka keduanya berada di bibir neraka. Dan jika ia membunuhnya maka keduanya jatuh ke dalamnya.” (Riwayat An Nasa’i dishahihkan oleh Al Hafidz As Suyuthi)
Hadits di atas merupakan peringatan bagi umat Islam agar tidak membunuh saudaranya yang darahnya dilindungi oleh syariat.
Dari hadits di atas, Imam Al Munawi menjelaskan bahwa orang yang terbunuh juga masuk neraka karena ia juga berazam membunuh saudaranya.
Dari hadits di atas para ulama juga mengambil kesimpulan bahwa barang siapa berniat untuk melaksanakan maksiyat kemudian ia terus-menerus dalam niatnya itu, maka ia telah berdosa meski tidak sampai melakukannya. (Faidh Al Qadir, 1/362)
Jika demikian maka hendaklah sesama Muslim menghindari permusuhan dengan saudaranya yang lain, apalagi sampai berniat menghilangkan nyawa Muslim yang lain karena hal yang demikian menghantarkan pelakunya ke neraka, baik yang membunuh maupun yang terbunuh.

Jauh-Dekat Berpahala




 

































 


قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: الأَبْعَدُ فَلْأَبْعَدُ مِنَ الْمَسْجِدِ أَعْظَمُ أَجْراً- أبو داود

Artinya: Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda,”Yang lebih jauh. Maka yang lebih jauh (rumah) dari masjid lebih banyak pahalanya”. (Riwayat Al Hakim dan beliau menshahikannya)

Dari hadits di atas Al Allamah Abdurrauf Al Munawi menjelaskan bahwa setiap bertambah jauh jarak rumah dengan masjid maka bertambah pula pahala, karena banyaknya langkah yang ditempuh.
Dan ini sejalan dengan hadits yang diriwayatkan Imam Muslim bahwa Rasulullah melarang para sahabat menjual rumah mereka dikarenakan jauh dengan masjid, hingga beliau bersabda,”Sesungguhnya bagi kalian setiap langkah adalah satu derajat”.
Hal ini tidak bertentangan dengan periwayatan yang menunjukkan fadhilah dekatnya rumah dengan masjid. Pada asalnya memang rumah yang dekat masjid lebih utama dibandingkan dengan rumah yang jauh darinya, hingga seluruh keluarga dari kabilah Bani Salamah ingin menjual rumah mereka yang jauh dari masjid untuk pindah ke daerah yang lebih dekat dengannya. Melihat hal itu maka Rasulullah tidak menyukainya karena menyebabkan wilayah terluar Madinah menjadi kosong hingga akhirnya beliau menyampaikan keutamaan tinggal meski jauh dari masjid. (Faidh Al Qadir, 3/221)
Jika demikian maka beruntunglah mereka yang tinggal dekat dengan masjid juga tidak rugi mereka yang tinggal jauh dari masjid, karena semakin jauh semakin banyak pahala yang diperoleh.

Anti Galau




Manusia yang galau adalah manusia yang sedang dalam keresahan, labil, tidak memiliki pedoman. Manusia yang ragu dan tak memiliki pegangan. Tentu hal ini bukanlah jiwa seorang mukmin, sebab mukmin pasti tidak ragu, ia pasti memegang HUDA (petunjuk) dari Allah yaitu Kitabullah (QS 2/2).
Manusia mukmin yang istiqomah (teguh pendirian) pasti akan terhindar dari kegalauan, firman Allah Ta’ala: Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (QS. Yunus:62)
Bahkan seandainyapun ia dihadapkan kepada musuh yang akan mencelakakannya iapun tidak akan galau, Firman Allah ta’ala: (Yaitu) orang-orang (yang mentaati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan: “Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka”, maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab:”Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung”. Maka mereka kembali dengan nikmat dan karunia (yang besar) dari Allah, mereka tidak mendapat bencana apa-apa, mereka mengikuti keridhaan Allah. Dan Allah mempunyai karunia yang besar.” (QS. Ali Imran:173-174)
Ketenangan jiwa dan kesetabilan emosi betul betul dimiliki oleh oranmg mukmin, semua terjadi karena pertolongan Allah, sehingga ia berdiri tegak menolak galau.
Tetapi, tetap saja setan berkeras mengganggu kesetabilan jiwa mukmin, mencari celah agar si mukmin menjadi galau, cemas dan khawatir. Oleh karena itu ia harus selalu awas dan waspada atas gerakan setan tersebut dan tetap menolak galau.
Ada beberapa panduan dari Allah untuk mukmin agar tetap istiqomah, agar tetap tentram jiwanya dalam menunaikan amanah Allah, kita sebut pedoman anti galau:
1- Dzikrullah
Selalu mengingat Allah dalam setiap keadaan. Firman Allah;  “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah hati menjadi tenteram.”
2- Tawakkal menghadapi kenyataan


