Selasa, 28 Agustus 2012

5 tahun perjalanan itu




hanya sedikit curhat pribadi, tak dibaca juga gak pa2, tak penting mungkin. ;)

sudah berlalu ternyata, tepatnya kemaren genap lima tahun aku merantau di jakarta.. sedikit flashback saja kebelakang mengingat perjalanan dan pengalaman yg telah ku dapat..

"Ada saatnyaa dimana kekalahan terasa manis, yaitu saat kita sudah melakukan ikhtiar yg terbaik". sepotong kata tersebut nampaknya sedikit mengambarkanya, di saat dunia dan masyarakat serba pragmatis dan semakin permisif dengan segala hal yg bersifat tabu sperti zaman dulu, entah kenapa sekarang begitu mudahnya perubahan2 dahsyat terjadi di sekitar kita, termasuk diri ini sendiri sebagai micro effectnya..

inilah hidup, segalanya harus di tempatkan pada maqomnya, kebaikan akan tetap baik selama di jalur kebaikan, dan keburukan meski dikemas dengan cara yg baik sekalipun tidak akan merubah esensi dr keburukan tersebut. sampai detik ini setidaknya belum banyak yg bisa ku lakukan, baik untuk diri ini sendiri terlebih bagi orang terdekat di sekitarku..

sambil mengelus dada, membesarkan hati.. nampaknya Allah belum mengaruniakan dan memberikan jalan yg saya inginkan, mungkin saja ditangguhkan menunggu ikhtiar dan kerja keras dari seorang hamba yang masih malas-malasan, kurang serius, suka bercanda, cerewet dsbg yg merupakan kekurangan2ku, yaa... paling tidak dalam hidup ini harus ada yg kita fokuskan.. mau fokus pada memperbaiki kekurangan atau fokus untuk mengupgrade kelebihan yg kita miliki?

yaa.. keduanya adalah bagian dari kita, dengan harapan kekurangan itu berkurang sedangkan kelebihan kita bertambah.. namu perlu kita ingat, bahwa tak cukup waktu dan kemampuan kita untuk menghandle keduanya, ada yg perlu diprioritaskan, kewajiban kita memang jaauuh lebih banyak daripada waktu yg telah Tuhan sediakan, sebagaimana idiom ini yg sering kita dengar dari seorang mujaddid terkenal itu.. setidaknya kita harus fokus pada kelebihan kita, karena kelebihan kita lah yang bisa memberi dan manfaat bagi orang lain, hidup ini adalah urusan melampau diri kita sendiri, mengalahkan kemalasan, ketidak percayaan diri, egois, egosentris dan lain sebagainya yg bisa menjatuhakn atau menghalangi kita untuk berada di puncak (insan madani) dan berada di atas rata2 orang lain disekitar kita.

pernah ku berpikir "tak setangguh seperti dulu" kata2 ini ternayat menjadi bumerang bagiku, serasa saya itu "mundur" iyaa lebih tepatnya, semacam sugesti kalo saya itu mundur dari sebelumnya, terkadang say memotivasi diri ini.. ingat rohmat yang selalu dapat rangking satu di sekolah, menjadi lulusan terbaik di ma'had, menjadi guru yang disukai muridnya, selalu bisa menyampaikan materi dengan cerdas, yang tegar mengahadapi cobaan, tak pernah mengeluh dengan keadaan, yang selalu juara dalam kerjaan, mendapat point tertinggi diantar para rekan marketing, yang semangat untuk kuliah meski sakit dan tidak punya uang rela jalan kaki pulang pergi dari rumah ke kampus...

ternyata itu saja tidak cukup, ada ruhiyah yang berkurang, ada momentum yang hilang. jujur saya bisa sedikit melihat penurunan itu sebab utamanya yg paling kentara adalah "tarkil ma'ash" yaitu begitu banyak maksiat yg saya lakukan, suka bermain hati/perasaan dengan yg bukan mahram, intens dengan mereka/meski bukan di dunia nyata, ternyata dapat saya tarik kesimpulan, masa-masa itu (dulu) adalah masa dimana masa-masa sekarng tidak saya temui.

saya teringat dari pidato kemenangan dari seorang qiyadah, bahwa islam akan bangkit ketika berada diposisi barat dalam keadaan hancur, sebagaimana barat memulai kejayaan mereka disaat posisi umat islam hancur (jatuhnya khalifah terakhir dinasti turki utsmani), saya harus mengambil kesimpulan jika kita ingin bangkit, kiat harus tahu dimana letak kita jatuh, kita harus bangun pondasi kemajuan itu dari sebab2 kemunduran..

