Minggu, 24 Juni 2012

BUTUH KEMAUAN YANG KUAT

Butuh Kemauan Yang Kuat




Kalau kita sudah pensiun, kita HARUS tetap AKTIF melakukan kegiatan, entah berupa kegiatan sosial, ataupun kegiatan yang dapat menambah nilai ekonomi. Kegiatan ini memungkinkan kita ketemu dgn banyak orang, sehingga ada interaksi, dan punya bahan yang didiskusikan…. Kita harus tetap aktif menggunakan otak kita, agar memperlambat penyakit pikun.

Kegiatan yang kita lakukan, sangat tergantung pada sifat dan kompetensi kita. Yang harus diingat adalah UMUR TIDAK MUDA lagi, sehingga jangan memilih pekerjaan yang ber risiko tinggi….. Jadi, kalaupun memilih ber-wirausaha, sebaiknya memilih yang sederhana, dimulai dari kecil, sehingga akan mengenal RISIKO dan SUKA DUKA nya sejak awal. JANGAN langsung memulai usaha dgn modal besar, karena kalau rugi, bukan kesenangan yang diperoleh, malah akan terbaring di rumah sakit karena stroke….

Perjalanan kehidupan kita ibarat NAIK sebuah tangga. Kita harus mulai dari tahap paling bawah, berjuang untuk bisa menaikinya satu per satu, dan setiap tangga kita harus kokoh menyesuaikan diri, agar tak jatuh ke tangga di bawah nya…….Tak ada hubungan yang instant….. Instant mengandung risiko, karenanya hubungan yang instant patut dicurigai. Kebahagiaan merupakan rangkaian proses yang panjang untuk mendapatkannya. Sedangkan kejernihan merupakan sahabat kehidupan, untuk meraihnya,

memerlukan kerja keras yang panjang.

Saya merenungkan perjalanan hidup saya, yang rasanya setiap tahapan melalui perjuangan, dan tak ada hasil yang jatuh demikian saja. Dan saya percaya, semua hasil melalui sebuah proses, kerja keras, yang kadang jalannya terjal dan berliku-liku. Juga saya percaya, bahwa kebahagiaan itu harus dibuat, harus diperjuangkan, jadi tak mungkin kita memimpikan kebahagiaan tanpa melakukan suatu apapun.

Hanya kemauan kuat yang membuat diri kita bisa bertahan.

Yang membedakan antara orang yang sukses dan orang yang gagal biasanya adalah tingkat kemauan. Orang sukses selalu berkemauan kuat dan rela berkorban, sedangkan orang gagal memiliki kemauan yang lembek dan mudah kalah dengan situasi yang ada.


Mengapa di sekeliling kita ada orang yang sukses dan gagal?

Jawaban yang paling utama adalah karena mereka berbeda sikap mental ketika menjalankannya. Orang yang sukses biasanya memiliki kemauan yang kuat untuk meraih kesuksesan. Sedangkan orang yang gagal biasanya melakukan tugas dengan asal-asalai, tanpa dibarengi kemauan yang kuat, kurang persiapan dan mudah menyerah.

Kemudian, kenapa orang yang memiliki kemauan yang kuat bisa sukses?

Alasannya adalah:

Pertama, ia dapat memaksimalkan pikiran dan kosentrasinya, sehingga dalam melakukannya betul-betul totalitas dan fokus. Bila ia sudah memiliki tingkat konsentrasi penuh maka semua potensi yang dimilikinya akan keluar secara optimal.

Kedua, selalu berusaha energik dan antusias, sehingga setiap detiknya dipergunakan untuk meraih kesuksesan yang diidam-idamkan, la mempunyai prinsip " sedetik saja berlalu taripa makna maka sejuta kesempatan meraih sukses akan hilang".

Ketiga, seiring dengan tekad yang dahsyat, ia akan terus berusaha menggali ilmu dan pengalaman yang akan mempercepat meraih kesuksesan. Dengan ilmu semua akan menjadi semakin mudah.

Dan keempat, bila kemauan yang kuat sudah mendarah daging maka lahirlah motivasi tinggi untuk terus berusaha semaksimal mungkin. Walaupun semangat sedang menurun, ia akan mudah bangkit kembali

Inilah Doa yang tak Didengar




Ada satu doa Nabi Muhammad SAW yang amat indah.
“Ya Allah, aku berlindung pada-Mu dari hati yang tidak khusyuk, dan dari ilmu yang tidak bermanfaat, dan dari nafsu yang tidak pernah kenyang serta dari doa yang tidak lagi didengar.” ( Jami’us Shaghir, hadis sahih).

Doa ini singkat, padat, tetapi maknanya amatlah mendalam. Hadis ini mengupas tuntas empat pangkal masalah utama manusia. Masalah yang pertama dan utama adalah jika hatinya sudah tidak bisa lagi khusyuk sehingga tak ada lagi rasa takut kepada Allah SWT. Maka itu, amaliah ibadahnya menjadi rutinitas yang menjemukan dan kering tanpa kenikmatan ibadah.

Jika kondisi ini sudah menguasainya, ia akan dikenai penyakit berikutnya, yaitu ilmunya menjadi tidak lagi bermanfaat bagi akhiratnya. Semua cara akan dikerahkan untuk menghalalkan segala cara demi mencapai tujuannya, yakni dunia semata. Lalu, jika ia sudah dihinggapi penyakit kedua tersebut, jika dibiarkan, ia akan melangkah pada stadium ketiga, yaitu nafsu yang tidak akan bisa kenyang, tak pernah mengenal puas, apa pun akan diterabas demi memuas kan keinginan hawa nafsunya.

Dan, jika ia telah mengalami tingkat ini, ia akan terkena stadium terakhir yang mematikan, yakni doanya tak lagi didengar oleh Allah.
Jika ini yang terjadi, mau tinggal di mana lagi kita ini. Bumi mana yang akan kita injak, langit mana tempat kita berteduh, jika doa kita sudah tidak lagi didengar oleh Allah SWT?

Manusia semacam ini persis seperti yang digambarkan oleh Allah SWT: “Atau, seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak, yang di atasnya ombak (pula), di atasnya (lagi) awan; gelap gulita yang tindih-menindih, apabila dia mengeluarkan tangannya, tiadalah dia dapat melihatnya, (dan) barang siapa yang tiada diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah, tiadalah dia mempunyai cahaya sedikit pun.” (QS an-Nuur: 40).