Tawakkal adalah jiwa yang berserah diri kepada Allah, menerima kenyataan apapun sebagai pemberian Allah, miskin, kaya, cantik, jelek dan lain sebagainya adalah pemberian Allah yang terbaik bagi dirinya. Termasuk menerima kenyataan apapun setelah kita bekerja keras. Sebab kadang Allah menaqdirkan kita sukses ataupun gagal. Firman Allah Ta’ala:
“Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain. dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.“ (QS: al Insyirah: 7-8).
Dengan berserah kepada Allah Subhanahu Wata’ala, kita akan melakukan apapun dengan ketenangan dan kenyamanan bathin karena ada jaminan Allah Subhanahu Wata’ala yang senantiasa memelihara ciptaan-Nya. Allah Subhanahu Wata’ala berfirman:
“Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah  akan mencukupkan (keperluan) nya. Sesungguhnya Allah   melaksanakan urusan yang (dikehendaki) Nya. Sesungguhnya Allah  telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” (QS. Ath-Thalaaq : 3).
3- Bersabar dalam melaksanakan tugas


Sabar adalah kekuatan jiwa dalam melaksanakan tugas hidup (ibadah), apapun kondisinya ia akan berkeras untuk tunainya kewajiban, Firman Allah ta’ala:  “Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah Subhanahu Wata’ala, supaya kamu beruntung.” (QS Ali Imran (3) ayat 200)
Sungguh tidak ada kesabaran kecuali dalam melaksanakan kewajiban.
Dan sesungguhnya dengan bersabar Allah Subhanahu Wata’ala sedang menyertai kita. Bukankah suatu kemuliaan bagi manusia jika sang Maha Pencipta sudi menyertai hidupnya? Inilah janji Allah Subhanahu Wata’ala Allah Subhanahu Wata’ala Ta’ala dalam firman-Nya;
“Sesungguhnya Allah Subhanahu Wata’ala bersama orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah:153).
4- Istiqomah dalam pandangan dan keyakinan


