Senin, 30 April 2012

Ayah hebat untuk generasi kuat

Sejarah mencatat beberapa contoh dari generasi hebat Zaman Nabi Muhammad dan Khalifah sesudahnya. Beberapa contoh berikut menggambarkan hebatnya generasi muda waktu itu, diantaranya :

Ali baru berusia 10 tahun saat menjadi tameng Rasulullah ketika akan berangkat hijrah. Resikonya adalah terbunuh. Di usia belia itu Ali sudah siap syahid. Anak yang luar biasa bukan?
Seorang Zaid bin Tsabit saat usia 9 tahun sudah ingin maju ke medan perang, padahal pedangnya lebih panjang dari tubuhnya. Saat tidak diijinkan, dia sedih dan mengadu ke uminya. Uminya kemudian menganjurkan jihad dengan pena. Sejarah kemudian mencatat bahwa ia adalah sekretaris Rasulullah yang mencatat wahyu yang turun. Pada usia 21 tahun dapat amanah strategis dari Khalifah Abu Bakar untuk mulai membukukan Al Quran.
Umar Bin Abdul Azis berusia 24 tahun saat menjadi gubernur Madinah. Kemudian usia 37 tahun jadi khalifah.
Muhammad Al Fatih memimpin pasukan muslim menaklukan Konstantinopel saat usia 21 tahun.

Bagaimana dengan anak-anak kita?

Bukan sebuah pesimistis, tapi ada beberapa gejala mengkhawatirkan yang layak menjadi bahan buat early warning bagi orang tua. Apa saja?

Generasi Langit yang Pasrah. Artinya generasi yang gampang terombang ambing. Ungkapan “terserah ente dah”, “ya gitu deh”, “ya….gimana gitu”, sepertinya biasa saja bukan? ternyata ini adalah indikasi awal yang perlu diwaspadai karena bisa mencerminkan dari generasi yang tak mampu punya sikap tegas, anak yang tidak bisa berkata “tidak!”. Dalam jangka panjang generasi yang tidak berpendirian begini hanya akan jadi follower.

Hasil STERILISASI, bukan IMUNISASI. Anak-anak generasi sekarang dikhawatirkan karena mereka kering pengalaman, lebih banyak di depan layar hape, televisi dan komputer. Berjarak dan asing dari tetangga, dan realitas. Terproteksi. Sedangkan input ortu dan lingkungan adalah ungkapan “harus ini nggak boleh itu!”. Tidak terkondisikan untuk berani bertanya. Ini adalah ciri pengasuhan dengan pola indoktrinasi yg kuat.

Beramal untuk Orang Tua. Mereka menjadi anak soleh di depan orang tua, tapi error di belakang. Mereka bilang “Yang pengen hafal Quran kan Abah, bukan saya”

Bisa beragama tapi tak suka beragama. Bisa baca Quran tapi tak suka. Bisa Sholat tapi tidak suka sholat. Bisa doa tapi tidak suka doa. Bisa pake jilbab tapi gak suka pake jilbab, maka amat mudah bagi mereka untuk melepasnya lagi.

Agar anak berkarakter tangguh

Agar anak berkarakter tangguh, maka para ayah janganlah lari dan abai. Berikut yang harus disimak para oarang tua :

1. Pengasuh yang lengkap (ayah dan bunda hadir dalam jiwa anak).

Kita lahir di negeri yg menyerahkan pendidikan anak kepada ibu. Ibu memang madrasah pertama, tapi ingat ayah adalah kepala sekolahnya. Indonesia praktis adalah negeri tanpa ayah, NII (negeri ibu-ibu) karena masih asingnya para ayah dari dunia pengasuhan anak.

Padahal….

Ibu takkan bisa menggantikan peran ayah. Anak membutuhkan dua sayap. Sayap pengasuhan dari ayah dan ibunya. Tak boleh hanya satu, idealnya begitu. Karena itulah fitrah anak yang Allah titipkan dalam jiwa raganya. Sayap ibu tak bisa digantikan oleh sayap ayah dan demikian sebaliknya.” (Dikutip dari buku “RAHASIA JADI AYAH HEBAT” karangan Irwan Rinaldi).

Contoh, yang bercerita gagahnya Umar bin Khatab adalah ibunda yg gemulai. Secara kognitif sudah sampai pesan tentang Umar yang gagah. Tapi bagaimana seorang anak mendapatkan gambaran utuh seorang Umar bin Khatab ? Maka ayahlah yang harus memberi contoh ekpresi kegagahan seorang Umar bin Khatab.

Kesibukan ayah menjadikan banyak kita yang yatim sebelum waktunya. Yatim secara psikologis. Terjadi fenomena Father Hunger, ketiadaan ayah pada jiwa anak. Maka jiwa anak yang jauh dari ayahnya kelak akan jadi generasi minder, peragu. Praktis ayah sekarang hanya berfungsi jadi mesin ATM. Hanya jadi tempat meminta uang.

Solusi bagi ayah agar dekat dgn anak

Berikut ada beberapa tips agar ayah dekat dengan anak, walau sulit bagi sebagian ayah, namun mari kita coba

Pagi, ayahlah yang membangunkan anak, sampaikan kalimat-kalimat yang positif, seperti kalimat, bacaan qur’an, kata-kata motivasi dan penghargaan.

Siang, sempatkan telpon atau SMS kalau memungkinkan.

Malam, menjelang tidur, sampaikan lagi kalimat-kalimat positif, kalimat tauhid, kisah atau baca kitab suci. Juga evaluasi tentang kegiatan hari itu, serta nasihat.

Waktu libur, jalin kebersamaan yang berkualitas dan interaktif

Waktu anak sedih, ayah harus hadir. Bahkan Nabi Muhammad sempat menghibur seorang anak yg kehilangan burung pipit.

Waktu aktualisasi, saat pentas, pembagian raport, ikut lomba dll usahakan ayahlah yang datang dan hadir.

Teladan Rasulullah, saat ayahanda Abdullah wafat, Muhammad kecil lantas diasuh oleh kakek lalu ke paman beliau. Karena anak memang perlu sosok ayah.

Spirit pengasuhan di Al Quran ternyata lebih ke spirit keayahan, 17 ayat dialog pengasuhan di Al Quran, 14 ayat diantaranya adalah dialog ayah-anak, sedangkan dua ayat lainnya antara ibu dan anak.

Contohlah Ibrahim. Ia adalah AYAH HEBAT dalam sejarah, krn :

Dua anaknya juga menjadi Nabi (Ismail&Ishak)
Mengasuh dari jauh dg doa yg khusyuk –> (AYAH di Palestina, anak&istri di Mekah)
Memilih istri yg pandai mengasuh –> (Siti Hajar terkenal dengan kisah Shofa&Marwa)
Memilih tmpt tinggal yg baik –> (dkt Masjid)
Selalu mengajak anaknya berdialog dlm setiap keputusan (QS.37: 102)
Menegakkan sholat utk diri&keturunannya

2. Habis Habisan Di Usia Dini

Kadang anak usia dini mengalami kesalahan pengasuhan. Pertama anak usia pra sekolah disuruh belajar ala anak sekolah. Padahal haknya adalah bermain. Perhatian ayah pada anak juga banyak yang tidak memadai. Ayah hanya fokus pada cari uang agar kelak kuliah kedokteran, contohnya. Maka memberi perlakuan yang terbaik pada usia dini adalah investasi jangka panjang orang tua. Kesempatannya pun tak akan terulang kembali.

3. Pengajaran berbasis hands on minds on, praktek teori, pengalaman hidup

Karakter banyak terbentuk dari pengalaman hidup. Maka memberikan anak pengalaman terbaik menjadikannya berkarakter terbaik. Rasulullah di usia belia sudah belajar secara alami dari pengalaman menggembala kambing, dan kemudian berdagang. Walaupun beliau tidak bisa baca tulis. Belajar dari pengalaman hidup menjadikannya pemimpin dunia. Bukan berarti anak kita nggak perlu bisa baca tulis. Tapi memang Nabi Muhammad menjadi contoh terbaik dari proses pembelajaran menjadi insan teladan.

4. komunikasi yang patut atas dasar :

- Pengkuan

- Bimbingan

- Perbaikan

Mengapa Ismail mau disembelih ayahanda Ibrahim? Menurut Sayid Qutb, disamping karena faktor kuatnya aqidah yang tertanam, juga karena Ismail dihargai. Caranya? Dengan diajak dialog oleh Ibrahim. Karena secara manusia, di ayat tentang kisah penyembelihan Ismail, pada dialognya tersirat bahwa Ismailpun memiliki rasa takut yang manusiawi. Tetapi itu tereliminasi oleh sikap seorang ayah Ibrahim yang sangat apresiatif.

Penutup

Sekian dulu ya…

sambil introspeksi diri…

mudah-mudahan Allah senantiasa memimbing kita jadi ayah yang baik

Amiin…


@Bendri Jaisyurahman dari Yayasan Langkah Kita, Depok

Minggu, 15 April 2012

Percayalah.. Allah tahu porsi kita!


sukses dalam cobaan


Ketika kita ditimpa musibah, bencana, atau keadaan yang sulit, banyak dari kita yang meratapi nasib dan menyalahkan Allah

Kenapa harus saya yang mengalami ini? Kenapa bukan orang lain saja?
Apa salah saya hingga Allah membiarkan saya mengalami musibah ini?
Bagaimana bisa melanjutkan hidup dalam keadaan seperti ini?
Mengapa hidup orang lain tampak begitu mulus dan mudah? Allah tidak adil!

Astaghfirullah... :(

Depresi, kecewa, dan putus asa menghantui diri kita. Namun, jika mau berpikir kembali, bijaksanakah kita kalau selalu menyalahkan keadaan? Apakah masalah akan selesai jika hanya menyalahkan keadaan?
Tidak ada suatu apapun yg kebetulan di dunia ini. Segalanya telah diatur oleh Allah Azza Wa Jalla Sekecil apapun kejadian itu, tentu merupakan kehendak-Nya. Tuhan selalu punya alasan mengapa Dia memberikan keadaan demikian kepada kita. Cermati, sesungguhnya Tuhan ingin Anda mempelajari hikmah dari kejadian tersebut.