Melalui momen peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW ini, saya menasihati diri saya sendiri dan kita sekalian untuk selalu merasa takut kepada Allah SWT dari kemaksiatan. Jika beribadah, lakukanlah dengan khusyuk, teteskan air mata saat menghadap Allah, karena dari-Nya kita berasal dan kepada-Nya kita akan kembali.

Kita berharap, ilmu yang dimiliki dapat menjadi cahaya yang selalu menuntun kita pada kebenaran, menjauhi kemaksiatan dan kemungkaran, agar doa kita layak di dengar dan dikabulkan Allah SWT. “Allah (pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya-Nya adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar.
Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakanakan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang banyak berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat-(nya), yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang Dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS an-Nuur:35). Wallahu a’lam.

Oleh: Habib Nabiel al-Musawa
http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/hikmah/12/06/17/m5rbp2-inilah-doa-yang-tak-didengar

Kamis, 21 Juni 2012

New Serial Cinta Anis Matta




Seperti angin membadai.. kau tak melihatnya, tapi merasakannya. Begitulah cinta, ia ditakdirkan menjadi kata tanpa benda. Seperti banjir menderas, kau tak kuasa mencegahnya dan hanya bisa ternganga saat ia menjamah seluruh permukaan bumi. Demikianlah cinta.

Cinta ditakdirkan menjadi makna paling santun yang menyimpan kekuatan besar. Tak terlihat, hanya terasa. Tapi dahsyat.

Cinta seperti api yang menyala-nyala. Kau tak kuat melawannya. Hanya bisa menari saat ia mengunggun. Seperti itulah cinta..

Cinta adalah kata tanpa benda. Mutiara bagi ribuan makna. Wakil dari sebuah kekuatan tak terkira. Tapi ia jelas, sejelas matahari.

Cinta adalah lukisan abadi dalam kanvas kesadaran manusia. Lukisan. Bukan definisi. Ia disentuh sebagai sebuah situasi manusiawi..

Cinta merajut semua emosi manusia.. begitu agung tapi juga terlalu rumit.. begitulah cinta. Cinta adalah makna kebenaran dalam penciptaan.. Cinta tidak tumbuh dalam hati yang dipenuhi keangkuhan, angkara murka dan dendam...

Iman itu laut, cintalah ombaknya.. Iman itu api, cintalah panasnya.. Iman itu angin, cintalah badainya..

Cinta itu memanusiakan manusia dan mendorong kita memperlakukan manusia dengan etika kemanusiaan..

Cinta adalah kegilaan jiwa. Saat ia merasuki jiwa, energimu jadi berlipat, mendidih bak kawah yang siap meledak dan membakar sekelilingnya.

Cinta adalah kekuatan perubahan yang dahsyat. Selalu berusaha memahami dan menghidupkan. Membuat manusia lebih peka dan saling menghargai. Tidak seperti kekerasan, cinta justru butuh kesabaran dan usaha dari dalam. Lebih dari sekedar kekuatan fisik.

Kekuatan cinta mampu membelah badan bulan. Mampu memecahkan tengkorak tanpa pukulan, bahkan menghancurkn tentara Fir'aun tanpa pertempuran.

Saat kamu berperang di bawah bendera kebenaran, cinta mengendalikan motif dan caramu berperang. Meski tetap ada kekerasn dan darah, cinta membuat perang menjadi agung, etis dan manusiawi. Maka mereka yangg tak terlibat dalam perang tak boleh dijadikan korban

Saat cinta lenyap dari kehidupn, maka tak ada lagi kedermawan kolektif yang membuat kita mau berbagi. Yang tersisa hanyalah keserakahan. Keserakahan di sisi lain akan menimbulkan kemiskinan. Kemiskinan akan mengubah orang menjadi pendendam dan mencari kambing hitam..

Hanya cinta yang mampu merekatkan dan mengubah dendam dan keserakahan.. Karena hakikat cinta adalah memberi dan berbagi... Cinta jugalah yang mampu mengubah dunia menjadi sepenggal firdaus...

Arafah, inilah potret negeri cinta. Seluruh jiwa menyatu dalam lukisan yang rumit: disatukan oleh kekuatan cinta yang lahir karena kekuatan iman. Arafah adalah potret negeri cinta. Saat pasukan cinta datang membebaskan jiwa-jiwa manusia dari belenggu yang membatasi hidupnya dari sekat tanah dan etnis

Arafah adalah potret negeri cinta. Saat celupan cinta jiwa-jiwa muncul dalam kesamaan-kesamaan yang baru. Keramahan yang tulus, kerendahan hati yang natural. Arafah adalah potret negeri cinta.. Negeri yang menunjukkan bahwa batasan negeri kita adalah ruang hati kita. Seluas apa ruang hati kita dapat menampung orang lain dengan cinta, seluas itulah negeri yang kita huni. Arafah adalah potret negeri cinta yang menunjukkan selama apa cinta dapat bertahan dalam hati kita, selama itulah umur negeri kita

Cinta selalu mampu menjalin setiap jiwa dalam kelembutan yang menyamankan. Cinta juga selalu mampu menampung semua bentuk perbedaan.

Cinta juga melahirkan pertanggungjawaban pada stiap mereka yang selalu bertanya mampukah mempertanggungjawabkan sikapnya di depan Sang Khalik. Cinta juga melahirkan kelembutan. Seperti sapu lidi yang direkatkan oleh cinta untuk membersihkan kehidupan. Tapi ikatan cinta mengatur irama para pencintanya dalam keserasian yang indah. Itulah sebabnya mereka kuat. Juga Nyaman dan abadi.

Taman Hati ialah taman hidup. Meski sempit ruangnya, tapi cinta mampu membuatnya menjadi lapang. Cinta membuatnya nyaman dihuni. Kenyamanan itulah rahasia jiwa yang diciptakan cinta. Ia bisa membuat kita bertahan memikul beban, melampaui gelombang peristiwa dan tetap merasa damai.

Cinta menciptakan kenyamanan yang menyerap semua emosi negatif; masuk dalam serat jiwa melalui himpitan peristiwa kehidupan. Cinta juga mampu mengobati segala luka. Semua luka emosi yang kita alami sepanjang hidup hanya mngkin dirawat di sana, dalam rumah cinta.

Dalam rumah cinta kita menemukan sistem perlindungan emosi yang ampuh. Karena hakikat cinta itu sesungguhnya hanya satu : memberi. Cinta dan memberi itu seperti pohon, mulanya ia menyerap matahari dan air. Kemudian mengeluarkan semua kebajikan yang ada dalam dirinya.

Cinta mengajarkan kita memperoleh hak-hak kita dengan melaksanakan kewajiban-kewajiban kita pada orang lain. Karena itulah cinta saling menggenapi dan mempertemukan dua kutub jiwa.