Istiqomah adalah teguh pendirian, tidak berubah karena cobaan dan godaan. Tetap beriman kepada Allah dan Rasul-Nya betapapun besarnya bujuk rayu. Tetap memegang Pedoman Kitabullah betapapun kuatnya godaan. Tetap komitmen dengan keislamannya betapapun hebatnya cobaan.
Firman Allah ta’ala: “Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Robb kami ialah Allah”, kemudian mereka tetap beristiqomah, maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita, mereka itulah penghuni-penghuni surga, mereka kekal di dalamnya; sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan (di dunia)” (QS. Al Ahqaaf [46]: 13-14)
Firman Allah ta’ala: Maka beristiqomahlah (tetaplah) pada  jalan yang lurus menuju kepada Allah dan mohonlah ampun kepada-Nya”. (QS. Fushshilat [41]: 6)
5- Berharap kepada Allah
berdoa kepada Allah ta’ala agar Dia senantiasa memberikan kepada kita istiqomah hingga akhir hayat. Bahkan Ummu Salamah radhiyallahu ‘anhamengatakan bahwa doa yang paling sering dibaca oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah doa, “Yaa muqollibal qulub tsabbit qolbi ‘ala diinik” artinya “Wahai Zat yang membolak-balikkan hati teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu.” (HR. Tirmidzi, Ahmad, Hakim, dishahihkan oleh Adz Dzahabi, lihat pula Shahihul Jami’)
Atau berdo’a : HASBUNALLAH WANI’MAL WAKIIL
Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung.” (Qs. Ali Imran : 173).
6- BerUswah kepada Rasulullah
membaca kisah Rasulullah, para sahabat dan para ulama terdahulu untuk mengambil teladan dari mereka. Dengan membaca kisah-kisah mereka, bagaimana perjuangan mereka dalam menegakkan diinul Islam, maka kita dapat mengambil pelajaran dari kisah tersebut sebagaimana firman Allahta’ala yang artinya, “Dan semua kisah dari rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu; dan dalam surat ini telah datang kepadamu kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman.” (QS. Huud [11]: 120)
http://hudawadinilhaq.wordpress.com/2012/04/29/anti-galau-9/

Belajar Dari AKAR Pohon





AKAR, ia begitu GIGIH mencari air, MENEMBUS tanah yg KERAS, demi sebatang pohon.

Ketika pohon TUMBUH, berdaun RIMBUN, berBUNGA indah,
lalu BERBUAH,
banyak orang memuji pohon itu.. apakah AKAR juga mendapat pujian..??

TIDAK samasekali..!!

tapi... AKAR tak pernah mengeluh, ia tetap berada sembunyi di dlm tanah, dan terus bekerja utk mencari makanan bagi pohon, agar tetap tumbuh dan berbuah.
dari AKAR-lah kita belajar tentang KETULUSAN & KERENDAHAN HATI...
Apapun yg kita perbuat, perbuatlah dgn segenap hati karena ALLAH.

Rabu, 28 November 2012

OTOMATIS



*otomatis*
saat ku ketahui ada orang yg tidak suka padaku atau membenciku, otomatis rasa benci dan ketidaksukaanku kepada orang tersebut akan naik dua kali lipat bahkan lebih.
namun saat ku ketahui ada orang yg baik, sopan dan ramah padaku atau keluargaku, rasa khidmat dan hormatku padanya otomatis dua kali lipat bahkan lebih.

sebenarnya hal yg demikian hampir semua orang mengalaminya, di sukai, cintai, sayangi atau di benci, remehkan, caci maki dan hinaan adalah hal wajar di dunia ini.
jika kita menginginkan diri kita di terima di semua tempat dengan baik dan di sukai, tanpa ada orang yg memusuhi dan membenci, rasa2nya kita menginginkan hal yg mustahil dalam hidup ini.

mungkin pada pengalaman ini, satu hal yg perlu diketahui adalah kita harus mempunyai rasa reflek, rasa empati, sense of belonging.saat apa yg kita miliki atau yg kita punyai pada suatu ketika hilang atau terampas, maka hal pertama yg muncul adalah reflek berupa kata2 dan tindakan, pada contoh kasus diatas yg mengambarkan rasa reflek dari seorang ketika dirinya di hargai atau sebaliknya saat dirinya direndahkan. mungkin contoh diatas salah, karena kita dianjurkan untuk bersabar dan saling memaafkan,teringat satu kalimat yg sangat saya simpan rapat2 di otak saya yaitu " kita tidak sengaja menyakiti orang lain saja masih ada orang yg tersakiti oleh diri kita, apalagi kita menyengaja untuk menyakiti" sebuah gambaran sederhana bahwa sungguh berat urusan dgn manusia itu, dosa kita kepada Allah cukuplah kita taubat nasuha, Allah pasti memaafkan. sedangkan dosa dengan sesama manusia, apakah kita bisa menjamin diri kita termaafkan atau orang tersebut ridho, kalo tidak ridho.. sungguh menyedihakan diri kita ini. atau dosa kita tdk termaafkan sehingga orang tersebut meninggal, naudzhubillah..

otomatis!! itulah mengapa saat kita tdk sengaja masuk dalam benak seseorang dan terjustifikasi menyakiti hatinya, karenanya kita wajib waspada terhadap perkataan kita. kata2 kita itulah yg bahkan bisa menggiring kita masuk surga atau neraka, salamatul insan fi hifdzil lisan.