Tuhan tidak akan memberi cobaan yang tidak bisa dilewati oleh hamba-Nya. Karena itu, percayalah. Mengapa Tuhan memilih Anda untuk menjalani keadaan sulit yang Anda rasakan, adalah karena Tuhan tahu bahwa Anda mampu melewatinya. Jika orang lain yang mengalami apa yang Anda alami, belum tentu mereka bisa sekuat Anda saat ini.

Setiap kesukaran yang kita alami adalah semata-mata kesempatan untuk mengasah kita menjadi pribadi yang lebih kuat. Seorang sarjana bekerja sebagai pegawai kantoran dengan gaji tiga juta per bulan. Di lain pihak, seorang berijazah SMP mampu menghidupi keluarga lewat usaha tambak ikan dengan penghasilan berkali lipat. Ya, ksulitan memperoleh pekerjaan sering kali membuat kita berpikir lebih keras, bagaimana cara memperoleh uang. Jika setiap masalah kita hadapi dgn Husnudzhon tentu hasil yang positif juga akan kita dapatkan.

Hidup adalah untuk menyelesaikan masalah. Meski tampak bahagia di luar, setiap orang pasti memiliki masalah sendiri. Ada seorang gadis berparas cantik dari keluarga berkecukupan. Apapun yang ia inginkan hampir selalu didapatkannya. Ia memiliki kekasih yang tampan dan perhatian, di samping masih banyak pria lain yang juga memujanya. Bahagiakah hidupnya? Tidak! Kedua orang tuanya telah lama bercerai, jika bertemu pun sikapnya seperti kucing dan anjing. Masing-masing telah menikah lagi. Tak ingin memilih salah satu pihak, akhirnya si gadis dan adiknya yang masih SMA, memilih untuk tinggal berdua saja.

Coba Anda tengok orang-orang yang tampak bahagia. Pasti akan Anda temukan satu sisi yang membuat orang itu merasa hidupnya tidak sempurna. Begitu pun dengan diri Anda sendiri. Jika saat ini Anda merasa punya masalah, selesaikanlah dengan tawakal tanpa pernah mengeluh. Itulah ujian yg Allah berikan sesuai dengan porsi dan batas kemampuan yg kita miliki.

ujian dan cobaan adalah cara Allah agar membuat kita kuat. Sebagaimana kerasnya berlian, adalah hasil dari tempaan-tempaan keras yang diperlakukan terhadapnya. Mari kita nikmati proses yang sedang berjalan ini,semua mengandung hikmahyang luarbiasa karena ujian itu mendewasakan diri kita,melapangkan dada kita.. Sungguh ujian dan Cobaan adalah wujud cinta dan kasih sayangNya.. Semakin Allah sayang semakin kita diuji, pasti itu.!!


#resensi.net

Berbuat lah kebaikan tanpa mengenal pamrih..


kebaikan


Saudara ku sekalian yang dicintai sang pencipta alam semesta ini.,Kita patut mensyukuri apa yang kita miliki dan punya sekarang.,

bersyukur kita bisa bernafas, makan, minum, melihat, mendengar, merasakan, dsb. itu semua karunia tuhan kepada kita semua.,

jangan pernah merasa rendah diri,tidak mampu,atau perasaan-perasaan yang mebuat kita merasa bersalah dan terjatuh. itu hanya akan membuat kita semakin membuat kita terjatuh. lakukan lah yang bisa kau lakukan untuk dirimu dan orang lain sebisa mu dengan ikhlas,syukur dan sabar serta melakukan dengan tanpa pamrih. walaupun sebenarnya kita hidup didunia ini semua terlihat pamrih.,

Jangan mengeluh karna akan menjauhkan rejekimu dan keberkahan mu.,coba bersyukur dari yang kamu miliki sekarang dan bersabar untuk berusaha saudaraku niscaya akan diberikan kemudahan dan keberkahan yang tak terduga dari tuhan sang pencipta alam. hidup ini kompleks tapi patut kita nikmati kenyataannya walaupun kenyataannya tak seperti yang kita harapkan., siapa yang mau terlahir untuk hidup dalam kesusahan?semua itu sudah di berikan porsinya masing-masing untuk mensyukuri kehidupan yang diberikan oleh tuhan.,

kekayaan dan kemiskinan tidak hanya diukur dari materi saja tapi nurani hati yang memiliki kebaikan tanpa mengenal pamrih terhadap apapun itu.,”lakukanlah kebaikan tanpa mengenal pamrih dan jangan mengeluh dan menyalahkan keadaan maupun diri sendiri”..

hidup ini sementara lakukan segala kebaikan yang kau bisa lakukan saudara ku.,hidup ini indah dikala kita sedang melakukan proses dan tanpa diduga kita akan memiliki tujuan yang mulia pada akhirnya.,yakin lah tuhan ada bersama kita dia bisa melihat apa yang kita kerjakan dan dirasakan.,.,
Salam Kebaikan tanpa mengenal pamrih.,


#resensi.net



Rabu, 11 April 2012

[Komik Lucu] : Kepribadian Anda Menurut Golongan Darah

[Komik Lucu] : Kepribadian Anda Menurut Golongan Darah


Menurut saya (juga konsensus umum para ilmuwan psikologi), kepribadian seseorang tidak dapat ditentukan oleh golongan darah (oh, dan teori itu pertama kali dipopulerkan oleh Nazi). Itu sama konyolnya seperti mengatakan bahwa perilaku mengemudi seseorang ditentukan oleh jenis oli yang ia gunakan dalam kendaraannya: sangat tidak berdasar dan menafikan banyak hal-hal lain yang jauh lebih menentukan, seperti genetik, pola asuh orangtua, lingkungan sosial dan pendidikan.

Tetap saja, saya tidak bisa menahan godaan untuk tidak meneruskan komik strip ini yang saya dapat dari sebuah e-mail berantai (dan sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh entah siapa). Sangat jenaka, dan entah kenapa gambaran komik ini mengenai golongan darah A sangat mirip dengan saya. Apakah teori kepribadian-menurut-golongan-darah ini mengandung setitik kebenaran, atau ia hanya memanfaatkan karakteristik-karakteristik samar seperti layaknya astrologi? Apakah golongan darah dan kepribadian anda digambarkan secara akurat oleh komik ini?

dikopas seutuhnya dari jurnal psikology populer

Selasa, 10 April 2012

Waktu Mustajab Untuk Do'a




1. Sepertiga malam terakhir.

Telah bersabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “Rabb kita turun pada setiap malam ke langit dunia saat tersisa sepertiga malam yang terakhir. Lalu Ia berfirman : ‘Siapa saja yang berdoa kepada-Ku niscaya akan Aku kabulkan, siapa saja yang meminta kepada-Ku niscaya akan Aku berikan. Siapa saja yang meminta ampun kepada-Ku niscaya akan Aku ampuni”. [1]

2. Saat sujud.

Telah bersabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “Aku dilarang untuk membaca Al-Qur’an ketika rukuk atau sujud. Adapun ketika rukuk, agungkanlah Allah oleh kalian di dalamnya; dan ketika sujud, bersungguh-sungguhlah kalian di dalamnya untuk berdoa karena (pada waktu itu) layak bagi (doa) kalian untuk dikabulkan”. [2]

Allah ta’ala berfirman :

“Dan sujudlah dan dekatkanlah (dirimu kepada Tuhan)”. [3]

Dan telah bersabda Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “Waktu yang paling dekat antara seorang hamba dengan Rabbnya adalah saat ia sujud. Oleh karena itu, perbanyaklah doa”. [4]

3. Satu saat di hari Jum’at.


Telah bersabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “Sebaik-baik hari yang terbit padanya matahari adalah hari Jum’at. Pada waktu itulah diciptakan Adam, dimasukkannya ia ke dalam surga, diterima taubatnya (oleh Allah), diturunkannya ia ke bumi, dan ditegakkannya hari kiamat”. [5]

Telah bersabda beliau shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “Pada hari Jum’at terdapat satu saat yang tidak ada seorang muslim pun yang bertepatan berdiri melakukan shalat dan memohon kepada Allah kebaikan, kecuali Allah akan memberikannya”. Beliau berisyarat dengan tangannya. Kami (perawi) mengartikan bahwa beliau mengisyaratkan sebentarnya waktu itu. [6]

Para ulama berbeda pendapat mengenai waktu yang dimaksud oleh beliau ini. Ada yang mengatakan : “Saat terbitnya matahari”. Sebagian lain mengatakan : “Saat zawal (tergelincirnya matahari di waktu siang)”. Sebagian lagi berkata : “Saat adzan (dikumandangkan)”. Dikatakan : “Jika Khathib telah naik mimbar lalu (mulai) berkhutbah”. Dikatakan pula : “Jika orang-orang berdiri untuk melaksanakan shalat”.

Dan jumhur ulama berpendapat bahwa waktu yang dimaksud adalah setelah ‘Ashar.

Kemudian mereka (jumhur ulama) pun berbeda pendapat dalam perinciannya tepatnya. Ada yang mengatakan di awal waktu sore, adapula yang mengatakan di akhir waktu sore. Perkataan terakhir inilah pendapat yang raajih dari sekian pendapat yang ada. Dalil yang mendasarinya adalah perkataan Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam :

“Hari Jum’at itu ada 12 – maksudnya adalah 12 jam – yang tidaklah seorang seorang muslim didapati sedang meminta (berdoa) sesuatu kepada Allah ta’ala kecuali Allah ‘azza wa jalla akan mengabulkannya. Maka, carilah ia di akhir waktu setelah ‘Ashar”. [7]

4. Di akhir shalat-shalat yang diwajibkan.

Dari Abu Umaamah radliyallaahu ‘anhu : Dikatakan : “Wahai Rasulullah, kapankah waktu yang paling baik saat doa dikabulkan ?”. Beliau bersabda : “Akhir waktu malam dan akhir shalat-shalat yang diwajibkan”. [8]

Catatan : Para ulama berselisih pendapat tentang makna duburush-shalah. Sebagian ulama mengatakan maknanya adalah seusai shalat setelah salam. Sebagian lain mengatakan maknanya adalah di akhir shalat sebelum salam.