Di alam jiwa, sayap cinta sesungguhnya tak pernah patah. Kasihnya pasti akan selalu sampai. Karena bila ada cinta di hati yang satu, pasti ada cinta di hati yang lain. Seperti satu tangan yang takkan bisa bertepuk tanpa tangan yang lain

Ketika kasih tak sampai, atau uluran cinta tertolak, sesungguhnya yang terjadi hanyalah kesempatan memberi yang lewat. Karena selama kita memiliki cinta.. kita akan selalu memiliki sesuatu yang kita berikan pada yang lain. Sesungguhnya kita menderita bukan karena kita mencintai. Tapi karena kita menggantungkan sumber kebahagiaan kita pada orag lain yang tidak mencintai kita.

Jalan para nabi kita adalah jalan cinta. Kita adalah anak-anak cinta. Dan cinta adalah ibu kita. Jalan cinta selalu melahirkan perubahan besar dengan cara yang sangat sederhana. Karena ia menjangkau pangkal hati secara langsung.

Cinta adalah kutub jiwa yang berlawanan dengan tirani; ia lahir dari respek dan penghargaan kepada manusia. Saat kekuasaan mendapatkan sentuhan cinta,wajahnya berubah: gurat-gurat kekejaman segera berganti menjadi garis-garis kerentaan dari penguasa yang melayani.

Hanya dalam genggaman cinta kekuasaan berubah jadi alat untuk melindungi, melayani dan menyejahterakan rakyatnya. Dengan energi cinta sang penguasa bukan lagi kuda liar yang setiap saat bisa melompat dari kandang dengan energi kekuasaan..

Sang penguasa dalam genggaman cinta adalah mata air kebajikan yang pada satu saat bertemu dengan hujan deras kekuasaan, maka jadilah ia banjir; kebajikan melimpah ruah dalam muara masyarakat manusia. Demikianlah energi cinta memberi dan melayani.

Sebaik-baik pmimpin adalah yang kalian cintai dan ia mencintai kalian. Seburuk-buruknya pemimpin kalian adalah yang kalian benci dan ia membencimu.

Cinta adalah kata yang mewakili seperangkat kepribadian yang utuh: gagasan, emosi dan tindakan. Tapi kebanyakan orang seringkali hanya mengambil bagian tengah dari cinta: emosi. Dalam kehidupan mereka, cinta adalah gumpalan perasaan yang romantis dan indah. Mereka bahkan menderita untuk menikmati romantika cinta. Itulah karenanya kehidupan mereka tidak berkembang..

Cinta adalah sebuah totalitas. Di sana gagasan, emosi dan tindakan menjdi kesatuan yang utuh dan bekerja bersama demi kebahagiaan orang-orang yang kita cintai. Orang-orang dengan kepribadian yang lemah dan lembek tidak dapat mencintai dengan kuat. Para pencinta sejati selalu datang dari orang-orang dengan kepribadian yang kuat.

Cinta itu indah. Bekerja dalam ruang kehidupan yang luas. Inti pekerjaannya adalah memberi, pada orang-orang yang kita cintai untuk tumbuh menjadi lebih baik. Para pencinta sejati hanya mengenal satu pekerjaan besar dalam hidup mereka: memberi. Terus menerus memberi... begitulah cinta. Menerima? Itu mungkin dan bisa jadi pasti! Tapi itu hanya efek. Seperti cermin kebajikan yang memantulkan kebajikan yang sama.

Pencinta sejati menjadikan dirinya seperti air dan matahari. Ia membuat orang lain tumbuh dan berkembang dengan siraman air dan sinar cahayanya.

Para pecinta sejati tak suka berjanji. Tapi begitu mereka memutuskan mencintai seseorang, mereka segera membuat rencana memberi.

Para pecinta sejati tak suka berjanji. Karena janji menerbitkan harapan. Tapi pemberian melahirkan kepercayaan. Berbeda dengan janji, rencana memberi yang terus terealisasi menciptakan ketergantungan. Ketergantungan yang menghidupkan..

Cinta adalah cerita tentang seni menghidupkan hidup. Mereka menciptakan kehidupan bagi orang-orang untuk hidup. Meski kehidupan yang mereka bangun sering tidak disadari oleh orang-orang yang menikmatinya.

Hadirnya cinta sejati akan sangat terasa begitu ia pergi. Saat itu ada kehilangan menyayat hati. Ada ruang besar kehidupan yang tak berpenghuni

Saat seseorang kehilangan cinta sejati, maka di langit hatinya akan ada mendung pekat yang bisa menurunkan hujan air mata yang amat deras.

Intinya cinta adalah memberi, pemberian pertama seorang pencinta sejati adalah perhatian. Perhatian yang lahir dari lubuk hati paling dalam.

Perhatian adalah pemberian jiwa: sebuah kondisi dimana kamu keluar dari dirimu menuju pada orang lain yang kamu cintai..

Kekuatan para pencinta sejati adalah bahwa mereka pemerhati yang serius. Mereka memperhatikan orang yang mereka cintai secara intens dan menyeluruh.

Perhatian: itulah rahasia agung dari cinta. Saat ia hilang, jiwa orang yang dicintai tersiksa, mungkin ia tak mengatakan, tapi ia merasakan.

Pekerjaan kedua bagi para pecinta sejati setelah memperhatikan, adalah menumbuhkan. Menumbuhkan sang kekasih untuk menjadi lebih baik dan berkembang. Inilah cintanya cinta.

Pertumbuhanlah yang membedakan cinta yang matang dengan cinta seorang melankolik. Penumbuhan memberikan sentuhan edukasi pada hubungn cinta.

Sukses pecinta sejati adalah seperti sukses cinta seorang guru pada muridnya. Saat nafas cintanya meniup kuncup pun mekar menjadi bunga. []

Sumber : Kulwit @Anis Matta

Kaum Liberal Berilusi Negara Sekuler, Negara Islam, Kenapa Tidak!




JAKARTA (VoA-Islam) - Fenomena gerakan penegakan Syariah muncul dengan kuat di Aceh, Padang, Makasar dan Palembang. Di Padang, pengajian-pengajian akbar diselenggarakan oleh KPPSI untuk sosialisasi dan kampanye percepatan penegakan syari’ah dalam kehidupan masyarakat di daerah ini. Di Palembang, FU3-SS mempelopori sepenuhnya kebersatuan antara ulama dan umara dalam kegiatan-kegiatan pengajian atau forum pertemuan lainnya.