masih ada waktu untuk belajar, meski kita tak tahu sampai kapan dan batas waktu yg Allah sediakan, kita harus maksimal mengelola diri kita, mengelola kekurangan dan kelebihan kita, terlebih kita harus membingkai kerja dan aktivitas kita dengan ibadah jika kita tidak mau diri kita di sebut dengan sekuler dalam lingkup kecil.

kita hidup di zaman serba instan, digital, budaya pop. segalanya harus kita tempatkan bukan kita hilangkan atu kita musnahkan, Islam sangat toleran terhadap perubahan dan sangat memfasilitasi itu, namun kita punya tugas utama yg tidak boleh kita lalaikan, bahwa kita bertanggung jawab tentunya pada diri kita, keluarga, masyarakat di sekitar kita. feedback dari kesolehan personal kita adalah kesolehan secara sosial..

satu kalimat penyemangatku bulan ini
" kerja keras dan bersungguh-sungguh tidak serta merta menjadikan orang itu kaya, begitupula bermalas-malasan dan semaunya sendiri tidak serta merta juga menjadikan orang itu miskin, akan tetapi Allah jauh lebih menyukai dan menghargai hambanya yang bekerja keras untuk mencapai apa yg ia inginkan dan cita-citakan".

#salamsemangat!

Sabtu, 25 Agustus 2012

Kebahagiaan Yang Sempurna




Kebahagiaan yang sejati itu adalah keridhoan dan lapangnya hati dalam menerima segala ketentuan Allah Subhanahu wa Ta’ala, Menjalani takdir-takdir yang telah digariskan-Nya dengan hati yang bersabar dan bersyukur, Qonaah, dan ridho menerima semua itu, bebasnya hati dari kecemasan akan semua itu, dan rasa penuh arti terhadap segala kenikmatan yang diberikan Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Inilah gambaran kehidupan yang selalu berada dalam kebaikan, kehidupan yang halaalan, thoyyibatan. Bahwa makna kebahagiaan yang dipahami sebagian besar orang dimana mereka menyangka bahagia itu identik dengan kesenangan jasadiyah adalah tidak kena pada esensi kebahagiaan yang hakiki.

Lihat saja seorang yang jasadnya nampak mewah belum tentu ia bahagia karena boleh jadi hidupnya selalu gundah. Seorang yang setiap hari jasadnya ditemani istri yang cantik bak diva belum tentu bahagia karena ternyata istrinya tidak setia. Seorang yang berkedudukan tinggi belum tentu bahagia karena jabatan yang ia sandang boleh jadi membuat ia terpenjara. Justru sebagian dari mereka inilah yang hidupnya paling jauh dari kebahagiaan. Yang jiwanya paling hampa dan kering. Yang hatinya paling merindukan ketentraman.

Sungguh benar sebuah ucapan “kebahagiaan tidaklah diukur dari apa yang tampak pada lahir para raja, karena kebahagiaan itu biangnya bersembunyi didalam hati manusia”

Rasululloh ShalAllahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
“bukanlah yang disebut kaya itu dengan banyaknya harta, akan tetapi kaya adalah yang kaya jiwanya” (Hadist Riwayat Bukhori dan Muslim)

Allah Berfirman dalam surah Al-Ashr (103) ayat 1 – 3
Demi masa.
Sungguh manusia itu benar-benar dalam kerugian,
kecuali mereka yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.

Surat Al-Ashr diatas mengandung pokok-pokok kebahagiaan. Maka sesuai dengan kandungan surat tersebut dan diperkuat dengan surat An-Nahl diatas, maka diketahui ada 4 pokok penyebab kebahagiaan. Yakni Iman, Amal Sholeh, Ahsanul-Lisaan, dan Sabar.
Inilah jalan yang haq untuk meraih kebahagiaan. Inilah sebab-sebab kebahagiaan. Dengan mengumpulkan semua ini didalam diri kita maka kebahagiaan yang sempurna dapat dicapai.