5. Antara adzan dan iqamat.

Telah bersabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “Tidaklah ditolak doa yang diucapkan antara adzan dan iqamat”. [9]

6. Saat adzan dikumandangkan.

Telah bersabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “Ada dua hal yang tidak akan ditolak atau jarang ditolak : “Doa saat adzan……”. [10]

7. Saat bertemu musuh (di medan perang/jihad fii sabiilillah).

Telah bersabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “Ada dua hal yang tidak akan ditolak atau jarang ditolak : “…..dan ketika perang saat dua pihak saling menyerang”. [11]

8. Lailatul-Qadr.


Malam tersebut merupakan waktu untuk meraih aneka macam kebaikan, dikabulkannya doa, dilipatgandakannya (pahala) amal, digugurkannya beban (doa) yang berat. Amal yang dilakukan pada waktu itu lebih baik daripada seribu bulan amal semisal yang dilakukan di waktu selainnya. Allah ta’ala berfirman :

“Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan”. [12]

yaitu : (lebih baik daripada malam) yang tidak ada padanya Lailatul-Qadr. Dikatakan, Lailatul-Qadr jatuh pada malam ke-27 Ramadlan. Ibnu ‘Abbas, habrul-ummah dan turjumanul-Qur’an, memilih pendapat ini. Pendapat ini berdalil karena surat ini terdiri dari 30 kata, dan kata yang ke-27 adalah ayat :

“Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar”.

Namun yang lebih nampak dan lebih kuat, malam Lailatul-Qadr tidak tertentu waktunya. Wallaahu a’lam.

9. Saat safar.


Telah bersabda Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “Ada tiga doa yang tidak diragukan lagi padanya (untuk dikabulkan) : doa seorang musafir, doa orang yang teraniaya/terdhalimi, dan doa orang tua kepada anaknya”. [13]

10. Saat berpuasa.

Telah bersabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “Ada tiga macam doa yang tidak akan ditolak : doa orang tua (kepada anaknya), doa orang yang berpuasa, dan doa seorang musafir”. [14]

11. Saat bulan Ramadhan.

Telah bersabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “Sesungguhnya setiap hari Allah membebaskan (beberapa hamba-Nya yang muslim dari api neraka) dari api neraka. Setiap muslim yang berdoa (di waktu tersebut) pasti akan dikabulkan”.[15]

12. Doa yang dipanjatkan untuk seseorang ketika orang tersebut tidak ada di hadapannya.

Telah bersabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “Doa seorang muslim untuk saudaranya yang tidak ada di hadapannya adalah mustajab. Di kepalanya terdapat malaikat yang ditugaskan menjaganya. Setiap kali ia berdoa kebaikan untuk saudaranya, maka malaikat yang menjaganya tersebut berkata : ‘amiin, dan bagimu hal yang semisal”. [16]

13. Saat minum air zamzam.

Air zamzam merupakan air yang sangat diberkahi. Jika ia diminum sambil berdoa, maka insya Allah akan dikabulkan sesuai dengan keinginannya. Diriwayatkan oleh Jaabir bin ‘Abdillah radliyallaahu ‘anhu : Bahwasannya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

“Air zamzam itu menurut apa yang diinginkan peminumnya”.[17]

14. Saat wuquf di ‘Arafah.

Telah bersabda Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “Sebaik-baik doa adalah doa (yang dipanjatkan) pada hari ‘Arafah”.[18]

15. Saat diguyur hujan

Telah bersabda Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “Ada dua hal yang tidak akan ditolak : doa saat adzan berkumandang dan saat diguyur hujan”.[19]

16. Terbangun dari tidur yang sebelumnya dalam keadaan suci (berwudlu).

Telah bersabda Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “Tidaklah seorang muslim yang tidur dalam keadaan berdzikir lagi suci, lalu ia terbangun di malam hari dan memohon (berdoa) kepada Allah kebaikan dunia dan akhirat, niscaya Allah akan memberikannya”.[20]

17. Saat mendengar ayam jantan berkokok

Telah bersabda Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Apabila kalian mendengar ayam jantan berkokok di waktu malam, maka mintalah anugrah kepada Allah, karena sesungguhnya ia melihat malaikat. Namun apabila engkau mendengar keledai meringkik di waktu malam, maka mintalah perlindungan kepada Allah dari gangguan syaithan, karena sesungguhnya ia telah melihat syaithan”.[21]

18. Saat memejamkan mata orang yang meninggal.

Dari Ummu Salamah ia berkata : Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam masuk menemui Abu Salamah (yang telah meninggal) dimana matanya masih dalam keadaan terbuka. Lalu beliau memejamkannya, dan bersabda : “Sesungguhnya ruh itu jika dicabut akan diikuti oleh mata”. Kemudian sejumlah orang dari anggota keluarganya ribut. Beliau pun lantas bersabda : “Janganlah kalian mendoakan diri kalian kecuali kebaikan. Karena sesungguhnya malaikat mengamini apa yang kalian ucapkan…”.[22]

Semoga tulisan singkat ini ada manfaatnya……..

[Abul-Jauzaa’, hari pertama tahun 2010 – http://abul-jauzaa.blogspot.com].
http://annasihah.wordpress.com/2010/01/04/waktu-waktu-mustajab-untuk-berdoa/


*********************

[1] Diriwayatkan oleh Al-Bukhariy no. 1145 dan Muslim no. 758.

[2] Diriwayatkan oleh Muslim no. 479.

[3] QS. Al-‘Alaq : 19.

[4] Diriwayatkan oleh Muslim no. 482.

[5] Diriwayatkan oleh Muslim no. 854.

[6] Diriwayatkan oleh Al-Bukhariy no. 935 dan Muslim no. 852.

[7] Diriwayatkan oleh Abu Dawud no. 1048 dan An-Nasaa’iy 3/99-100. Dishahihkan oleh Al-Albaniy, dalam Shahih Sunan Abi Dawud 1/290.

[8] Diriwayatkan oleh At-Tirmidziy no. 3499 dan dihasankan oleh Al-Albaniy dalam Shahih Sunan At-Tirmidziy 3/441-442.

[9] Diriwayatkan oleh Abu Dawud no. 521 dan At-Tirmidziy no. 212; dishahihkan oleh Al-Albaniy dalam Shahih Sunan Abi Dawud 1/156.

[10] Diriwayatkan oleh Abu Dawud no. 2540 dan dishahihkan oleh Al-Albaniy dalam Shahih Sunan Abi Dawud 2/108.

[11] Idem.

[12] QS. Al-Qadr : 3.

[13] Diriwayatkan oleh Ahmad 2/258 & 434, Ath-Thayalisiy no. 2517, Ibnu Abi Syaibah 1/429, Ibnu Majah no. 3862, dan yang lainnya; dihasankan oleh Al-Arna’uth dalam Takhrij Musnad Ahmad 12/479-480.

[14] Diriwayatkan oleh Al-Baihaqiy 3/345, dan dishahihkan oleh Al-Albaniy dalam Silsilah Ash-Shahiihah 4/406 no. 1797.

[15] Diriwayatkan oleh Ahmad 2/254 dan Abu Nu’aim dalam Al-Hilyah 8/257; dishahihkan oleh Al-Arnauth dalam ta’liq-nya atas Musnad Ahmad.

Al-Arna’uth menukil perkataan Ibnu Hajar dalam Athraaful-Musnad (7/203) bahwasannya kandungan hadits ini terkait bulan Ramadlan. Diriwayatkan pula oleh Al-Bazzar (962 – Kasyful-Astaar) dengan lafadh :

إن الله تبارك وتعالى عتقاء في كل يوم وليلة – يعنى في رمضان – وإن لكل مسلم في كل يوم وليلة دعوة مستجاب له

“Sesungguhnya setiap hari Allah ta’ala membebaskan (beberapa orang dari api neraka) yaitu pada bulan Ramadlan, dan sesungguhnya bagi setiap orang muslim apabila memanjatkan doa, maka pasti dikabulkan”.

Namun sanad hadits Al-Bazzar di atas adalah dla’if dengan sebab rawi yang bernama Abaan bin Abi ’Ayyaasy —- (namun hadits tersebut adalah shahih dengan keseluruhan jalannya sebagaimana penshahihan Syaikh ’Ali Al-Halaby dan Syaikh Salim Al-Hilaly dalam kitab Shifat Shaumin-Nabiy, wallaahu a’lam).

Makna ’Utaqaa’ (عتقاء) dalam hadits ini adalah pembebasan dari siksa api neraka dengan sebab maghfirah Allah (di bulan Ramadlan). [lihat ta’liq dan takhrij selengkapnya dalam Musnad Ahmad (12/421 no. 7450) dengan tahqiq, ta’liq, dan takhrij Syau’aib Al-Arna’uth dan ’Adil Mursyid; dan syarah Ahmad Syakir atas kitab yang sama (7/250-251 no. 7443)].

[16] Diriwayatkan oleh Muslim no. 2733.

[17] Diriwayatkan oleh Ibnu Majah no. 3062 dan Ahmad 3/357. Ad-Dimyaathiy berkata : “Diriwayatkan oleh oleh Ahmad dan Ibnu Majah dengan sanad hasan” [Al-Muttajar Ar-Raabih fii Tsawaabil-‘Amalish-Shaalih oleh Ad-Dimyaathiy, hal. 318, Baab Tsawaabu Syurbi Maai Zamzam]. Dishahihkan oleh Al-Albaniy dalam Irwaaul-Ghaliil, 4/320 no. 1123].

[18] Diriwayatkan oleh At-Tirmidziy no. 3585 dan Ahmad 2/210; dihasankan oleh Al-Albaniy dalam Shahih Sunan At-Tirmidziy 3/471-472.

[19] Diriwayatkan oleh Al-Haakim 2/124, Al-Baihaqiy 3/360, Abu Dawud no. 2540, dan Ar-Ruwiyaaniy no. 1047; dihasankan oleh Al-Albaniy dalam Shahiihul-Jaami’ no. 3078.

[20] Diriwayatkan oleh Abu Dawud no. 5042, An-Nasa’iy dalam ‘Amalul-Yaum wal-Lailah no. 805-806, Ibnu Majah no. 3881; dishahihkan oleh Al-Albaniy dalam Shahih Abi Dawud 3/239.

[21] Diriwayatkan oleh Al-Bukhariy dalam Shahih-nya no. 3303 dan Al-Adabul-Mufrad no. 1236 serta Muslim no. 2729.