Minggu, 25 November 2012

KEHANCURAN ISRAEL di TAHUN 2022






Penulis Buku : Dr.Bassam Nahad Jarrar


Dalam buku ini penulis membicarakan dua perkara utama. Pada bagian pertama penulis menguraikan beberpa ayat Alquran surat Al Isra’ dengan metode tafsir analitik. Dari sini disimpulkan bahwa dua janji Alloh kepada Bani Israil yang diturunkan dalam kitab Taurat dan Al quran baru terlaksana sekali. Berarti masih akan terjadi sekali lagi, lalu kapan itu terjadi? Untuk menjawab pertanyaan ini penulis menggunakan sebuah pendekatan baru yang dinamakan “ta’wil matematik” dengan angka 19 sebagai dasarnya. Dengan angka 19 itu penulis mengalikan jumlah huruf, kalimat atau angka tertentu yang diperoleh dari ayat Quran. Hasilnya adalah keajaiban dan menunjukkan kemukjizatan AlQuran karena disitu diperolehlah angka 2022 sebagai tahun diprediksikannya israil Hancur.

BAGIAN PERTAMA :

Tafsir Ayat-ayat Surat Al Isra tentang Kehancuran Israel.

Peristiwa isra’ mi’raj terjadi satu tahun sebelum Nabi berhijrah ke Madinah. Pada saat itu peristiwa tentang kejatuhan bangsa Yahudi sudah berlalu, kurang lebih selama 500 tahun. Rentang waktu yang cukup lama. Setelah peristiwa isra’ mi’raj tersebutlah permulaan surat Al isra’ atau yang juga disebut Bani Israil diturunkan. Yang menarik, peristiwa isra’ mi’raj Rosul hanya disebut dalam satu ayat saja dalam surat Bani Israil tersebut yaitu Ayat ke 1 (Buka QS Al Isra : 1).

Setelah itu mulai Ayat 2 pembicaraan dilanjutkan tentang :

“Dan telah kami berikan kepada Musa Kitab (Taurat) dan Kami telah menjadikannya sebagai petunjuk untuk Bani Israil,(dan diwasiatkan kepada mereka) agar kamu janganlah menjadikan wakil (penolong untuk tempat menyerahkan segala urusan) dari selain-Ku?” (QS Al Isra :2)

dilanjutkan QS Al Isra : 4-6

Muncul pertanyaan , apakah hubungan Musa,Bani Israil, dan peristiwa Isra’?

Dalam Kitab Taurat, Tuhan telah memutuskan bahwa bani Israil akan memasuki bumi yang diberkati (Palestina). Bahkan disana mereka akan mendirikan pemerintahan. Tetapi kemudian mereka membuat kerusakan besar sehingga menyebabkan Alloh menghukum mereka dengan cara mengirim hamba2-Nya yang tangguh. Setelah kerajaan mereka binasa, mereka diusir dan dicerai beraikan.Perkara ini juga telah dikabarkan Alloh dalam Qs Al maidah :21

“Wahai kaumku masuklah kedalam bumi (Palestina) yang disucikan, yang Alloh telah tetapkan buat kamu.”

Namun kaum Bani israil kembali membuat kerusakan. Ini dimulai sejak kedua nabi Alloh Dawud dan Sulaiman wafat. Orang2 Bani Israil terpecah menjadi 2 bagian yang saling membuat kemungkaran.