IMAM BUKHARI





Mengembara untuk menuntut ilmu, mempelajari dan mengumpul hadis-hadis Rasulullah SAW bukanlah satu kerja yang mudah. Tapi itulah minat dan kecintaan lelaki luar biasa ini. Kesungguhannya amat kentara walaupun umurnya masih muda remaja. Pernah Imam Bukhari bermusafir 8,000 kilometer untuk mendapatkan sepotong hadis saja.

Bagaimanapun, beliau sangat teliti dalam menyaring Hadis-hadis yang diterimanya sebelum mengklasifikasikannya sebagai Hadis sahih.
Satu ketika beliau pergi ke rumah seorang perawi Hadis. Beliau melihat orang yang bersangkutan sedang memberi makan kepada binatang ternaknya. Rupa-rupanya dia memberi pasir untuk mengumpan hewan itu supaya mendekatinya.
Melihat perbuatan orang tersebut, terbesik di hati Imam Bukhari, “Kalau orang ini boleh berlaku tidak jujur dengan hewan, dia juga boleh berlaku tidak jujur dengan ilmu.”
Lalu beliau sekadar berjumpa orang itu-tetapi tidak mengambil Hadis daripadanya.
Bagaimanapun, sekiranya beliau tidak menerima Hadis-hadis yang diragukan perawiannya, Imam Bukhari tidak akan menyebut nyebut keaiban perawi-perawinya, apalagi mengumpat atau mencela mereka. Beliau hanya mengatakan, “Hadis ini tidak mencukupi syarat-syarat yang diperlukan untuk diakui sebagai Hadis yang sahib” atau “Hadis ini tidak dipakai orang.”
Sewaktu kecilnya, Imam Bukhari telah hilang penglihatannya. Ibunya tidak henti-hentinya berdoa kepada Allah agar penglihatan anaknya pulih. Hingga pada satu malam si ibu yang berhati mulia itu telah bermimpi bertemu Nabi Ibrahim a.s.
Dalam mimpinya itu Nabi Ibrahim a.s. berkata, “Wahai ibu, Allah telah mengembalikan penglihatan anakmu disebabkan doamu yang tulus dan sepenuh hati.”
Keesokan harinya, ketika si ibu bangun dari tidur, beliau amat terkejut dan gembira melihat anaknya Muhammad (nama sebenar Imam Bukhari) pulih penglihatannya.
“Muhammad… kau telah dapat melihat semula?” tanya ibunya.
“Ya, bu, berkat doa ibu,” jawab Imam Bukhari dengan wajah ceria. Berkat doa ibunya juga, Imam Bukhari terbuka hatinya untuk mendalami ilmu terutama ilmu tentang Hadis. Sebagai tanda kesyukuran, si ibu merelakan anaknya berpisah dari nya dan merantau menuntut ilmu.
Imam Bukhari telah menghabiskan sebagian umurnya mengembara ke pelbagai tempat untuk belajar dan mengumpul Hadis untuk dimuatkan di dalam kitabnya “Sahih Bukhari”.
Pada satu malam Imam Bukhari bangun menyalakan lampu lalu pergi menyucikan diri. Dinginnya malam tidak menggoyahkan niatnya untuk bermunajat pada Tuhan, seolah dia sudah lupa dengannya.
Setelah menunaikan beberapa rakaat sembahyang, dia mengambil waktu menulis dan menyalin kembali Hadis-hadis yang baru diterimanya. Menjelang Subuh, beliau menyambung sembahyangnya sebanyak 13 rakaat lagi.
Pada waktu yang lain pula beliau akan berwudhu dan melakukan sembahyang dua rakaat setiap kali hendak menulis sesebuah Hadis di dalam kitabnya “Sahih Bukhari”. Bagi beliau, Hadis adalah wahyu Allah juga, maka kepada-Nya beliau mohon pertolongan untuk menyempurnakan kerja mengumpulkan dan menyaring Hadis-hadis yang diwariskan oleh Rasul tercinta.
Beliau juga dikenal sebagai ahli khusyuk. Pernah Imam Bukhari meminta tolong kawan-kawannya membuang sesuatu di belakang badannya yang membuatkan dia rasa tidak enak setelah bersembahyang tadi.
“Masya-Allah, kau disengat lebah,” seru kawan-kawannya dengan nada heran. Di belakang badan Imam Bukhari terdapat tanda-tanda lebam bekas sengatan lebah. Kebiasaannya, orang yang kena sengat sampai begitu tentu akan menjerit dan mungkin jatuh pengsan. Namun, serangan lebah-lebah itu tidak sedikit pun mengganggu sembahyangnya.
Namun tidak ada yang aneh bagi manusia besar seperti Imam Bukhari ini. Sejak ia mula mengangkat takbir yang pertama untuk sembahyang hingga selesai memberi salam tiada ruang di hatinya untuk yang lain selain dan bermunajat dengan Penciptanya Yang Maha Pengasih.