Kepanikan itu kembali muncul, ketika formalisasi hukum Islam melalui perda-perda di wilayahnya didorong secara simultan dan intens. Kaum liberal menyebut kelompok-kelompok Islam seperti KPPSI, FU3-SS, dan FUI sebagai penegasan identitas dan keuntungan politik kelompok garis keras yang memiliki agenda politik dengan memainkan isu agama (syari’ah). Kaum liberal juga menuding politisi yang mendukung Perda bernuansakan syariah ini sebagai politisi oportunis.

Berikut tuduhan tendensius kaum liberal terhadap jargon syari’ah: “Dalam konteks politik, kita mendapati jargon syari’ah banyak digunakan di berbagai daerah, bukan sebagai identitas ketaatan seorang Muslim terhadap ajaran Islam, tetapi sebagai simbol dan alat perlawanan terhadap dominasi politik negara (pemerintah pusat)… Syariah dijadikan alat politik untuk menampilkan identitas dan bukan murni alasan normatif ketaatan kepada ajaran agama.”

Kaum liberal memberi contoh, bukti syariah dijadikan alat politik, seperti halnya Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Menurut orang liberal, persoalan utama GAM adalah kekecewaan Aceh terhadap pemerintah pusat. Kaum liberal menuding, GAM sejak awal tidak pernah mengagendakan implementasi syari’ah dalam gerakan politik mereka. Gerakan penegakan syari’ah di Aceh, katanya, justru muncul dari kelompok-kelompok yang kecewa terhadap sikap melunaknya GAM terhadap pemerintah RI.

“Persoalan semacam itu juga menjadi latar belakang utama gerakan DI/TII. Kartosuwiryo, tokoh utama DI/TII – yang awalnya adalah salah seorang tokoh PSII dan keluar dari partai tersebut karena kekecewaan terhadap kebijakan partai – melakukan pemberontakan terhadap Pemerintahan Soekarno karena kecewa dengan kebijakan Soekarno.” Demikian ditulis dalam buku “Ilusi Negara Islam” di halaman 121.

Akibat kefasikannya, kaum liberal tidak setuju dengan pendapat, bahwa penegakan syari’ah justru menjadi solusi, sehingga Indonesia keluar dari krisis multidimensi. Kaum liberal bahkan menyudutkan syari’ah – seperti hudud dan qishash -- sebagai sistem hukum yang berorientasi ‘balas dendam’ dan tidak manusiawi, serta primitif.

Berikut dalih dan tuduhan kaum liberal, bahwa penegakan syariah Islam, seperti potong tangan dan cambuk sebagai hukum yang sudah usang. “Tradisi hukum Islam yang hadir di Arab pada abad ke-7 Masehi tentu wajar kalau memakai pendekatan fisik dalam memberikan hukuman, seperti cambuk, potong tangan dan sebagainya, yang mungkin merupakan metode hukuam yang sesuai dengan kondisi masyarakat Arab yang tidak beradab pada saat itu.. Tetapi, untuk sekarang ini, justru berakibat buruk terhadap syariah sendiri..”

Kaum liberal pun menyimpulkan, bahwa penerapan hukum Islam semacam itu lebih melihat hukum pada tataran sanksi, bukan pada tujuannya. Menurutnya, tujuan hukum bukanlah pada pemberian sanksi kepada pelakunya, melainkan melindungi 5 hal premier kehidupan manusia, yakni: perlindungan beragama, hidup, kekayaan, kehormatan atau keturunan, dan kesehatan akal. Dalam pandangan ini, ketentuan hukum dipahami sebagai proses pendidikan, dan melihat para pelaku kejahatan secara positif – masih bisa diarahkan untuk lebih baik.

Wacana Negara Islam

Pada tahun 2006, Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono pernah mengungkapkan, ihwal adanya penyusupan gerakan radikal ke dalam partai-partai Islam yang ingin mendirikan negara Islam untuk menerapkan syari’ah. Menurut Menhan ketika itu, gerakan radikal menunggu saat yang tepat untuk terciptanya radikalisasi.

Atas pernyataanya itu, Menhan menerima badai protes dari kalangan aktivis partai. Ketua Umum Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Tifatul Sembiring ketika itu, menyebut pernyataan Menhan hanya memberi stigma negative kepada partai-partai Islam. Tudingan seperti itu, mirip cara-cara yang digunakan Orde Baru. Reaksi keras juga disampaikan Wakil Sekretaris Jenderal PPP, Lukman Hakim Saifuddin. Menurutnya, Menhan tidak pantas membuat tuduhan seperti itu.

Dalam sebuah wawancaranya dengan seorang mantan jenderal, berikut kekhawatiran kaum liberal dengan wacana Negara Islam: “Dulu ancaman garis keras terhadap NKRI dan Pancasila ada di luar pemerintahan, seperti DI/NII. Tapi sekarang, garis keras sudah masuk ke dalam pemerintahan, termasuk parlemen, dan menjadi jauh lebih berbahaya dari sebelumnya.”

Kaum liberal, merasa ada kekuatan yang sistematik dari gerakan penegakan syariat di Tanah Air. “Ada kalanya aksi-aksi jalanan, misalnya, mendapat pembelaan dan dukungan di parlemen, dan mendapat pembenaran melalui fatwa MUI. Pernah juga terjadi fatwa MUI didukung aksi-aksi jalanan dan parelementer, Demikian pula isu-isu politik di parelemen mendapat dukungan aksi-aksi jalanan dan MUI.”

Menurut kaum liberal, alasan aksi-aksi saling dukung ini bisa terjadi adalah adanya kesamaan ideologis diantara kelompok-kelompok “garis keras” yang terlibat. Untuk saat ini, mereka masih bisa bersatu menghadapi musuh bersama.

Maka, jika kaum liberal berwacana dan berilusi sebuah negara liberal, maka kenapa tidak, jika ada kelompok Islam yang berwacana dan mendambakan penegakan syariat Islam, bahkan Negara Islam di Indonesia. Desastian

Selasa, 19 Juni 2012

Perangkap Monyet


Perangkat monyet pembawa motivasi





Sahabat, saya pernah membaca suatu hal yang menarik tentang perangkap. Suatu sistem yang unik, telah dipakai di hutan-hutan Afrika untuk menangkap monyet yang ada disana. Sistem itu memungkinkan untuk menangkap monyet dalam keadaan hidup, tak cedera, agar bisa dijadikan hewan percobaan atau binatang sirkus di Amerika.