Nabi Sulaiman sendiri wafat tahun 935 SM. Setelah itu sebanyak 12 suku bangsa Yahudi membelot. Seiring kerusakan dan kebobrokan moral yang semakin menjadi,serangan musuh pun datang bertubi-tubi. Dimulai dari serangan bangsa Mesir, Lalu yang paling dahsyat adalah serangan dari bangsa Assiria dan Babilonia. Dalam muqadimah Kitab raja-raja Kedua disebutkan bahwa Bangsa Assiria menyerang pada tahun 722 SM pada bagian utara. Pada tahun 586 SM Bangsa babilonia menghancurkan Kerajaan Israil bagian selatan. Disini kita melihat bahwa Kedua bangsa ini lah yang menjadi pelaksana ketentuan Alloh.

Setelah kehancuran Israel oleh bangsa Babilonia, tidak ada lagi negara atau kerajaan Israel Yahudi yang lahir kembali kecuali baru pada tahun 1948 M di bumi Palestina.

Kenapa nubuta ini diberitakan sekali lagi dalam Al quran setelah berlalu hampir 1800 tahun sejak diturunkan pertama kali dalm kitab Taurat? Jawabnya : Seandainya pengkabaran kedua janji Alloh itu telah terbukti sebelum kedatangan Islam, niscaya kita akan sulitmemahami hubungan Bani Israil, Musa, dan peristiwa Isra’ Mi’raj nya Rosulullah. Adapun apabila janji Alloh yang pertama sudah terbukti, lalu janji Alloh yang kedua baru akan terjadi dimasa depan umat Islam, dan sekarang Umat Islam masih menunggu berlakunya janji Alloh yang kedua itu, seperti yang difirmankan Alloh dalam surat Al Isra’ ayat 4-5.

Tafsir Analitik

Dalam bukunya, penulis membuatkan penjelasan tentang Tafsir analitiknya dari QS Al Isra’ ayat 4-5.

“ Dan kami tetapkan kepada Bani Israil di dalam kitab (Taurat),sesungguhnya kamu akan membuat kerusakan di bumi (Palestina) dua kali, dan sesungguhnya kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar.” (QS Al Isra’:4)

“Maka apabila telah tiba janji pembalasan (atas kejahatanmu) untuk kali yang pertama dari dua (janji pembalasan), Kami datangkan kepada kamu hamba-hamba Kami yang tangguh dan hebat serangannya, lalu mereka menjelajah (merajalela) di segala pelosok kampung-kampung. Dan (peringatan ini) adalah sebuah janji yang pasti ditunaikan.” (QS Al Isra’:5)

Kembali untuk memenuhi janji Terakhir.

Orang-orang Yahudi yang telah tercerai berai dan terlunta-lunta akhirnya kembali ke bumi yang diberkati dan berusaha mencapai kemerdekaan atau paling tidak mendapatkan pemerintahan otonomi.Hal ini di jelaskan dalam Al quran :

“ Kemudian Kami kembalikan lagi kepada mu kekuasaan dari mereka (yang pernah mengalahkan kamu) dan kami membantumu dengan harta kekayaan dan anak-anak lelaki yang banyak. Serta kami jadikan kamu kaum yang ramai pasukannya.” (QS AL Isra’:6)

Jika kita teliti kembali dalam realitanya maka berdirinya Negara Israel berdasarkan 6 Unsur , yaitu:

1. Kekuasaan dan negara Israel Yahudi akan dikembalikan sekali lagi kepada mereka setelah berhasil mengalahkan bangsa yang dulu pernah membinasakan kerajaan mereka yang pertama. Berdirinya negara Yahudi kedua dalam sejarah belum pernah terjadi selain pada tahun 1948 M, yaitu setelah berhasil mengalahkan pasukan Arab.(“… kemudian Kami kembalikan lagi kepadamu kekuasaan dari mereka yang pernah mengalahkanmu….Al Isra’:6)

2. Bangsa Israel dibantu dengan dukungan harta yang melimpah ruah untuk mendirikan negara Israel. (“…dan Kami membantumu dengan harta kekayaan….”).