http://tawarikhkehidupan.blogspot.com/2011/10/ketelitian-luarbiasa-imam-bukhari.html

Mengatasi Rasa Rendah Diri


mengatasi rendah diriPerasaan rendah diri bisa membunuh kita. Tentunya bukan dalam pengertian membunuh secara fisik, melainkan membunuh karakter pribadi. Membunuh motivasi Orang yang rendah diri cederung menarik diri dari lingkungan. Kalaupun berbaur dengan orang lain, dia memposisikan dirinya di pojok ruangan yang nyaris tidak kelihatan. Orang-orang rendah diri tidak berani untuk menunjukkan ‘siapa dirinya’ dan ‘apa yang bisa dilakukannya’ lebih baik dari orang lain. Bukankah ini seperti sebuah kematian? Ya, kematian nilai diri seseorang.

Sifat rendah diri itu seperti keran air yang karatan. Dia sangat sulit untuk dibuka, sehingga air tidak bisa mengalir dengan lancar. Ada begitu banyak persediaan air dalam bak penampungan diatas atap, tetapi tidak bisa keluar karena alirannya terhalang oleh keran yang tersumbat. Ada begitu banyak persediaan potensi diri yang kita miliki, namun terkunci oleh perasaan rendah diri yang menghambat.

Bagi Anda yang tertarik untuk belajar mengatasi rasa rendah diri, saya ajak untuk memulainya dengan menerapkan 5 kemampuan Natural Intelligence berikut ini:

1. Menghargai diri sendiri.

Penyebab utama perasaan rendah diri bukanlah cara orang lain memperlakukan kita, melainkan bagaimana cara kita memberikan penghargaan kepada diri sendiri. Jika Anda sendiri menghargai diri sendiri dengan baik, orang lain tidak akan berhasil menjatuhkan mental Anda; sekalipun mereka berusaha untuk merendahkan Anda. Namun sebaik apapun orang lain memperlakukan Anda, jika Anda sendiri memandang rendah kepada diri sendiri maka Anda tetap akan menjadi pribadi yang rendah diri. Untuk bisa mengatasi rasa rendah diri kita harus mulai dengan cara menghargai diri sendiri dengan sepantasnya terlebih dahulu.

2. Mengambil kendali atas hidup Anda.

Mari perhatikan lagi orang-orang disekitar kita. Ada orang-orang yang wajahnya tidak secantik atau setampan kita. Pendidikannya tidak setinggi kita. Penampilannya tidak sebonafid kita. Tetapi mereka begitu percaya diri. Mereka tidak menghiraukan cibiran orang lain. Mereka tidak memperdulikan pandangan yang meremehkan. Walhasil, mereka dapat berkarya semaksimal mungkin, lalu menghasilkan pencapaian yang tinggi. Apakah Anda bisa menemukan orang yang seperti itu? Mereka telah membuktikan bahwa kemudi hidup berada dalam kendalinya, bukan ditentukan oleh penilaian orang lain atas dirinya. Dengan mengambil kendali hidup, mereka berkonsentrasi kepada usaha-usahanya. Meski pada awalnya berat, namun di garis akhir mereka mendapatkan penghargaan yang tinggi. Bahkan dari orang-orang yang sebelumnya menyepelekan.

3. Mengimbangi kekurangan dengan kelebihan diri.

Keliru jika kita mengira orang lain lebih beruntung dari diri kita. Faktanya, setiap orang memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Orang-orang yang rendah diri adalah mereka yang terkurung dalam zona kekurangan dirinya sambil membiarkan potensi dirinya tersia-siakan. Sebaliknya, orang-orang yang berhasil bukanlah mereka yang tidak memiliki kekurangan, melainkan yang senantiasa berfokus pada usaha untuk mengoptimalkan kelebihan yang dimilikinya. Mereka menyadari kekurangan dirinya, namun mengimbangi kekurangan itu dengan kelebihan dirinya.