Caranya sangat manusiawi (*umm…atau mungkin hewani kali ye..hehehe*). Sang pemburu monyet, akan menggunakan sebuah toples berleher panjang dan sempit, dan menanamnya di tanah. Toples kaca yang berat itu berisi kacang, ditambah dengan aroma yang kuat dari bahan-bahan yang disukai monyet-monyet Afrika. Mereka meletakkannya di sore hari, dan mengikat/menanam toples itu erat-erat ke dalam tanah. Keesokan harinya, mereka akan menemukan beberapa monyet yang terperangkap, dengan tangan yang terjulur, dalam setiap botol yang dijadikan jebakan.

Tentu, kita tahu mengapa ini terjadi. Monyet-monyet itu tak melepaskan tangannya sebelum mendapatkan kacang-kacang yang menjadi jebakan. Mereka tertarik pada aroma yang keluar dari setiap toples, lalu mengamati, menjulurkan tangan, dan terjebak. Monyet itu, tak akan dapat terlepas dari toples, sebelum ia melepaskan kacang yang di gengamnya. Selama ia tetap mempertahankan kacang-kacang itu, selama itu pula ia terjebak. Toples itu terlalu berat untuk diangkat, sebab tertanam di tanah. Monyet tak akan dapat pergi kemana-mana.

Sahabat, kita mungkin tertawa dengan tingkah monyet itu. Kita bisa jadi terbahak saat melihat kebodohan monyet yang terperangkap dalam toples. Tapi, mungkin, sesungguhnya, kita sedang menertawakan diri kita sendiri. Betapa sering, kita mengengam setiap permasalahan yang kita miliki, layaknya monyet yang mengenggam kacang. Kita sering mendendam, tak mudah memberikan maaf, tak mudah melepaskan maaf, memendam setiap amarah dalam dada, seakan tak mau melepaskan selamanya.

Seringkali, kita, yang bodoh ini, membawa “toples-toples” itu kemana pun kita pergi. Dengan beban yang berat, kita berusaha untuk terus berjalan. Tanpa sadar, kita sebenarnya sedang terperangkap dengan persoalan pribadi yang kita alami.

Sahabat, bukankah lebih mudah jika kita melepaskan setiap masalah yang lalu, dan menatap hari esok dengan lebih cerah? Bukankah lebih menyenangkan, untuk memberikan maaf bagi setiap orang yang pernah berbuat salah kepada kita? Karena, kita pun bisa jadi juga bisa berbuat kesalahan yang sama. Bukankah lebih terasa nyaman, saat kita membagikan setiap masalah kepada orang lain, kepada sahabat, agar di cari penyelesaiannya, daripada terus dipendam?

Senin, 18 Juni 2012

Uni Eropa Takut Turki Jadi Negara Islam



Perlahan tapi pasti, Turki semakin dekat dengan suasana "Islami." Sebaliknya, doktrin sekulerisme mulai tersisihkan di negara yang kini diperintah Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) itu.

Selain tren jilbab yang tak terbendung, studi Al-Qur'an di sekolah umum mulai digalakkan di Turki.

Perubahan itu rupanya dipandang Uni Eropa sebagai hal yang mengkhawatirkan. Uni Eropa menuduh Ankara menggunakan kekuasaan untuk secara perlahan menyingkirkan sekularisme Turki. Diantaranya dengan memperkenalkan studi Al-Qur'an di sekolah umum.

Hal lain yang menjadi catatan Uni Eropa adalah upaya pemerintah Erdogan menurunkan batas usia anak-anak boleh masuk ke sekolah agama Islam serta rencana AKP untuk meluncurkan saluran televisi Islam dan proposal pembangunan tempat ibadah di ruang publik seperti teater dan opera.

Kepala Delegasi Uni Eropa, Jean Maurice Ripert mengatakan, perubahan yang dilakukan Turki tidak sesuai dengan semangat sekularisme negara yang dideklarasikan Mutafa Kemal Ataturk tersebut. “Sejumlah politisi membuat perbandingan yang tidak sesuai,” kata Ripert seperti dikutip Republika, Selasa (12/6) malam.

Awal Mei lalu hasil survei Yayasan Studi Ekonomi dan Sosial yang berbasis di Istanbul menunjukkan, 60 persen perempuan Turki telah mengenakan jilbab. Semarak jilbab itu juga diikuti dengan menjamurnya produk busana muslim di Turki.

Selain secara kultural, upaya "islamisasi" juga difasilitasi pemerintah dengan rencana mengaktifkan kembali Masjid Aya Sophia sebagai tempat ibadah umat Muslim dan mengajarkan Al-Qur'an di sekolah-sekolah umum, baru-baru ini.

sumber

Minggu, 10 Juni 2012

Ketulusan dan Kesungguhan


gambaran cerita

Di kisahkan ada dua orang pemuda yang sedang mencari pekerjaan di kota. Karena, sulitnya mencari pekerjaan yang layak, memaksa mereka bekerja di sebuah proyek pembangunan untuk perumahan elite.
Namun, walaupun mereka bekerja di tempat yang sama, tugas yang mereka dapatkan berbeda.

Pemuda pertama dengan tubuh besarnya di suruh oleh mandor untuk mengerjakan pekerjaan yang terlihat mudah yaitu membuat beberapa pintu dan jendela yang terbuat dari kayu. Dan, pemuda kedua yang terlihat lebih kecil dari pemuda pertama justru di suruh oleh mandor mengerjakan pekerjaan yang terlihat sulit yaitu menyusun batu bata dan mengaduk semen.