[22] Diriwayatkan oleh Muslim no. 1920, Ahmad 6/297, dan Al-Baihaqiy 2/334.



by Arif Hakim
http://islamdiaries.tumblr.com/post/8116391267/waktu-mustajab

Yang Perlu Kita Ingat



Yg perlu kita ingat, bhw nilai kita sbg manusia bukanlah berada pada penampilan diri kita, bukan pula dari jabatan dan harta benda yg telah kita kumpulkan…
Kita dinilai bukan dari kursi yg kita duduki, bukan pula berapa pangkat yg kita sandang dan tanda jasa yg melekat pd dada kita, serta bukan karena garis keturunan kita.

Yg perlu kita ingat adalah kesalahan kita kpd orang lain dan kebaikan orang lain kpd kita. Kita harus melupakan kebaikan kita pd orang lain dan kesalahan orang lain kpd kita. Mengingat kebaikan orang lain thd kita akan mendorong kita selalu berbuat baik kpd orang lain. Kehidupan tidak akan terbina dgn baik tanpa kebaikan orang lain, yg pada hakikatnya kebaikan itu untuk diri kita sendiri.
Seorang itu dinilai dari budi pekerti luhur yg menghiasi perilakunya.

Ketika kita melangkahkan kaki keluar rumah, kita katakan "Tuhan, semua kami serahkan padaMu karena kami yakin setiap hari akan selalu ada kejutan2 indah utk kami.
Maafkan jika kami rapuh dan suka mengeluh,,
Jadikan kami mulai hari ini utk bersyukur atas semua berkah yg tdk bisa kami hitung,,
Mohon jauhkan kami dari berkeluh kesah, berpikir negatif, kekotoran hati, kemalasan tubuh ini.

Ya Allah, Ya Tuhan kami

Karuniakanlah kpd kami ketenangan hati,
kedamaian hati,
kebeningan dan kebersihan hati,
ketenteraman jiwa
kesegaran berfikir
dan ingatan yang tajam
Usir dan buanglah segala kegelisihan, kekhawatiran, ketakutan, kecemasan dan kesedihan dalam hati dan jiwa kami.

Ya Allah Ya Tuhan kami, yg membaca tulisan ini adalah orang yg kami kasihi. Jagalah dan lindungilah dia & keluarganya selalu, sepanjang hidupnya."

Minggu, 08 April 2012

Bukan Sembarang Ibu


Oleh Meti Herawati

Menjadi seorang ibu yang bisa membimbing dan mendidik anak-anaknya dengan baik sampai menghantarkan mereka menjadi menusia dewasa yang sukses, bukanlah pekerjaan mudah. Sering Saya mendengar keluhan para ibu yang kerepotan dalam mendidik buah hatinya. Susah diatur , sering ribut, suka melawan dan masih banyak lagi permasalahan yang dihadapi para ibu ini dalam mendidik anak-anaknya. Saya pun sering merasakan hal yang sama. Tidak terbayang jika Kita punya anak lebih dari lima atau bahkan sepuluh. Pasti pada bergidik tanda tak mau.

Saya sempat bertemu dengan ibu yang sangat luar biasa,yang bisa membuat saya terkagum-kagum. Beliau seorang janda dengan 13 orang anak. Ketika suaminya meninggal anak tertua baru berusia 17 tahun dan yang paling buncit berusia satu tahun.

Dapat kita bayangkan bagaimana repotnya ibu ini dalam membesarkan ketiga belas anak-anaknya seorang diri. Ketika suami yang dicintainya meninggal tak sempat Dia berkabung berlarut-laut, bukan merasa tidak kehilangan tapi bagaimana jadinya nasib ketiga belas anaknya kalau ibunya larut dalam kesedihan. Suaminya tidak meninggalkan harta yang berlimpah, hanya meninggalkan sepetak rumah dan uang pensiunan yang tidak seberapa jumlahnya.

Dengan hati yang masih terasa perih maka ibu luar biasa ini bangkit menyingsingkan lengan baju. Dia memutar otak bagaimana cara menghidupi buah hatinya bahkan dalam lubuk hati yang paling dalam Dia sangat ingin menyekolahkan anak-anaknya setinggi mungkin sebagai bekal hidup. Dia berharap anak-anaknya jangan seperti dirinya yang hanya mengenyam Sekolah Dasar.

Sangat tidak mudah mewujudkan tekad mulia ini, tapi Dia yakin dengan kerja keras dan memohon pertolongan kepada Allah maka tidak ada yang tidak mugkin. Dia begitu yakin Allah tidak akan melalaikan hamba-hambaNya yang memohon pertolongan terlebih bagi hamba yang menanggung hidup para yatim.

Sebagai jalan ikhtiar ibu hebat ini membuka warung makan yang digelar di atas meja di depan rumah tuanya. Setiap hari di sepertiga malam terakhir Dia sudah bermunajat kepada Allah, memohon kekuatan dan pertolongan. Dia sadar hanya yang di atas sana yang mampu menolong dan meringankan bebannya. Kemudian dalam keheningan malam kakinya melangkah dengan pelan-pelan menuju pasar, meninggalkan anak-anaknya yang masih kecil-kecil dalam lelap tidurnya.

Ketika Adzan subuh berkumandang Dia pun sudah sampai di rumah dengan membawa belanjaan yang siap diolah untuk dijual di pagi hari. Selepas subuh mulailah aktifitasnya, selain menyiapkan masakan untuk dijual juga untuk makan anak-anaknya. Setelah melepas anak-anaknya sekolah, dia mulai berjualan dari pagi hingga sore sambil mengasuh anak-anaknya yang masih kecil, sekitar tiga orang anaknya masih balita.

Seringkali sambil melayani pelanggan anak bungsunya tak mau lepas dari gendongan. Ibu ini pun tidak lupa untuk mendidik kemandirian dan kedisiplinan pada anak-anaknya yang sudah mulai besar. Mereka mendapat tugas membantu pekerjaan ibunya, ada yang bertugas mencuci piring, bersih-bersih rumah, ngambil air, nimba air, bantu-bantu di warung dan lain-lain. Semua menjalani dengan ceria karena berkaca pada keikhlasan ibunya.

Jika malam menjelang dikumpulkannya semua anak-anaknya, diajarinya mengaji dan belajar. Matanya berbinar penuh syukur melihat anak-anaknya yang tumbuh dan berkembang. Terkadang airmata meleleh dipipinya memandang anak-anaknya yang lelap dalam tidur. Semoga ibu tidak pernah menyia-nyiakan kalian amanah dari Allah. Begitulah rutinitasnya setiap hari selama belasan tahun Dia jalani tanpa keluh kesah dan kebosanan.

Buah dari do’a yang tiada putus dan kegigihannya dalam berusaha, mampu mengantarkan anak-anaknya menuju kesuksesan. Impiannya terwujud anak-anaknya berhasil mengenyam pendidikan yang tinggi bahkan sampai universitas. Mereka ada yang menjadi guru, pengacara, dokter, ABRI, polisi, bahkan ada juga yang sudah bergelar haji.

Subhanalloh perjuangan yang berbuah kebahagiaan, Semoga Allah Ridho padamu ibu dan semoga Kami dapat mengiluti jejakmu, menjadi ibu yang gigih dan pejuang tangguh. Memang Eungkau bukan sembarang ibu.

KB DAN SKENARIO ZIONIS



Dalam Kitab Zohar ada sebuah ayat yang menarik. “Angka Kelahiran Non Yahudi harus ditekan sekecil mungkin”. Ayat ini menjadi landasan teologis untuk mengekang laju pertumbuhan ghoyim (orang-orang non Yahudi). Karenanya, tidak aneh program “dua anak lebih baik” itu diluncurkan rezim Orde Baru era 70-an yang sedang mesranya dengan Barat.

Indonesia tidaklah sendiri. Di China mereka menjalankan Program Kebijakan Satu Anak atau jìhuà shēngyù zhèngcè. Di negeri samba, orang-orang menyebut KB dengan Planejamento Familiar. India juga menjalankan program sama, mereka menyebutnya National Population Policy.

Lalu siapakah Tokoh Yahudi modern yang ‘berjasa’ menjalankan ayat Zohar dalam konteks praksis itu? Namanya memang tidak setenar Darwin, tapi gagasan Evolusionis tokoh Atheis itu merujuk padanya. Betul seperti dugaan anda, pria itu bernama Thomas Robert Malthus (1766-1834)

Thomas Malthus, sejatinya adalah seorang pakar demografi Inggris sekaligus ekonom politk yang paling terkenal karena pandangannya yang pesimistik namun sangat berpengaruh tentang pertambahan penduduk.

Malthus beranggapan bahwa pertumbuhan sumber daya manusia tidak simetris dengan potensi sumber daya alam. Dalam An Essay on the Principle of Population (Sebuah Esai tentang Prinsip mengenai Kependudukan), Malthus membuat ramalan bahwa jumlah populasi akan mengalahkan pasokan makanan. Kondisi ini menurutnya akan menyebabkan berkurangnya jumlah makanan per orang. Pada titik inilah kekacauan akan terjadi. Dan apa yang diramalkan Darwin dengan nama Survival for the fittest akan menjadi keniscayaan.

Anehnya solusi yang ditawarkan Malthus untuk meredakan kemelut itu seakan menyelisihi Islam, yakni apa yang ia sebut sebagai preventive checks atau penundaan perkawinan. Malthus juga mengusulkan bahwa manusia tidak perlu memiliki banyak anak. Ide Malthus itu kini malah dikampanyekan oleh salah satu lembaga KB di Indonesia dengan pemeran salah seorang artis ternama. Menurut mereka menikah dini berbahaya dan dua anak lebih baik.

Pada gilirannya, ide Malthus yang masih sederhana dibuat menjadi praktis oleh kalangan Barat. Maka, muncullah kondom dari Maria Stopes (1880-1950). Alih-alih digunakan sebagai bagian dari kontrasepsi, namun dalam perkembangannya kondom justru dikampanyekan sebagai alat transaksi seks bebas.

Islam sebagai agama mulia sepanjang zaman telah mengatur persoalan ini. Bahwa banyaknhya anak bukanlah petanda kemiskinan seperti yang digembar-gemborkan Malthus dan kronco Yahudinya di PBB.