4. Mengembangkan diri tiada henti. Diatas gunung ada gunung.

Bahkan sekalipun Anda seorang yang percaya diri, bisa jadi merasa rendah diri ketika berhadapan dengan orang lain yang tingkatannya lebih tinggi dari Anda. Seorang Manager mungkin merasa lebih superior dihadapan para staffnya. Namun, ketika berhadapan dengan para direktur? Gemetaran juga, bukan? Hal itu bisa diatasi dengan usaha mengembangkan diri secara terus menerus. Faktanya, orang lebih menghormati kemampuan seseorang daripada jabatan yang disandangnya. Meski jabatan Anda tinggi, jika kapasitas aktual Anda tidak sepadan; orang lain akan meremehkan Anda. Tetapi, sekalipun jabatan Anda biasa saja; jika Anda bisa menunjukkan kapasitas diri yang tinggi, orang tetap menghargai Anda.

5. Berkontrisbusi kepada orang lain.

Fakta menunjukkan jika siapapun sangat menyukai orang-orang yang memberi kontribusi. Ketika seseorang mampu berkontribusi, dia langsung dihormati tanpa ditanya; berapa banyak uang yang Anda miliki? Seseorang yang berkontribusi dimuliakan tanpa dipermasalahkan apakah hidungnya mancung atau pesek, apakah dia seorang pejabat atau rakyat. Jika hidup kita masih dirundung rasa rendah diri, itu mungkin karena kita belum berkontribusi. Berkontribusilah kepada orang lain, maka Anda akan dihormati. Kemudian dengan kehormatan yang Anda dapatkan itu, rasa rendah diri akan sirna dengan sendirinya.

Setiap manusia sama kedudukannya. Yang membedakan adalah; apakah dia bisa memberi manfaat atau tidak. Guru kehidupan saya bahkan mengajarkan bahwa: ”sebaik-baik manusia adalah dia yang paling banyak memberi manfaat kepada orang lain.” Betapa bangganya kita ketika bisa memberi manfaat. Ini bukan tentang rasa bangga dihadapan sesama manusia, melainkan kebanggaan dihadapan Tuhan. Karena dengan manfaat yang kita tebarkan, kita ikut menunjukkan; betapa Tuhan itu senang menebarkan kebaikan.

***


Read more: http://www.resensi.net/mengatasi-rasa-rendah-diri/2012/08/#ixzz24YrDNS1a

Jalani Saja


cerita motivasiPerjalan hidup memang tidak mudah, segala masalah selalu menghampiri kita. Banyak orang yang tidak mau menyelesaikan masalahnya dengan baik, lari dari masalah, melampiaskan masalahnya dengan berbagai hal, seperti Narkoba, minum-minuman keras, membunuh dan lain-lain.

Banyak orang cerdas di dunia ini, namun kecerdasan itu terkadang tidak di gunakan untuk kebaikan sesama, orang cerdas terkadang malah merugikan orang lain.

Aku pernah menghadapi masalah yang bagi aku itu masalah yang serius, yaitu masalah keluarga. ketika itu keluarga kami hidup harmonis, tetapi kehidupan itu tidak berujung lama, karena terjadi konflik besar dalam keluarga. aku terpukul oleh kejadian itu, kakak, abang, bapak dan keluarga besar aku jadi kacau.

Orang-orang yang biasa ramai dalam rumah, penuh canda tawa, sekarang menjadi tegang. mereka pada lari dari rumah, sempat terlintas dalam pikiran, bahwa aku juga ingin lari dari rumah, dan ingin rasanya bunuh diri, karna semua keluarga aku tidak ada yang baikan lagi.Karena aku tidak ingin hidup penuh dengan dendam. akhirnya aku mencoba bertahan dalam situasi yang sulit, dan aku terus berdoa. satu tahun lamanya mereka sudah mulai mendekat kembali ke rumah lagi. hati aku sangat senang.

hikmah yang aku dapat ialah, bahwa jangan cepat lari dari masalah hidup, penyelesaian masalah tidak gampang, jadi bersabarlah dan teruslah berdoa. lari tidak akan pernak bisa menyelesaikan masalah.

salam damai…


Read more: http://www.resensi.net/jalani-saja/2012/08/#ixzz24YqrbY00

Selasa, 07 Agustus 2012

Hormatilah Orang Yang Tidak Berpuasa


Sudah lama orang Islam di negeri ini tidak dilatih bertanggungjawab dan keluar dari kecengengan. Kalau ada seorang muslim pindah ke agama lain yang disalahkan adalah agama lain itu. Labelnya Kristenisasi. Mengapa kita tidak menyalahkan diri kita dan orang Islam di sekeliling orang itu kok tidak membantu dia secara ekonomi, sosial dan spiritual untuk memberi perasaan ‘ada penolong dari saudara sendiri’, serta memahamkan nilai & ajaran sehingga dia makin yakin dengan ajaran Islam dan ‘imun’ terhadap provokasi pemikiran dari keyakinan agama lain?