Mendengar apa yang di katakan pak mandor pemuda pertamapun merasa bahagia karena ia merasa pekerjaan yang di berikan terlalu mudah mengingat badannya yang besar sehingga menurutnya tidak perlu sungguh- sungguh dalam bekerja, sedangkan pemuda kedua merasa pekerjaan yang diberikan pak mandor sebagai tantangan yang harus di selesaikan dan perlu kesungguhan untuk menyelesaikannya. Dan, setelah pembagian tugas selesai di berikan pak mandor menganta pemuda pertama menuju tempat bekerjanya dan betapa kagetnya pemuda ini ketika dia melihat pintu dan jendela yang harus di selesaikan berbentuk ukiran yang mempunyai tingkat kerumitan cukup tinggi karena desain rumah yang akan di buat bergaya tradisional. Pak mandor kemudian memanggil salah satu pekerjanya, dan berkata “Pak tolong ajarkan pemuda ini mengukir dengan baik ya.”
“Baik pak,” kata pekerja tersebut sambil membawa pemuda pertama tadi menuju tempat di mana tergeletaknya kayu yang harus di ukir. Dan, karena sikapnya yang tidak sungguh-sungguh saat mengerjakan pekerjaan yang di anggapnya mudah membuatnya berulang kali melakukan kesalahan meski telah diajari berulang kali. Hal yang berbeda justru terlihat dari pemuda kedua, tampak dari jauh dia melakukan pekerjaan tanpa melakukan kesalahan meski hanya sekali di ajarkan. Karena, pemuda kedua terlihat mudah untuk memasang batu bata, terbesit niatan dari pemuda pertama untuk bertukar tempat. Agar kesalahan yang dia lakukan saat mengukir tidak ketahuan oleh mandornya. Dan, dia pun menghampiri pemuda kedua tadi, “hai kawan, kau terlihat lelah, jadi ijinkan aku untuk menggantikanmu menyusun batu bata ini dan kamu silahkan istirahat di sana sambil menggantikanku untuk mengukir kayu,” kata pemuda pertama. Pemuda kedua pun menyetujuinya, dan pergilah pemuda kedua menuju tempat di mana tergeletaknya kayu yang harus di ukir.
Dan, sore hari ketika pak mandor melihat hasil kerja beberapa pegaiwainya, dia melihat ada satu pintu yang terlihat bagus ukirannya, dan kemudian sambil memegang pintu tersebut dia pun bertanya kepada semua pegaiwanya, “Siapa yang mengukir pintu ini?”
“Pemuda ini pak,” kata salah satu pegawainya sambil menepuk pundak pemuda kedua. Kemudian pak mandor menghampirinya dan bertanya, “Nak bagaimana kau bisa melakukannya?”
“Sederhana pak caranya, kuncinya adalah bekerja dengan ketulusan dan kesungguhan, karena saat kita mendengarkan apa yang diajarkan dengan hati yang tulus maka kita akan mudah memahaminya, dan setelah kita memahami bagaimana caranya, kita tinggal bekerja dengan kesungguhan agar hasil yang di ciptakan menjadi karya yang luar biasa.”


Lebih sering dari pada tidak ketika kita merasa bahwa pekerjaan yang kita dapatkan itu lebih mudah dari kemampuan yang kita miliki, kita lebih sering menyepelekannya dan tak mengerjakannya dengan sungguh-sungguh. Padahal semudah apapun pekerjaan yang kita lakukan, akan terasa sulit jika kita mengerjakannya tidak dengan kesungguhan begitupun sebaliknya. Ingatlah, bahaya terbesar untuk kita semua bukan karena pekerjaan kita terlalu sulit sehingga kita kesulitan mengerjakannya, tetapi karena pekerjaan kita terlalu mudah sehingga kita tidak sungguh-sungguh dalam mengerjakannya. Jadi, sudah selayaknya jika kita tidak ingin terjebak dalam bahaya terbesar dalam kehidupan yang disebut kegagalan, kita harus mengerjakan pekerjaan dengan ketulusan dan kesungguhan terlepas dari mudah atau susahnya pekerjaan yang akan kita kerjakan.

selebihnyahttp://www.resensi.net/ketulusan-dan-kesungguhan/2012/05/#ixzz1xSFimVag

Tantangan islam di depan














dewasa ini dapat kita lihat bersama bagaimana peran muslim dari segala sisi,baik peran muslim indonesia khususnya maupun muslim di dunia secara global
isu-isu islam sebgaia agama ekstrem ternyata berlawan dengan respon masyarakat dunia untuk mencari tahu apa itu islam,mungkin mereka hanya ingin sekedar tahu,atau penasaran tentang ajaran islam itu.namun justru keingin tahuan mereka membuat jumlah muslim dan muallaf bertambah dengan pesat di dunia,mereka berbondong2 memeluk islam dan siap dengan segala resiko yang akan mereka dihadapi khususnya di negara yang notabenya bukan negara islam.

kembali ke indonesia,meski indonesia adalah negara dengan jumlah muslim terbesar di dunia dilihat dari segi kuantitasnya yaitu hampir 200 juta,atau 80% dari jumlah keseluruhan.namun bukan berarti islam dan dakwah islam melenggang dengan mudah,mungkin jg kita flashback ke belakang di jaman orde baru dapat kita lihat betapa islam dikekang dan dibatasi ruang geraknya,rezim yang berkuasa meski mereka itu beragama islam.undang-undang subversif misalnya,bahkan untuk berjilabab butuh perjuangan ekstra keras saat itu..

namun sejak reformasi keran keterbukaan mengalir dengan derasnya,semua berlomba menunjukkan eksistensi dan kekuatan ideologi mereka masing2,ada yg Islamis,nasionalis,marhaenis,bahkan sampai yang liberalis dan komusnis sekalipu.ibarat mata pisau,satu sisi Reformasi adalah Re: kembali Formasi: susunan,atau lebih tepatnya menyusun kembali tatanan plotik di ind0nesia pasca runtuhnya rezim orde baru.namun diatu sisi membuka keran derasnya sebuah paham yg dinamakan kebebasan dan HAM,yg menurutku bukan kebebasan tapi sebuah kebablasan berfikir,tengok saja apa yg tidak kita temui di rezim orde baru bisa kita temui saat ini macam ajaran ahmadiyah,ahmad mushadeq,lia mainudin,nabi2 palsu,kaum2 liberalis yg mengatasnamakn kesetaraan gender,kebebasan berekspresi dll yang tak terhitung jumlahnya..

inti yang ingin saya sampaikan adalah,perlunya tiap muslim membangun kesdaran betapa pentingnya islam dan tegaknya agama islam diatas kepentingan golongan dan kelompok.
saya pribadi ingin ada andalusia jilid kedua di negeri tercinta ini,negeri indonesia menurutku adalah negeri yang dilimpahi keberkahan luar biasa,bayangkan saja tanah air ini sangat jauh dari pusat peradaban islam,namun sekarang menjadi negara dengan jumlah penduduk beragama islam terbanyak di dunia,saya yakin Allah Azza Wa Jala punya rencana yang luarbiasa.

transisi dari pola tradisional ke pola yang struktural mungkin adalah salah satu jawabanya,kebangkitan islam sulit terjadi jika islam masih di bawah bayang2 kekuasaan dan rezim kaum kuffar,perlu sebuah gerakan perlawanan atau gerakan lewat jalu formal seperti percaturan politik dalam keterlibatan islam dalam memperjuangkan ideologinya agar bisa diterima masyarakat luas,ironis memang umat islam justru yang menolak dan bahkan fhobia terhadap hukum islam,memang itu tidak sepenunhya salah mereka,banyak ilmu dan pemahaman yang belum samapai kepada mereka,ditambah lagi pemahana dan pembelokan yang dilakukan musuh2 islam untuk membuat image bahwa hukum dan syariat islam itu menakutkan dan banyak konsekuensi yang harus mereka hadapi jika mereka menerima begitu saja.karenanya perlu kesatuan tekad dari berbagai kelompok dan organisasi islam di indonesia,perlunya sebuah toleransi dalam bermanhaj,bagian2 dakwah islam sangat luas dan universal..
yang berjuang lewat politik silahkan,,kita dukung sepenuhnya,yang berjuang lewat pendidikan,ekonomi,dan berbagai macam dakwah lainya seperti lewat harokah,jaulah,majelis dzikir,majelis taklim dsbg..mereka merupakan bagian integral dari islam secara kesulurahan,yang sulit dan tidak bisa satu kelompok saja mengambilnya secara keselurahan,
namun yakinlah pertolongan Allah akan datang seiring dengan proses dan perjuangan yang istiqomah..