Yang menjadikan sebagian manusia mengalami kemiskinan atau krisis pangan justru adalah Kapitalisme Rostchild. Mereka lah yang berbondong-bondong mengeruk kekayaan negara-negara berkembang dan ketiga demi mewujudkan New World Order. Mereka juga yang membuat negara-negara miskin semakin melarat berkat tipu daya IMF melalui pinjaman hutang seperti menimpa Indonesia.

Jadi buat apa umat muslim khawatir memiliki banyak anak? Bukankah Rasulullah SAW pernah bersabda, “Nikahilah perempuan yang penyayang dan dapat mempunyai anak banyak karena sesungguhnya aku akan berbangga dengan sebab banyaknya kamu dihadapan para Nabi nanti pada hari kiamat” [Shahih Riwayat Ahmad, Ibnu Hibban dan Sa’id bin Manshur dari jalan Anas bin Malik].

Jangankan manusia, binatangpun mendapat rezeki dari Allah. “Dan tidak ada satu binatang melata pun di bumi melainkan Allah yang memberi rizkinya.” (QS 11 : 6). Betul jadi kata Aa Gym, “Kenapa kita takut akan rezeki Allah, gajah aja gak sekolah gemuk-gemuk. Plankton yang hidup didasar laut saja diberi rezeki, bagaimana dengan kita sebagai makhluk hidup yang mulia?


Namun, sebaik-baiknya mereka membuat makar, maka hanya Allah sebagai pihak berkuasa. Hingga kini, jumlah umat muslim di Eropa dan Amerika menlonjak drastis. Melihat fenomena ini, bisa jadi Yahudi sedang gigit jari atau paling tidak frustasi hingga menembak puluhan manusia seperti Teroris Breivik di Norwegia. Allahua'lam. (Muhammad Pizaro Novelan Tauhidi)

Kuda Mainan


Seorang anak balita tampak asyik dengan mainan barunya: kuda-kudaan. Mainan dari kayu ini berbentuk mirip kuda dengan alas kayu berbentuk setengah elips.

Ketika kuda mainan itu digerakkan ke depan dan ke belakang, si penunggang, khususnya anak-anak, akan merasakan seolah-olah seperti naik kuda sungguhan.

“Asyik, aku naik kuda,” teriak sang anak sambil terus menggerakkan sang kuda mainan dengan kaki pijakannya.

Pandangan sang anak tertuju pada pesawat televisi di depannya yang sedang menayangkan kuda sungguhan yang sedang ditunggangi seseorang.

Sedemikian asyiknya, sang anak merasakan kalau dialah yang sedang menunggangi kuda sungguhan seperti yang ada di pesawat televisi itu. Tapi, rasa ingin tahunya pun muncul.

“Kak, kok lari kudanya di sini-sini aja?” tanya sang anak kepada kakaknya yang juga sedang menonton televisi.

“Iya, adikku. Itu karena bukan kudanya yang bergerak, tapi tenaga kamulah yang menggoyang-goyangkan kuda ke depan dan ke belakang,” jawab sang kakak sekenanya.

Sambil tetap semangat dengan kuda tunggangan mainannya, sang anak masih bingung dengan jawaban si kakak.

**

Siapa pun kita, baik individu maupun organisasi, tentu menginginkan perubahan kepada yang lebih baik. Semua pun bergerak, ‘menunggangi’ kemampuan dan modal yang dimiliki.

Namun, adakalanya, semua energi yang dikeluarkan dan segala keletihan yang telah dirasakan, ternyata tidak memberikan hasil yang diinginkan. Alih-alih ingin mencapai ke suatu tempat yang diinginkan, bergeser ke depan pun tidak. Ia masih tetap berada di mana ia mulai.

Boleh jadi, benar apa yang disampaikan sang kakak kepada adiknya, bukan kudanya yang bergerak maju, tapi kitalah yang hanya menggoyangkan ‘kuda’ ke depan dan kemudian mundur lagi ke belakang. (muhammadnuh@eramuslim.com)

Rabu, 04 April 2012

Pernahkah Syiah Melawan Zionis?


Oleh, AM Waskito

Salah satu alasan yang membuat kaum Syiah Rafidhah selalu berbunga-bunga ialah sebagai berikut…

[=] Syiah adalah musuh terbesar Amerika dan Israel.

[=] Syiah adalah musuh utama Zionis Yahudi yang sangat ditakuti karena punya intalasi nuklir.

Sejarah Syiah: "Selalu Menusuk Ahlus Sunnah dari Belakang. Dan Tak Pernah Perang Melawan Orang Kafir."
[=] Hizbullah adalah sosok kekuatan Syiah yang selalu gagah-berani menghadang barisan Zionis Israel.

[=] Sementara Saudi, Kuwait, dan Qatar, selalu bermanis-manis kata dengan dedengkot Yahudi, yaitu Amerika.

[=] Revolusi Khomeini adalah revolusi Islam yang menginspirasi perjuangan gerakan-gerakan Islam di dunia.

Ya, kurang lebih begitu klaim para aktivis agama Persia (Syiah Rafidhah) ini. Di berbagai forum, kesempatan, termasuk dalam diskusi di blog ini, alasan-alasan itu selalu mereka munculkan. Seakan-akan, tidak lagi alasan bagi Syiah untuk tetap eksis di muka bumi, selain klaim-klaim seperti itu.

Lalu bagaimana pandangan kita sebagai Ahlus Sunnah tentang klaim kaum Syiah ini?

Mari kita bahas secara ringkas dan praktis, dengan memohon pertolongan Allah Al Hadi…

PERTAMA. Kaum Syiah Rafidhah itu terus bekerja keras dan sangat nafsu, agar mereka tetap diakui sebagai Islam, tetap dipandang sebagai Muslim, tetap menjadi bagian dari kaum Muslimin sedunia. Hal ini adalah hakikat siksaan spiritual yang Allah timpakan atas hati-hati mereka, selamanya. Mereka telah sangat berdosa karena mencaci, melecehkan, mengutuk, dan mendoakan keburukan atas isteri-isteri Nabi, para Khulafaur Rasyidin, dan para Shahabat Radhiyallahu ‘Anhum. Maka Allah pun menjadikan mereka selalu gelisah, takut, dan sangat menginginkan diberi label Islam atau Muslim. Mereka selalu dalam kebingungan seperti ini, layaknya Bani Israil yang kebingungan selama 40 tahun di Padang Tiih, karena telah menghina Musa ‘Alaihissalam dan Allah Ta’ala. Lihatlah manusia-manusia pemeluk agama Persia (Rafidhah) itu…mereka kemana-mana membawa laknat atas doa-doa laknat yang mereka bacakan untuk mengutuki manusia-manusia terbaik dari para Shahabat Radhiyallahu ‘Anhum.

KEDUA. Dalam sejarahnya, sejak zaman Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu ‘Anhu sampai hari ini, ketahuilah bahwa Syiah Rafidhah (agama Persia) ini tidak pernah berjihad melawan kaum kufar, baik itu Nashrani, Yahudi, musyrikin, dan orang-orang atheis. Syiah tidak punya sejarah jihad menghadapi kaum kufar. “Jihad” kaum Syiah sebagian besar diarahkan untuk menyerang kaum Sunni, sejak zaman dahulu sampai saat ini.

Mula-mula Syiah di Kufah mengundang Husein Radhiyallahu ‘Anhu datang ke Kufah, katanya mau dibaiat. Karena Husein sudah berangkat ke Kufah, oleh penguasa kala itu (Yazid bin Muawiyah) Husein dianggap bughat, sehingga boleh ditumpas. Waktu tiba di Kufah, tak satu pun kaum Syiah keluar untuk membaiat, menolong dan mendukung Husein. Posisi Husein sangat terjepit, akan kembali ke Madinah, dia sudah dianggap bughat. Meminta bantuan Kufah, tak satu pun Syiah yang akan menolong. Akhirnya, Husein ditumpas di Padang Karbala. Bahkan kala penumpasan itu, tak satu pun hidung Syiah menampakkan diri, walau sekedar untuk menolong korban dari pihak Husein dan keluarganya. Nah, peristiwa pembantaian Husein oleh kaum Syiah itulah yang selalu mereka rayakan dan nikmati dalam momen-momen Asyura. Air mata mereka mengutuk para pembunuh Husein, sedangkan hati mereka berucap: “Alhamdulillah Husein dan keluarganya telah binasa di Karbala.”

“Jihad” kaum Syiah berikutnya ialah membantu Hulagu Khan (penguasa Mongol) untuk menumpas Khilafah Abbassiyah. Kemudian mereka berusaha melenyapkan kaum Sunni di Mesir, tetapi berhasil ditumpas oleh Nuruddin Mahmud Zanki. Mereka terus menikam perjuangan Shalahuddin Al Ayyubi. Mereka juga selalu menjadi musuh Khilafah Turki Utsmani, selalu kerjasama dengan negara-negara Nashrani Eropa untuk melemahkan Khilafah Turki. Di zaman kontemporer, Revolusi Khomeini di Iran telah menumpas Ahlus Sunnah di Iran. Mereka juga menikam perjuangan mujahidin di Afghanistan. Mereka membantai Ahlus Sunnah di Irak, Libanon, Suriah, Yaman, bahkan mereka hampir menguasai Bahrain.

Singkat kata, tidak ada Jihad kaum Syiah dalam sejarah, selain “jihad” yang diarahkan untuk memusnahkan dan menghancur-leburkan kaum Sunni. Sejarah klasik dan modern sudah memaparkan fakta. Bahkan dalam kasus Iran Contra Gate terbongkar skandal besar. Ternyata, di balik gerakan Kontra di Nikaragua, Amerika memasok senjata kepada para gerilyawan itu. Darimana dananya? Dari hasil kerjasama jual-beli minyak dengan Iran. Padahal dalam kampanye dunia, sudah dimaklumkan bahwa Amerika itu sedang konflik dengan Iran. Tetapi di balik itu ada sandiwara “jual-beli minyak” yang menggelikan. Kasus ini sangat terkenal, sehingga seorang kolonel Amerika dikorbankan sebagai tumbalnya.