Apa bedanya dengan Islamisasi? Kalau ada tetangga Kristen membuat kebaktian, dianggap mengganggu lingkungan dengan lagu-lagu rohaninya. Padahal kalau ada tahlilan, atau jam 3 pagi sebuah langgar (mushola) di tengah pemukiman melantunkan ayat-ayat suci melalui speaker yang volumenya dipasang pol, tetangga-tetangga yang Islam adem-adem saja. Kita mungkin pernah mengejek, ah, orang Kristen masak ibadah pake nyanyi-nyanyi bisa masuk surga? Lalu, apa bedanya dengan bacaan sholat yang dilantunkan Imam dengan lagu hijaz, shoba, ala Mesir, ala Madinah, ala Mekah?

Ada seorang pemancing yang hanya menangkap ikan kecil saja. Kalau pas dapat ikan besar, ikan itu dikembalikan lagi ke sungai. Ketika ditanya, kok yang diambil cuma ikan kecil? Jawabnya, “Karena penggorengan saya di rumah kecil. Kalau saya bawa ikan besar, penggorengannya tidak cukup untuk memasak ikan besar tadi”.Rasanya kita musti memperbesar penggorengan dalam pikiran kita untuk menampung hal-hal yang selama ini ‘tidak cukup’ kita tampung dalam ‘penggorengan’ yang kita miliki.

Nah, jika untuk mendapat buah kita perlu menanam dulu, jika mendapat nafkah kita perlu bekerja dulu, jika untuk mendapat kepercayaan dari boss kita perlu membuktikan hasil kerja dulu. Dan artinya, kalau kita ingin dihormati oleh orang yang tidak berpuasa, kenapa kita tidak menghormati dulu orang yang tidak berpuasa? Bukankah orang yang berpuasa itu yang sedang dilatih oleh puasa untuk menghasilkan outcome berupa takwa, dimana kesalehan sosial adalah termasuk di dalam komponen takwa?

Ini berandai-andai saja. Misalnya judul di atas diubah jadi ‘hormatilah orang yang sedang berpuasa’, maka siapa yang lebih mulia? Orang yang sedang tidak berpuasa, atau orang yang berpuasa? Jawab saya, tentu orang yang tidak berpuasa itu, karena mereka menghormati kita yang berpuasa. Anda boleh berargumen, lho mulia di mata manusia kan belum tentu mulia di mata Allah. Jelas dong yang berpuasa lebih mulia daripada orang yang tidak berpuasa di mata Allah? Jawab saya, saya tidak tahu kecuali Anda tanyakan langsung kepada Allah.

Jadi, bisakah kita membuat mereka yang tidak berpuasa, baik yang karena sakit, haid, non-muslim, tetap makan dengan rasa nyaman? tidak perlu repot sembunyi-sembunyi? Bisakah kita membuat pencari rejeki Tuhan melalui warung makan tetap membuka warungnya di siang hari, tanpa harus tidak enak hati, tanpa kita merasa terganggu dan tetap teguh berpuasa? Jawaban sesungguhnya bisa. Tinggal kita mau apa tidak.

fimadani.com

kail ikan dan kail kehidupan




Kail dalam kamus besar bahasa Indonesia berupa kata benda berupa sekerat kawat yg ujungnya berkait dan tajam, digunakan untuk menangkap ikan; atau biasa kita menyebut pancing.
Sejenak saya meminta waktu anda untuk ikut kami, untuk memancing ikan. memancing dalam angan dunia maya anda….

* Ambilah Kail kecil anda.
Mulailah dengan memancing di got depan rumah anda.
Apa yang akan anda dapatkan???


Berpindahlah kesungai kecil dekat rumah anda.
Apa yang akan anda dapatkan???
Berpindahlah lagi kesungai Musi, mahakam, bengawan solo atau berpindahlah kedanau danau besar yang dekat dengan anda.
Apa yang akan anda dapatkan???
Jika belum puas berpindah lagi anda ke samudra, memancing lah anda disana.