LA IZZATA ILLAL ISLAM

"WAMAKARU WAMAKARALLAH WALLAHU KHOIRUL MAAKIRIN"

wallahu a'lam
inni dhoif
abdulrohmat

Kamis, 07 Juni 2012

SIMBOL TANGAN JAHBULON


Siapa yang tidak mengenal Freemason, organisasi persaudaraan rahasia yahudi, yang sarat konspirasi dan ritual mistik. Tapi, apa hubungannya dengan Jahbulon, Siapakah itu Jahbulon.
Menurut kebanyakan pengkaji tentang konspirasi, Jahbulon adalah nama tuhan bagi gerakan Freemason. Perkataan Jahbulon terdapat di dalam salah satu upacara ritual yang diamalkan oleh Freemason.
Ada banyak perbedaan pendapat tentang siapakah Jahbulon ini. Pendapat bahwa jahbulon itu adalah tuhan bagi Freemason, lebih
banyak diterima oleh para pakar konspirasi karena menurut Texe Marrs ( Penyidik konspirasi ), anggota Freemason terkesan sembunyi dan mengalihkan pembicaraan setiap ditanya mengenai Jahbulon ini.
129700723123176815
sumber: google.com
Gambar di sebelah diambil dari buku Duncan’s Masonic Ritual dan monitor (edisi ke-3), yang digunakan oleh anggota-anggota Freemason sebagai panduan terhadap suatu ritual.
Tanda yang ditunjukkan disebelah ialah menyembunyikan salah satu tangan di dalam baju. Freemason menamakan isyarat tangan ini sebagai Sign of the master of second veil. NAmun pengamat konspirasi Texe Marrs menamakan isyarat ini sebagai The Hidden hand of The Men of Jahbulon.
Menurut Marrs juga, nama tuhan Jahbulon adalah gabungan dari pada tiga nama tuhan kuno yaitu Yahweh @ Jahweh, Baal dan Osiris @ On. Maka dari situ dibentuklah kataJah-Baal - On atau Jahbulon.
Hasil penelitian Texe Marrs juga telah membuktikan bahwa banyak orang-orang terkenal sejak ratusan tahun lalu, telah mengamalkan simbol atau tanda ini. Tingkah laku orang-orang tersebut membuktikan bahwa mereka adalah anggota-anggota Freemason tingkat tinggi.
1297008240655794301
Karl Marx (by: Google)
Karl Marx, adalah salah satunya. Siapa yang tidak mengenal Karl Marx. Dia adalah pencetus Paham Komunis yang mengingkari adanya tuhan. Dia merealisasikan pemahamannya itu didalam buku terkenalnya yang berjudulThe Communist Manifesto.Ideologi komunis yang diperkenalkannya telah mempengaruhi dua orang diktator terkenal yaitu Lenindan Trostky yang mana keduanya telah merubah alur politik Rusia
1297008196281592298
Rutherford B Hayes
12970083581839778488
Franklin Pierce
Rutherford B. Hayes adalah presiden Amerika serikat ke -19 dari tahun 1877 hingga 1881, sedangkan Franklin Pierce juga presiden Amerika Serikat ke -14 pada tahun 1853 - 1857. Kedua-duanya telah mengakui bahwa mereka adalah anggota Freemason.
Diktator komunis Rusia di era Perang Dunia 1, Vlademir Lenin kerap pula memaerkan isyarat tangan ini dihadapan publik. Sepanjang pemerintahannya, Lenin mengambil langkah untuk menghapuskan paham anti - Yahudi dikalangan penganut Kristen Ortodoks di Rusia.
Bapak sekuler Turki yang menjatuhkan kerajaan Khalifah Turki Utsmaniyah, Mustapha Kemal Atartuk pun adalah salah satu anggota Freemason yang diyakini mempunyai hubungan darah Yahudi beragama Islam. Dia dikenal sebagai sosok perusak agama islam di Turki dengan menyemai Paham-Paham sekuler di kalangan rakyatnya.

Senin, 04 Juni 2012

Muhammad Alexander Pertz: Kisah Bocah Amerika Menemukan Islam dalam Buku




ALEXANDER PERTZ dilahirkan dari kedua orang tua Kristen pada tahun 1990. Sejak awal ibunya telah memutuskan untuk membiarkannya memilih agamanya jauh dari pengaruh keluarga atau masyarakat. Begitu dia bisa membaca dan menulis, maka ibunya menghadirkan untuknya buku-buku agama dari seluruh agama, baik agama langit atau agama bumi. Setelah membaca buku-buku secara mendalam, Alexander memutuskan untuk menjadi seorang muslim. Padahal ia tak pernah bertemu muslim seorangpun.