KETIGA. Apa sih yang dilakukan Hizbullah (Syiah Rafidhah) di Libanon kepada Israel? Apakah dia terlibat perang terbuka dengan Israel? Apakah dia menduduki wilayah Israel dan berusaha mengusir penduduk Yahudi? Ternyata, aksi-aksi Hizbullah itu hanya melepaskan tembakan mortir ke arah pasukan Israel atau wilayah Israel. Atau mereka melakukan tembakan senapan, atau tembakan rudal anti tank. Hanya itu saja. Mereka tidak pernah terlibat perang terbuka vis a vis, seperti para pejuang Ahlus Sunnah di Irak, Afghanistan, Chechnya dan lainnya. Jadi singkat kata, aksi-aksi Hizbullah itu hanya semacam “main-main” untuk membuang amunisi-amunisi ringan. Itu saja kok.

KEEMPAT. Dalam sejarah perang Arab-Israel, sejak merdeka tahun 1948 Israel sudah berkali-kali bertempur dengan pasukan Arab. Yang terkenal adalah perang tahun 48, perang tahun 67, dan perang tahun 70-an. Ia kerap disebut perang Arab-Israel. Setelah itu belum ada lagi perang yang significant. Dalam sejarah ini, lagi-lagi tiada peranan Iran sama sekali. Bahkan ketika Ghaza dihancur-leburkan Israel pada tahun 2008-2009 lalu, Iran lagi-lagi tidak terlibat apa-apa. Jadi, apa yang bisa dibanggakan dari manusia-manusia pemeluk agama Persia (Syiah Rafidhah) itu?

KELIMA. Menurut Ustadz Farid Okbah, di Iran itu sangat banyak orang-orang Yahudi. Menurut informasi, jumlahnya bisa mencapai 50.000 jiwa. Mereka bisa hidup aman dan sentosa di Iran, sedangkan Ahlus Sunnah hidupnya sangat menderita disana. Iran bersikap welcome kepada kaum Yahudi, dan sangat ofensif kepada kaum Muslimin. Ini adalah realitas yang sangat menyedihkan. Makanya tidak salah kalau ada yang mengatakan, Rafidhah lebih sadis dari orang-orang kafir lain.

Contoh yang sangat unik ialah kerjasama antara Hamas dan Iran. Banyak orang menyebutkan, Hamas kerap kerjasama dengan Iran. Hal itu konon berdasarkan sikap Syaikh Al Bana yang dulunya pernah berujar, bahwa Syiah adalah sesama saudara Muslim juga. Mereka sama-sama Ahlul Qiblah. Tetapi realitasnya, Ikhwanul Muslimin di Suriah dibantai puluhan ribu manusia disana oleh regim Hafezh Assad. Ternyata, regim itu dan anaknya, dibantu oleh Iran juga. Nah, ini kan sangat ironis. Hamas kerjasama dengan Iran, sementara Al Ikhwan di Suriah dibantai oleh regim Suriah yang didukung oleh Iran.

KEENAM. Propaganda bahwa Syiah Rafidhah itu musuh Zionis Israel, semua ini hanya propaganda belaka. Sejatinya mereka itu teman-karib, sahabat dekat, saling tolong-menolong, sebagian menjadi wali atas sebagian yang lain. Mereka ini selamanya tak akan pernah terlibat dalam peperangan. Kaum Yahudi membutuhkan Iran, sebagai seteru Ahlus Sunnah. Sedangkan Iran membutuhkan Yahudi, juga sebagai seteru Ahlus Sunnah. Dalam hadits Nabi Saw juga disebutkan bahwa kelak dajjal akan muncul dari Isfahan (salah satu kota di Iran yang saat ini banyak dihuni Yahudi) dengan 70.000 pasukan. Yahudi membutuhkan Iran, karena darinya akan muncul pemimpin mereka. Dan dalam literatur-literatur Syiah, sosok dajjal itu sebenarnya adalah sosok “Al Mahdi Al Muntazhar” yang selalu mereka tunggu-tunggu. Begitulah, banyak kesamaan kepentingan antara Syiah dan Yahudi.

KETUJUH. Fakta berikutnya yang sangat mencengangkan. Ternyata Syiah Iran juga menjalin kerjasama dengan China dan Rusia, dua negara dedengkotnya Komunis. Mereka ini umumnya kerjasama dalam soal industri, perdagangan, dan jual-beli senjata. Ketika Amerika berniat menjatuhkan sanksi akibat instalasi nuklir Iran, segera China dan Rusia memveto niatan itu. Kedua negara terang-terangan membela Iran. Begitu juga China dan Rusia juga membela regim Bashar Assad (semoga Allah Al Aziz segera memecahkan kepala manusia durjana satu ini, amin ya Mujibas sa’ilin) dari ancaman sanksi internasional. Sedangkan kita tahu, regim Suriah sangat dekat koneksinya dengan Iran. Jadi, kita bisa simpulkan sendiri posisi Iran di mata China, Rusia, dan regim Suriah.

Jadi kalau kemudian kita mendengar propaganda Syiah anti Yahudi, Syiah anti Amerika, Syiah anti Zionis, dan sebagainya…ya sudahlah, saya akan ketawa saja. Tidak usah dianggap serius. Anggaplah semua itu hanya “olah-raga kata-kata” saja (meminjam istilah seorang politisi busuk). Syiah selamanya akan berkawan dengan kaum kufar dan sangat apriori dengan kaum Muslimin (Ahlus Sunnah). Mereka itu lahir dari sejarah kita, tetapi wujud dan hatinya milik orang kafir. Na’udzubillah wa na’udzubillah min dzalik.

Semoga artikel sederhana ini bermanfaat. Semoga kita semakin sadar, bahwa Syiah Rafidhah bukanlah kawan. Mereka membutuhkan istilah kawan selagi masih lemah. Nanti kalau sudah kuat, mereka akan menghancur-leburkan Ahlus Sunnah. Tetapi cukuplah Allah Ta’ala sebagai Wali, Pelindung, dan Penolong kita. Dialah sebaik-baik Pelindung dan Penjaga. Walhamdulillahi Rabbil a’alamiin

Haruskah sakit hati.??



Sakit hati?kecewa? siapa yang tidak pernah merasakan 2 hal itu. Saya, anda dan setiap orang pasti pernah merasakannya. Tapi apakah kita sadar apa yang membuat kita sakit hati dan kecewa? ya pasti jawabnya karena ini karena itu, dia seperti ini seperti itu. BUKAN itu jawabannya, karena saat kita sudah mengetahui apa yang menyebabkan kita sering sakit hati dan kecewa, perlahan rasa kecewa dan sakit hati itu akan berkurang. Mari simak cerita dibawah ini:

Ani adalah seorang yang pendiam, mudah tersenyum dan sangat sayang pada sahabatnya yang bernama Kiki. Kiki yang sangat senang berteman dengan banyak teman laki-laki, diajak pergi ke puncak gunung bersama 5 orang teman laki-laki. Ani sangat mengenal kiki, karena itu ia tidak terlalu banyak komentar saat kiki hampir setiap hari main latihan band bersama mereka. Tapi saat Ani mengetahui mereka ber 6 akan pergi ke puncak, ani tak bisa terima. “kiki, benar kamu mau pergi ke puncak bersama mereka?”, seperti biasa Kiki bersikap santai di depan Ani. “oo iya say..kamu mau ikut ayuk...” ajak Kiki. karena kepergian mereka itu besok, ani pun segera melarangnya dengan keras “Tidak. Kamu ngak boleh pergi, mereka bukan mukhrim mu ki”. Tiba-tiba raut wajah Kiki berubah marah dan langsung pergi meninggalkan Ani. Sejak saat itu persahabatan mereka 2 tahun ini seolah hilang tak berbekas. Kiki lebih suka berteman dengan temen-temannya yang lain dari pada Ani. KIKI kecewa karena Ani tak mengerti apa yang ia inginkan.
Bagaimana pendapatmu? Ya andai saja Kiki memahami maksud baik Ani, mungkin ending nya tidak seperti ini. Itulah kata kuncinya, MEMAHAMI.

Jika kau sakit hati
cobalah tuk memahami
Karena terlalu banyak energi yang akan kau buang
jika ia terus berkembang

semakin kita mengerti semakin sulit kita kecewa,sederhana bukan?? mari kita terus memperbaiki diri sebelum kita menuntut orang lain dikarenakan ketidak sepahaman dengan kita..

Ukhuwah jauh lebih penting daripada harus mengedepankan ego terhadap perkara2 yg kurang lebih penting Ukhuwah di atas semua perbedaan kecil itu,,

Minggu, 01 April 2012

Orangtua yang juga Sahabat Anak

Orangtua yang juga Sahabat Anak




Oleh: Yusi Elsiano dan Yusep Rosmansyah

Sahabat adalah rekan kita yang dapat menerima keadaan kita apa adanya. Ia dapat berbagi dalam suka maupun duka. Ia selalu berusaha untuk mengerti dan memberikan solusi saat kita mendapatkan suatu masalah. Ia bisa memberikan rasa tenang dan bahagia. Sahabat membuat hidup seseorang bahagia, menenangkan dan menyenangkan.

Begitu berarti dan pentingnya persahabatan dalam kehidupan, alangkah baiknya kita sebagai orangtua untuk mencoba menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dalam lingkungan keluarga, hal ini bisa kita awali mulai dari hubungan 'persahabatan' antara suami dan istri sebagai orangtua, dan tentunya antara orangtua itu sendiri dengan anak.

Salah satu hal utama yang sering terlupakan dalam menjalin persahabatan dengan anak adalah menetapkan dalam hati kita betapa penting memperlakukan anak dengan 'hormat' (respect), terutama pada saat berkomunikasi dan bersikap. Orangtua biasanya menganggap bahwa anak tidak memerlukan perlakuan 'hormat' karena menganggap anak belum begitu mengerti. Bahkan, seringkali hal ini diakibatkan karena keegoisan orangtua yang hanya menuntut anaknya saja untuk bersikap 'hormat' kepada orangtua. Padahal seharusnya tidak demikian. Anak adalah manusia juga yang perlu diperlakukan sama seperti halnya orang dewasa pada umumnya. Ia akan tumbuh dewasa dan perlu pembelajaran yang baik dari orangtua dan lingkungannya sehingga kelak menjadi manusia yang bijaksana.