3. Israel didukung oleh kekuatan para pemuda yang siap berperang untuk mendirikan negara.Terbukti dengan ambisi mereka untuk menghijrahkan pemuda-pemuda yahudi dari berbagai negara ke Palestina, sejak sebelum Israel ada hingga hari ini. (“…dan anak-anak lelaki yang banyak….”)

4. Ketika perang Arab- Israel terjadi,jumlah tentara Yahudi lebih banyak daripada tentara musuhnya (negara Arab). Faktanya pada tahun 1948 jumlah tentara Israel 3x lebih banyak dari tentara Arab.

5. Orang-orang Yahudi berkumpul kembali setelah lama terpecah belah ke seluruh penjuru bumi.

6. Ketika Itu orang-orang Yahudi sudah berasal dar bermacam-macam suku. Adapun kini mereka berasal dari 70 bangsa. (“Maka apabila telah datang janji hukuman yang terakhir, Kami akan mendatangkan kalian dalam keadaan bercampur baur….”,Al Isra’:104)

BAGIAN KEDUA :

Penjelasan Matematik Terhadap Nubuat Al Quran.

Dalam sebuah makalah yang dibuat oleh Syaikh Muhammad Ahmad Ar-Rasyid – tentang Tata Dunia Baru – diceritakan tentang perkara berikut :

Sewaktu negara Israel berdiri dan diproklamirkan tahun 1948, seorang perempuan tua Yahudi masuk ke rumah ibu Muhammad Ar-Rasyid dalam keadaan menangis. Ketika ditanya kenapa dia menangis padahal orang-orang Yahudi sedang bergembira, dia menjawab “Sesungguhnya berdirinya negara Yahudi ini menjadi sebab mereka akan dibinasakan.Menurut perempuan tua itu bahwa negara Yahudi yang baru berdiri itu hanya akan berumur selama 76 tahun.Menurut Muhammad Ar-Rasyid perkara ini ada kaitannya dengan putaran komet Heli yang punya hubungan erat dengan kepercayaan Yahudi.

Angka 19 dan Nubuat Kehancuran Israel

1. Berdasarkan kabar perempuan Yahudi tadi, negara Israel hanya berumur 76 tahun saja, yakni 19 x 4 . Katakanlah 76 tahun itu tahun Qamariyyah , karena Yahudi menggunakan hitungan bulan Qamariyyah. Tahun 1948 M bertepatan dgn tahun 1367 H, Dgn demikian jika perkiraan tadi benar berarti negara Israel akan berlangsung hingga tahun 1367 + 76 = 1443 H.

2. Setiap kalimah dalam surat Al Isra menunjukkan hitungansatu tahun karena kalimatnya yang berjumlah 1556 itu = 1556 tahun (bilangan tahun antara kehancuran kekuasaan israel pertama hingga peristiwa Isra’). Jumlah ayat surat Al Isra’ sebanyak 111 = jumlah ayat dalam surat Yusuf. Dan Kesamaan ini hanya ada dalam dua surat ini saja.Apabila diteliti, surat Yusuf sebenarnya berbicara tentang ke munculan Bani Israil, sedangkan surat Bani Israil berbicara tentang akhir dari kewujudan Bani Israil di muka bumi suci yang diberkati. Setiap ayat dari surat Al Isra sering diakhiri dgn kalimah seperti : wakiilan, syakuuran, nafiiran, lafiifan…semuanya berjumlah 111. Dari jumlah itu jika dibuang beberapa kalimah yang sering diulang-ulang, maka tinggal 76 kalimah, yakni = 19 x 4. Seperti keterangan terdahulu bahwa setiap satu kalimah mewakili bilangan satu tahun. 76 TAHUN ! Ada 4 ayat dalam surat Al Isra yang terdiri dari 19 kalimah, artinya jumlah kalimahnya 19 x 4. HASILNYA SEKALI LAGI adalah 76!!! Seketika terlintas untuk melihat ayat ke 76 yang ternyata berbunyi :