Dia sangat cinta dengan agama ini sampai pada tingkatan dia mempelajari sholat, dan mengerti banyak hukum-hukum syar’i, membaca sejarah Islam, mempelajari banyak kalimat bahasa Arab, menghafal sebagian surat, dan belajar azan.
Semua itu tanpa bertemu dengan seorang muslim pun. Berdasarkan bacaan-bacaan tersebut dia memutuskan untuk mengganti namanya menjadi Muhammad Abdullah, dengan tujuan agar mendapatkan keberkahan Rasulullah SAW yang dia cintai sejak masih kecil.
Salah seorang wartawan muslim menemuinya dan bertanya pada bocah tersebut. Namun, sebelum wartawan tersebut bertanya kepadanya, bocah tersebut balik bertanya kepada wartawan itu, ”Apakah engkau seorang yang hafal Al Quran?”
Wartawan itu berkata: ”Tidak.” Namun sang wartawan dapat merasakan kekecewaan anak itu atas jawabannya.
Bocah itu kembali berkata, ”Akan tetapi engkau adalah seorang muslim, dan mengerti bahasa Arab, bukankah demikian?” dia menghujani wartawan itu dengan banyak pertanyaan. ”Apakah engkau telah menunaikan ibadah haji? Apakah engkau telah menunaikan ’umrah? Bagaimana engkau bisa mendapatkan pakaian ihram? Apakah pakaian ihram tersebut mahal? Apakah mungkin aku membelinya di sini, ataukah mereka hanya menjualnya di Arab Saudi saja? Kesulitan apa sajakah yang engkau alami, dengan keberadaanmu sebagai seorang muslim di komunitas yang bukan Islami?”
Setelah wartawan itu menjawab sebisanya, anak itu kembali berbicara dan menceritakan tentang beberapa hal berkenaan dengan kawan-kawannya, atau gurunya, sesuatu yang berkenaan dengan makan atau minumnya, peci putih yang dikenakannya, ghutrah (serban) yang dia lingkarkan di kepalanya dengan model Yaman, atau berdirinya di kebun umum untuk mengumandangkan azan sebelum dia shalat. Kemudian ia berkata dengan penuh penyesalan, ”Terkadang aku kehilangan sebagian shalat karena ketidaktahuanku tentang waktu-waktu shalat.”
Kemudian wartawan itu bertanya pada sang bocah, ”Apa yang membuatmu tertarik pada Islam? Mengapa engkau memilih Islam, tidak yang lain saja?” dia diam sesaat kemudian menjawab.
Bocah itu diam sesaat, kemudian menjawab, ”Aku tidak tahu, segala yang aku ketahui adalah dari yang aku baca tentang Islam, dan setiap kali aku menambah bacaanku, maka semakin banyak kecintaanku pada Islam.”
Wartawan bertanya kembali, ”Apakah engkau telah puasa Ramadhan?”
Muhammad tersenyum sambil menjawab, ”Ya, aku telah puasa Ramadhan yang lalu secara sempurna. Alhamdulillah, dan itu adalah pertama kalinya aku berpuasa di dalamnya. Dulunya sulit, terlebih pada hari-hari pertama”. Kemudian dia meneruskan : ”Ayahku telah menakutiku bahwa aku tidak akan mampu berpuasa, akan tetapi aku berpuasa dan tidak mempercayai hal tersebut”.
”Apa cita-citamu?” tanya wartawan
Dengan cepat Muhammad menjawab, ”Aku memiliki banyak cita-cita. Aku ingin haji ke Makkah dan mencium Hajar Aswad”.
”Sungguh aku perhatikan bahwa keinginanmu untuk menunaikan ibadah haji adalah sangat besar. Adakah penyebab hal tersebut?” tanya wartawan lagi.
Ibu Muhammad untuk pertama kalinya ikut angkat bicara, dia berkata: ”Sesungguhnya gambar Ka’bah telah memenuhi kamarnya, sebagian manusia menyangka bahwa apa yang dia lewati pada saat sekarang hanyalah semacam khayalan, semacam angan yang akan berhenti pada suatu hari. Akan tetapi mereka tidak mengetahui bahwa dia tidak hanya sekedar serius, melainkan mengimaninya dengan sangat dalam sampai pada tingkatan yang tidak bisa dirasakan oleh orang lain”.
Tampaklah senyuman di wajah Muhammad ’Abdullah, dia melihat ibunya membelanya. Kemudian dia memberikan keterangan kepada ibunya tentang thawaf di sekitar Ka’bah, dan bagaimanakah haji sebagai sebuah lambang persamaan antar sesama manusia sebagaimana Tuhan telah menciptakan mereka tanpa memandang perbedaan warna kulit, bangsa, kaya, atau miskin.
Kemudian Muhammad meneruskan, ”Aku sudah menabung dengan mengumpulkan sisa dari uang sakuku agar aku bisa pergi ke Makkah Al-Mukarramah. Aku mendengar bahwa perjalanan ke sana membutuhkan biaya 4 ribu dollar, dan sekarang aku mempunyai 300 dollar.”
Ibunya menimpalinya seraya berkata untuk berusaha menghilangkan kesan keteledorannya, ”Aku sama sekali tidak keberatan dan menghalanginya pergi ke Makkah, akan tetapi kami tidak memiliki cukup uang untuk mengirimnya dalam waktu dekat ini.”
”Apakah cita-citamu yang lain?” tanya wartawan kepada sang bocah.
“Aku bercita-cita agar Palestina kembali ke tangan kaum muslimin. Ini adalah bumi mereka yang dicuri oleh orang-orang Israel (Yahudi) dari mereka,” jawab Muhammad.
Ibunya melihat kepadanya dengan penuh keheranan. Maka dia pun memberikan isyarat bahwa sebelumnya telah terjadi perdebatan antara dia dengan ibunya sekitar tema ini.
Muhammad berkata, ”Ibu, engkau belum membaca sejarah, bacalah sejarah, sungguh benar-benar telah terjadi perampasan terhadap Palestina.”
”Apakah engkau mempunyai cita-cita lain?” tanya wartawan lagi.
Muhammad menjawab, “Cita-citaku adalah aku ingin belajar bahasa Arab, dan menghafal Al-Quran.”
“Apakah engkau berkeinginan belajar di negeri Islam?” tanya wartawan
“Tentu!” tukasnya.
”Apakah engkau memiliki kesulitan dalam hal makanan? Bagaimana engkau menghindari daging babi?”
Muhammad menjawab, ”Babi adalah hewan yang sangat kotor dan menjijikkan. Aku sangat heran, bagaimanakah mereka memakan dagingnya. Keluargaku mengetahui bahwa aku tidak memakan daging babi, oleh karena itu mereka tidak menghidangkannya untukku. Dan jika kami pergi ke restoran, maka aku bilang kepada mereka bahwa aku tidak memakan daging babi.”
”Apakah engkau shalat di sekolah?”
”Ya, aku telah membuat sebuah tempat rahasia di perpustakaan. Aku shalat di sana setiap hari,” jawab Muhammad.
Kemudian datanglah waktu shalat maghrib di tengah wawancara. Bocah itu langsung berkata kepada wartawan, “Apakah engkau mengizinkanku untuk mengumandangkan azan?”
Kemudian dia berdiri dan mengumandangkan azan. Dan tanpa terasa, air mata mengalir di kedua mata sang wartawan ketika melihat dan mendengarkan bocah itu menyuarakan azan. Subhanallah!! [riafariana/voa-islam.com]

Template by:

Free Blog Templates