A. Hormat ketika berkomunikasi

Menjaga komunikasi agar tetap lancar dan bersikap terbuka sejak dini antara orangtua dengan anak dapat mempengaruhi keberhasilan anak di masa mendatang. Kepercayaan dan ikatan batin di antara mereka akan semakin terjalin dan menyatu, sehingga segala sesuatu yang terjadi tidak ada yang perlu disembunyikan dengan cara berbohong atau metutup-nutupi. Hal ini akan mempermudah orangtua dalam penyampaian nasehat, ide atau saran. Sebaliknya, anak bisa dengan lebih leluasa mengutarakan segala hal yang menjadi beban dan kendala dalam hidupnya kepada orangtua tanpa ada rasa curiga, takut disalahkan, takut tidak ditanggapi atau bahkan takut akan membuat orangtua marah. Jadi, komunikasi yang terbuka dapat menghindarkan hal-hal buruk yang sering terjadi pada anak, misalnya kebiasaan berbohong, mencuri, kekerasan antar teman, terlibat dengan barang-barang terlarang dan pelecehan seksual.

Biasakanlah mengajak berbicara anak walaupun hanya beberapa menit dalam sehari. Janganlah menganggap bahwa anak kecil tidak perlu berkomunikasi. Buruknya komunikasi akan berdampak negatif bagi perkembagan anak. Ia akan tertutup, dan bahkan akan dengan mudah terpengaruh dan memutuskan sesuatu berdasarkan saran atau bujukan lingkungan luar yang belum terjamin kualitas kebaikannya. Berikut ini ada beberapa cara belajar 'mendengarkan' menurut Philip Jackson, Dorothy Stegal dan Audrey Ashner (2006), yaitu:


o Berikan perhatian yang tidak terpecah.
o Masuklah ke pesan inti.
o Tunggulah hingga diminta sebelum menawarkan solusi.
o Jangan bercanda atau meremehkan masalah anak-anak Anda.
o Tanggapi dengan penuh hormat.

Hubungan yang hangat, terbuka dan harmonis antara orangtua dengan anak sebaiknya dilakukan sejak bayi berada dalam kandungan. Sang ibu dapat mulai bercakap-cakap dengan menyapa, membacakan buku dan mengusap bayi dalam kandungan.

Pada saat anak berusia balita, kesabaran orangtua diuji. Pada masa ini, anak sering membuat orangtua habis kesabarannya karena tingkah laku mereka yang masih suka merusak, mengotori ruangan, rewel dan susah diatur. Semua ini adalah hal yang wajar karena anak biasanya akan stabil kondisinya jika orang yang terdekatnya mampu memahami akan kebutuhan dan keinginannya yang biasanya terlihat dari bahasa tubuh atau lisannya. Bersikaplah bijaksana ketika menghadapi anak yang ternyata telah berbuat suatu kesalahan. Hindarilah membentak, memarahi apalagi melakukan kekerasan fisik seperti memukul, mencubit atau menampar anak. Tindakan itu hanya akan membuat anak merasa bingung akan tindakannya, sedih yang mendalam, tidak ada harga diri bahkan dendam. Katakanlah dengan baik akan kesalahan yang telah ia perbuat dengan memberikan petunjuk yang sebaiknya dilakukan agar mereka tahu mana yang salah dan yang benar. Suatu saat nanti ia akan mengerti dan dapat memutuskan hal yang terbaik dengan contoh yang telah ia terima dari tindakan orangtua kepadanya. Fahamilah bahwa kita semua adalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan. Anak adalah manusia pemula, sehingga dia masih memerlukan banyak bimbingan, saran dan arahan yang benar dari yang sudah berpengalaman dalam menjalankan kehidupannya.

B. 'Hormat' dalam sikap atau tindakan

Setiap manusia tentu memiliki dasar perasaan dan keinginan yang sama dalam menerima perlakuan dari orang lain. Mereka sama-sama ingin dihargai, dicintai dan disayangi, terlepas apakah ia adalah orangtua, orang dewasa atau anak-anak. Untuk itu, kita sebagai orangtua sebaiknya membiasakan diri untuk bersikap 'hormat' walaupun kepada anak yang masih kecil ketika kita bertindak maupun dalam bertutur kata. Misalnya, pada saat Anda tidak sengaja menyenggol hasil karyanya, katakanlah 'maaf ya..', pada saat kita akan memakai barang milik anak, maka alangkah baiknya jika kita meminta izin terlebih dahulu dan selalu mengucapkan terimakasih atas perbuatan baik yang telah anak lakukan.


Sikap dan perkataan orangtua yang lemah lembut, jelas dan sopan bisa memberikan dua manfaat sekaligus pada diri anak, yaitu:

* Memberikan rasa percaya diri pada anak, sebab ia merasa bahwa dirinya telah dianggap sebagai orang dewasa karena telah dihargai atas pengakuan kepemilikannya serta merasa mampu melakukan sesuatu yang berguna bagi orang disekelilingnya.
* Memberikan contoh yang baik kepada anak sehingga pada kesempatan yang sama suatu saat nanti anak bisa bersikap baik dan sopan terhadap orangtua dan lingkungannya.


Kondisi lingkungan yang ada di sekitar kita adalah sebuah cermin dari diri kita sendiri. Segala sesuatu yang kita lakukan maka akan terrefleksi pada lingkungan yang ada di sekitar kita, terutama pada diri anak, misalnya bila kita terbiasa memukul ketika anak berbuat suatu kesalahan, maka cepat atau lambat iapun akan menirukan hal yang sama yaitu memukul orang lain akan dianggapnya hal biasa. Anak bagaikan alat perekam yang luar biasa. Segala sikap, perkataan dan akhlak yang mereka lihat dari lingkungannya akan ia tiru, seperti yang dikatakan oleh Dorothy Law Nolte (dari banyak sumber, 2007) sebagai berikut:

Anak belajar dari kehidupannya
Jika anak dibesarkan dengan celaan, maka ia akan belajar memaki
Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, maka ia akan belajar berkelahi
Jika anak dibesarkan dengan cemoohan, maka ia akan belajar rendah diri
Jika anak dibesarkan dengan penghinaan, maka ia akan belajar menyesali diri
Jika anak dibesarkan dengan toleransi, maka ia akan belajar menahan diri
. . .


Dari tulisan singkat ini, jelaslah sudah bahwa kita sebagai orangtua harus ekstra hati-hati dalam bersikap dan berucap. Segala hal yang kita lakukan dan tanamakan kepada anak pada akhirnya kita juga yang akan ikut menuainya. Kebahagiaan anak adalah kebahagiaan orangtuanya juga. Jika ingin anak -- dan kita sendiri orangtuanya -- bahagia, jadilah orangtua sahabat anak!

http://www.perkembangananak.com/2008/01/orangtua-yang-juga-sahabat-anak-bag-1.html

Hikmah Dibalik Krisis




Oleh: Palgunadi T. Setyawan *)

USA atau Amerika adalah bangsa yang gemar berhutang.
Ya negaranya, ya rakyatnya. Saya masih ingat “billboard” besar dimana-mana di kota-kota besar di Amerika di tahun 90an yang memampangkan angka defisit perdagangan mereka.

Dalam angka digital yang hampir sepuluh digit yang berdetak seperti layaknya detak jam digital, beberapa digit akhir angka itu berdetak. Bertambah detik demi detik. Saya sempat tertegun didepan salah satu billboard itu sambil bergumam: gila.. Kapan berhentinya. Yang terpikir oleh saya, berapa tabungan bangsa saya ikut membiayai defisit itu.

Ironinya kita semua tahu bahwa lebihan atau surplus atau reserve negara-negara lainlah yang dipakai untuk membiayai defisit atau hutang itu. Surplus yang terakumulasi dalam reserve negara-negara itu, tabungan hasil kerja mereka, termasuk kita dan yang paling besar saat ini barangkali Cina, yang didapat dari mana-mana biasanya kembali ke Amerika untuk dibelikan “treasury bond” atau surat hutang lainnya. Uang itulah yang kemudian dipakai untuk dipinjamkan secara berantai dari satu lembaga peminjam kepeminjam lainnya dan berakhir pada peminjam perorangan yang kemudian menggunakan hutang itu untuk membiayai keperluan mereka, beli makanan, pakaian, mobil, bahan baker dan antara lain rumah. Dan itu dilakukan dengan ringan dan mudah.

Hal ini merangsang pertumbuhan kebutuhan dan membumbungnya harga dari barang dan jasa yang dibutuhkan itu. Yang sempat menggila waktu itu, sebagai contoh adalah harga minyak bumi. Ibarat balon, balon ekonomi itu menggelembung semakin besar, sampai akhirnya meletus. Pada suatu titik tertentu gelembung hutang itu, khususnya pada orang perorangan sebagai peminjam terakhir melampaui batas kemampuannya mengembalikan. Besar pasak dari tiang. Maka meletuslah balon itu.

Kali ini diawali disektor perumahan dan properti di Amerika. Mudah dimengerti kemudian hal ini merembet ke sektor lainnya. Orang panik karena butuh uang tunai untuk kebutuhan sehari-hari maupun bayar hutang. Bank juga kekeringan tunai walau lalu kebanjiran aset. Aset agunan yang disita yang juga susah dijual. Yang paling dahsyat orang kehilangan kepercayaan. Maka bertumbanganlah harga semua barang dan jasa yang tadinya dengan uang pinjaman itu mereka dibeli. Dimulai dengan kebangrutan orang per orang, merembet ke perbankan dan lembaga keuangan lainnya. Dan terjadilah Lehman Brothers yang telah berusia 185thn akhirnya ambruk juga.

Dan ini tidak berhenti, akhirnya akan sampai pada pemberi hutang pertama yaitu kita semua didunia ini. Seperti gelombang tsunami gelombang itu akan dan sedang merambat keseluruh dunia.

Amerika itu suatu ekonomi yang luar biasa besarnya dan luar biasa rakusnya.
Ini menjadi pemicu dan perangsang bagi seluruh dunia untuk menyuapinya. Barang dan jasa apa saja pasti akan mereka telan. Namun bila raksasa rakus ini sedang tersedak kerongkongannya, sedang tidak bisa menelan seperti sekarang maka arus suapan itupun terhambat dan dibeberapa sektor terhenti. Produksi barang dan jasa suplai terhenti, PHK dimana-mana. Pengangguran meningkat. Masalah dan nestapa dimana-mana. Inilah krisis dalam skala global yang sedang dan akan kita hadapi. Entah untuk berapa lama dan bagaimana berakhirnya.