Apa yang akan anda dapatkan???

Kemudian pulanglah dan ganti kail anda dengan yang besar. ulangi kegiatan anda dari got depan rumah sampai ke tengah samudra seperti diatas.
dan jawablah….
Apa yang akan anda dapatkan???

Ingatlah kehidupan bagaikan memancing
cita n asa hanya bisa tergapai tak kala kita memilih pancing yang tepat dan lokasi memancing yang tepat pula.

Namun kita harus tetap ingat meskipun pilihan kail dan tempat kita sudah tepat belum tentu kita mendapat apa yang kita inginkan. terkadang ikan kakap pun dapat terlepas saat kita angkat keatas.

So jika semua sudah tepat, maka banyaklah berdoa pada Illahi. agar hasilpun bisa menjadi tepat.

Selamat memancing dan semoga sukses dalam kehidupan ini.

Jika ingin sukses yang abadi, kumpulkan ikan-ikan yang telah didapat untuk persiapan perjalanan setelah mati.
resensi.net

pantang mengeluh















Sebagai manusia, wajarlah jika sesekali kita mengeluh dengan keadaan yang tidak sesuai keinginan. Tetapi, tidak pantas rasanya jika setiap kali kita menemukan hal yang melenceng saja dari apa yang kita inginkan dihadapi dengan mengeluh.

Mengeluh sepertinya sudah menjadi “tren”. Contohnya saja dengan adanya jejaring sosial yang memungkinkan untuk kita bisa share apapun yang kita alami. Ini secara tidak langsung dapat menjadi hal pelancar mengeluh. Pentingkah menceritakan semua yang menimpa kita kepada semua orang? Apakah dengan menceritakan semuanya dapat menghilangkan masalah itu? Tentu tidak.

Memang, mengeluh sah-sah saja untuk mencari solusi masalah kita. Yang terjadi ketika kita mengeluh, apakah kita berpikir untuk menemukan solusi? Kebanyakan kita tidak berpikir jauh seperti itu. Secara tersirat, tujuannya hanya ingin orang mendengarkan keluh kesah kita

Sebenarnya, dengan atau tanpa mengeluh hidup tetaplah hidup. Yang harus dijalani walaupun lelah, yang harus dihadapi walaupun berat, yang harus dimengerti walaupun rumit. Memperlihatkan kelemahan kita justru akan menjadi negatif.

Sebegitu susahkah untuk bersyukur?

Jumat, 03 Agustus 2012

Hati-hati dengan Tokoh Fiktif!


Superman adalah Yahudi Freemason. Pertama, Logonya berbentuk seperti pentagram. Bentuk ini disukai oleh masyarakat AS sehingga dipakai di bangunan Pentagon. Huruf 'S' dalam perisainya bisa berarti Samiri atau Son of God, 666 (six, six, six), atau ular (snake), yang juga merupakan lambang setan. Perhatikan kedua gambar ini.


Kedua gambar ini berbentuk segi lima atau pentagram, bentuk yang disukai oleh penganut Freemason. Pentagon/pentagram adalah simbol keadidayaan Amerika.


Kedua, Superman dikenal juga dengan nama Kal-El. Nama ini berasal dari bahasa Ibrani yang berarti suara Tuhan. Ayahnya bernama Jor-El yang berarti ketakutan/penghormatan terhadap Tuhan. Semua keluarga berakhiran dengan kata El. Kata El dalam Ibrani berarti Tuhan. Makanya kalau di khazanah muslim kita mengenal akhiran Lloh, misalnya Abdullah, Saifullah, Nasrullah, dst. Di Bani Israel dikenal nama-nama yang berakhiran -el seperti misalnya Ariel, Samuel, Israel, dst.
Ketiga, gambaran Superman sebagai pahlawan paling unggul adalah cerminan Bangsa Yahudi yang menganggap dirinya sebagai bangsa pilihan dan paling hebat di antara bangsa-bangsa lainnya. Dalam komik maupun filmnya, tokoh ini memiliki kekuatan penglihatan sinar X (X-ray vision) yang membuatnya dapat melihat tembus pandang. Ini adalah refleksi dari all-seeing eye alias si mata satu di puncak piramida Illuminati. Ia juga punya kekuatan super hearing yang dapat mendengar sejauh 5000 mill. Ini mengingatkan kita atas keterlibatan Freemason dengan dinas intelijen M16 dan CIA.