“Dan sesungguhnya benar-benar mereka hampir membuatmu gelisah di negeri (Makkah) untuk mengusirmu daripadanya dan kalau terjadi demikian, niscaya sepeninggalmu mereka tidak akan tinggal melainkan sebentar saja.”(Al Isra:76)

PERHATIKAN, sesudah kata qaliilan (sebentar/sedikit waktu) langsung terdapat nomor ayat yang ke 76 ????????


-----------------------------------------------------
Catatan :
Kissinger: Dalam 10 Tahun, Tidak Akan Ada Lagi Israel

"Pernyataan Kissinger adalah datar dan tidak memenuhi syarat. Dia tidak mengatakan bahwa Israel ada dalam bahaya, namun bisa diselamatkan jika kita hanya memberikan tambahan triliunan dolar dan menghancurkan musuh, cukup dengan militer kita .... Dia tidak menawarkan jalan keluar. Dia hanya menyatakan fakta: Pada 2022, Israel tidak akan lagi ada, " 
kolumnis politik Kevin Barrett menulis dalam sebuah artikel yang diterbitkan di situs web Press TV pada hari Minggu (30/9/12).

Dia juga menunjukkan sebuah studi yang dilakukan oleh US Intelligence Community (IC), terdiri dari 16 badan intelijen AS, awal tahun ini, berjudul “Preparing for a Post-Israel Middle East,” ("Persiapan untuk Post-Israel Timur Tengah") dan menunjukkan bahwa isi laporan IC menguatkan pandangan Kissinger .

"Enam belas badan intelijen AS setuju bahwa Israel tidak bisa menahan raksasa pro-Palestina datang terdiri dari Musim Semi Arab, Kebangkitan Islam, dan kebangkitan Republik Islam Iran," tambah analis.

Laporan IC berpendapat bahwa pemerintah AS tidak lagi memiliki sumber daya militer dan keuangan "untuk terus menopang Israel terhadap kebutuhan satu miliar dari tetangganya" dan menunjukkan bahwa "AS harus mengikuti kepentingan nasionalnya dan menarik bantuan pada Israel, "kata Barrett.

Mengingat fakta bahwa Kissinger Yahudi telah lama dipandang sebagai seorang teman setia Israel dan bahwa mayoritas pejabat AS, termasuk penulis laporan IC, dipengaruhi oleh lobi pro-Israel, pesan yang muncul menjadi lebih luar biasa, artikel menambahkan.

Artikel ini berpendapat bahwa "kepuasan" yang muncul di kalangan para pejabat AS mengenai nasib Israel dapat ditelusuri dalam alasan berikut:

· Politisi Amerika dan aktivis politik "bertambah muak dengan kerasnya dan fanatisme Israel ."
· Amerika merasa "benci atas dominasi angkuh lobi Israel pada wacana publik."
· "Masyarakat Yahudi Amerika tidak lagi bersatu mendukung Israel."
· Hal ini menjadi pengetahuan umum bahwa Israel dan para pendukungnya melaksanakan serangan 9/11 sebagai bendera palsu .

"Bahkan, AS akan bangkrut dan mengorbankan ribuan nyawa dalam perang bagi Israel - perang yang merusak, bukan bantuan, kepentingan strategis AS," kata artikel tersebut.

"Ini akan menjadi mudah bagi pembuat kebijakan Amerika, mengikuti jejak Kissinger dan enam belas badan-badan intelijen, untuk mengenali jelas: Israel telah mencapai akhir kehidupan-nya," pungkas Barrett. [IT/r] 
http://www.islamtimes.org/vdchvvniz23nvid.yrt2.html

Template by:

Free Blog Templates