Lalu hikmah apa yang bisa diambil dari cerita diatas. Ternyata, berkali-kali telah ditunjukan, segala petaka yang terjadi dan harus dihadapi umat manusia itu diawali dengan kerakusan yang tidak terkendali, disusul dengan kebodohan karena malas berfikir, dilanjutkan dengan kehilangan kepercayaan dan diakhiri dengan membuang kemuliaan dan kehormatan yang seharusnya dijaga.

Masing-masing lalu memikirkan keselamatan sendiri-sendiri, bukan memikirkan keselamatan orang lain dan orang banyak. Maka terjadilah kepanikan, pertarungan kepentingan pribadi dan kelompak. Dan mulailah proses kehancuran dan azab. Saya teringat sebuah plakat dikebun binatang Singapura yang tertulis:

“ Bila binatang terakhir selesai diburu, ikan terakhir selesai dipancing, sungai terakhir selesai diracuni dan pohon terakhir selesai ditebang, barulah kita sadar bahwa uang tidak bisa dimakan”

Semoga semua ini menyadarkan kita akan fungsi dan amanah kita sebagai khalifah dimuka bumi ini, yang tugasnya adalah memakmurkannya dan dengan demikian memakmurkan diri kita.

http://www.palgunadi.com/artikel13.html

Jangan Abaikan Gejala Stroke Awal





Ada sejumlah gejala dan tanda awal stroke yang mudah dikenali. Namun, karena tidak tahu, hal penting dan berharga itu sering diabaikan. Bila saja gejala dan tanda permulaan stroke diwaspadai, stroke tidak perlu muncul. Apa saja yang perlu diwaspadai.?

(Tuan Kus 59 tahun, mendadak suka mengaruk-garuk perutnya sendiri, tanpa ia menyadari, Pak Sur mantan pejabat, sekarang 54 tahun, mengeluh tulisan tangannya makin buruk. Bukan hanya itu, ia tak terampil lagi mengancing baju, kesulitan memasang tali sepatu., dan tak tangkas memakai sandal jepit. Dan itu sudah berlangsung lebih setengan tahun tanpa ia hiraukan.. Tak sadar kalau itu tanda awal stroke yang kini terlanjur dideritanya. Kalau saja Pak Surd an Tuan Kus tahu bahwa itu gejala dan tanda awal stroke, tentu tidak perlu menderita stroke.Mestinya gejala dan tanda pendahuluan stroke dijadikan peringatan belaka. Artinya, masih cukup waktu untuk mencegah stoke tidak muncul)

STROKE AWAL

Stroke terjadi bila aliran darah otak terganggu. Aliran darah otak terganggu bila pembuluh darah otak bermasalah. Sering karena sumbatan “karat Lemak”, sehingga aliran darah tak lancer atau mungkin tersumbat.
Sebagian stroke terjadi sebab pecahnya suatu bagian pembuluh darah otak. Tergantung di bagian otak mana gangguan aliran pembuluh darah otak terjadi, ibarat peta bumi, otak juga tersusun oleh daerah provinsi, kotamadya, kabupaten, dan desa.
Gangguan aliran darah di wilayah “provinsi” yang akan langsung memunculkan serangan stroke. Bila baru pada wilayah “desa” stroke belum mengejawantah. Tak nampak adanya gejala, tanda, dan keluhan yang mencerminkan adanya stroke. Kondisi ini baru diketahui bila dilakukan pencitraan otak dengan MRI (magnetic resonance amaging).
Kini dengan makin canggihnya pencitraan otak, gangguan masih dini ddi wilayah “desa” sekalipun sudah bisa terlihat, maka sekalipun belum ada keluhan dan gejala awal stroke, pencitraan CT-scan mutakhir sudah dapat medeteksi sekiranya ada gangguan otak.

Main banyak orang Amerika mengalami silent stroke, yakni wilayah “desa” otak mengalami gangguan akan darah meski belum memunculkan gejala, tanda dan keluhan apa pun.
Kasus silent stroke sama berharganya dengan gejala dan tanda permulaan stroke, seperti yang banyak dialami. Sama-sama perlu mengundang kewaspadaan agar stroke dapat dibatalkan kemunculannya.

PENCITRAAN OTAK BAGI YANG BERESIKO

Ya, ada baiknya mereka yang menyimpan resiko bakal terserang stroke lebih pagi melakukan pencitraan otak. Siapakah mereka ? Yaitu pengidap darah tinggi, kencing manis, lemak darah tinggi (hiperlipidermia), dan yang mewarisi keturunan penyakit metabolic lainnya, perokok, dan memikul stress lama.
Pencitraan otak sebelum gejala, tanda, dan keluhan stroke permulaan muncul, sungguh bernilai emas. Hanya dengan cara demikian ptensi bakal munculnya stroke dapat digagalkan. Bila kedapatan sudah ada bagian otak yang mengalami gangguan aliran darah, tanda awal bakal terbentuknya sumbatan atau pecahnya pembuluh darah otak, pasien masihpunya kesempatan mengendalikan factor risiko yang berpotensi stroke.
Kalau diri sendiri menginsafi mengidap darah tinggi dan dalam pencitraan otak sudah kedapatan gangguan di suati wilayah otak tertentu, pengendalian darah tinggi harus lebih ketat. Begitu juga bila mengidap diabetes dan kolesterol tinggi.

JANGAN ABAIKAN STROKE RINGAN (TIA)


Kita mengenal apa yang disebut Stroke ringan atau TIA (Transient Ischaemic attack) . Kasus tersebut terjadi bila sudah berlangsung gangguan aliran darah otak, meski belum merusak jaringan otak (infarction), yang biasanya pulih sendiri sebelum 24 jam. Definisi baru TIA sekarang harus dilihat sebagai episode peralihan dari stroke awal menuju stroke sungguhan.
Kejadian TIA harus sangat di waspadai sebagai permulaan bakal munculnya stroke sungguhan. Bagian otak tertentu sudah dan sedang mengalami gangguan ringan yang belum sampai merusak jaringan otak yang dipasok darahnya.
Bila factor risiko yang membuat bagian otak tersebut mengalami gangguan tidak dekekang, proses kerusakan otak akan berlanjut menjadi bertambah buruk. Pada saat gangguan otak memburuk itulah serangan stroke muncul.
Sekali stroke sudah terjadi, hanya sepersepuluh saja peluang untuk bisa dipulihkan. Sebagian besar serangan stroke tidak bisa dipulihkan kembali gejala sisanya, itu pun andai tidak sampai langsung merenggut nyawa.
Keadaan stroke sehabis suatu serangan ringan atau TIA lebih cepat dari yang dikira selama ini. Sekitar 10-15 persen kasus TIA akan menjadi stroke sungguhan dalam tiga bulan kemudian (Dr.Donald Easton).

KALAU MUNCUL GEJALA YANG TAK BIASA

Selain gejala permulaan stroke seperti yang dialami kedua bapak diatas., ada sejumlaj gejala dan tanda lainnya yang juga harus diwaspadai. Gejala yang dialami tuan Kus adalah bentuk epilepsy atau ayan, sebagai manifestasi ada bagian otak yang mengurus kendali pergerakan. Sementara yang dialami pak Sur adalah gangguan aliran darah pada bagian otak yang mengurus ketangkasan atau fungsi luhur.
Banyak manifestasi dari gangguan fungsi otak yang mungkin mengejawantah dalam gangguan pergerakan tubuh, ketangkasan, keterampilan, gaya berjalan, dan ketajaman penglihatan.. Mendadak penglihatan gelap sejenak juga jangan diabaikan (amauross fugax), yang berarti terjadi gangguan aliran darah retina bolamata ini juga bisa tergolong gejala awal stoke.
Tuan Kus tidak punya warisan epilepsy. Bila betul ada turunan epilepsy, tentu sudah sejak muda ayan itu muncul, bahkan sejak usia kanak-kanak gejalanya muncul.
Munculnya gejala epilepsy setelah usia lanjut harus menjadi petunjuk berharga awal sebuah serangan stroke sungguhan nantinya.

Bukan hanya epilepsy, kewaspadaan ditingkatkan pada mereka yang beresiko stroke bila dulunya tidak pernah susah tidur, mendadak jadi susah tidur. Yang tidak pernah migraine mendadak migraine, yang tadunya tidak pernah limbung kalau berjalan, mendadak jadi limbung. Atau yang dulunya tidak vertigo atau tujuh keliling lalu muncul keluhan itu. Termasuk bila dulunya tidak pernah sering pusing atau nyeri kepala, mendadak jadi sering begitu.
Pada intinya , bila muncul apa pun gejala keluhan yang dianggap “tidak biasa” pada mereka yang menyimpan risiko terserang stroke, haruslah menjadi peringatan penting bakal munculnya stroke sungguhan. Mengabaikannya akan berujung penyesalan. Invaliditas yang sebetulnya tidak perlu terjadi yang disisakan stroke, akan dipikul akibat gejala, tanda, dan keluhan permulaan stroke tidak dipindahkan.

Hampir sebagian stroke sejatinya masih memungkinkan untuk dicegah. Memandang penting gejala permulaan stroke salah satu kiatnya. Dengan begitu sesungguhnya masih ada cukup waktu buat pasien untuk melakukan segala sesuatu dalam upaya membatalkan serangan Strokenya.
Perlu diingat kembali, serangan stroke itu proses puluhan tahun yang sudah berlangsung sebelum serangan itu terjadi. Stroke terjadi sebagai ujung dari pengabaian semua factor risiko terjadinya stroke selama puluhan tahun, jauh-jauh hari sebelum stroke terjadi.


Minggu, 2009 Juni 21

Oleh : Dr. Hendrawan Nadesul
Sumber : Majalah Gaya Hidup Sehat no.518/19-25 juni 2009

http://www.kebunsaida.co.cc/2009/06/jangan-abaikan-gejala-stoke-awal.html

Template by:

Free Blog Templates