all-seeing eye atau si mata satu

Keempat, penyamarannya sebagai Clark Kent mendeskripsikan konspirasi Freemason yang penuh rahasia. Dalam cerita Superman, orang-orang mungkin akan tertawa jika diberitahu bahwa Clark Kent adalah Superman. Dalam kehidupan nyata, orang-orang akan tertawa bila diberitahu tentang kebenaran adanya Freemason/Illuminati. Buktinya, Anda mungkin tidak percaya bahwa Lady Gaga, Britney Spears, Rihanna, dan Beyonce adalah penganut Illuminati meskipun telah ditunjukkan bukti-buktinya. Ada kesamaan, bukan?

Kelima, Superman adalah anak dari planet lain di langit sana yang turun ke bumi untuk memperbaiki bumi. Konsepsi ini mirip konsep anak tuhan berwujud manusia yang berlaku dalam agama-agama primitif sejak dari jaman sebelum Masehi. Seperti misalnya mitologi-mitologi anak-anak dewa di Mesopotamia, Mesir dan Yunani, yang kemudian diserap oleh agama-agama berikutnya seperti Yahudi yang menyebut Uzair anak Allah dan Yesus yang dianggap anak Allah. Konsep ini beranalogi dengan the Fallen Angel yang diturunkan ke bumi karena tidak mau sujud di depan Nabi Adam. The Fallen Angel adalah nama lain dari Antichrist atau Dajjal. Saya kemudian bersimpulan, "Berarti selama ini gue mengidolakan sosok Dajjal dong." Itu sebabnya saya memutuskan berhenti mengidolakan Superman.

Bagi sebagian besar orang, mengidolakan seorang tokoh adalah hal yang sepele. Namun, perlu diketahui bahwa kekaguman terhadap tokoh fiktif akan menimbulkan dampak buruk.

  • Pola pikir fiktif
Saat masih menjadi anggota komunitas pecinta superhero, saya melihat teman-teman saya selalu berbicara mengenai superhero. Saat berdiskusi, mereka berbicara soal superhero. Saat bercanda, mereka juga berbicara soal superhero. Foto-foto yang mereka unggah pun juga berkaitan dengansuperhero. Bahkan ketika sang pahlawan berulang tahun, mereka dengan senang hati merayakannya meskipun tahu bahwa tokoh kesayangannya tidak ada dalam dunia nyata. Saya teringat dalam sebuah forum. Ada seseorang bertanya seperti ini, "Lois Lane meninggalnya kapan?". Ada pula menanyakan, "Superman sama Wonder Woman pacaran atau enggak sih?". Anda mungkin teringat tentang Herbert Chavez, warga desa di Filipina yang rela operasi plastik agar wajahnya mirip dengan Superman.


Herbert Chavez

Ia kini sudah berusia sekitar 35 tahun. Kekagumannya terhadap Superman membuatnya seperti kehilangan akal sehat sehingga mau betindak bodoh. Anda tentu tidak mau ketika anak Anda dewasa, ia malah menyia-nyiakan akalnya dengan berpikir secara fiktif. Misalnya, ada peristiwa pengeboman di sebuah hotel. Disinyalir pelakunya adalah kelompok teroris. Anda sedang berada dekat lokasi kejadian bersama anak Anda. Namun, anak Anda malah berpikir seperti ini, "Tenang aja, Ma. Kan, ada para Avengers. Mereka nanti pasti datang kok buat numpasin para teroris." *Gubrak* Capeee deh....!!

  • Kemerosotan Moral

Tokoh-tokoh superhero sangat identik dengan wanita yang cantik dan seksi. Spiderman (Peter Parker), misalnya, dipasangkan dengan Gwen Stacey dan Mary Jane. Keduanya digambarkan sebagai wanita cantik, mempesona, dan seksi. Superman (Clark Kent), walaupun digambarkan sebagai laki-laki yang setia, dikelilingi oleh wanita-wanita cantik semasa hidupnya. Saat masih remaja, ia berpacaran dengan Lana Lang. Ketika bekerja, ia bermitra dan berkencan dengan Lois Lane. Di JLA, ia dekat dengan Wonder Woman (Diana Prince). Ia bertemu sepupunya dari Krypton bernama Kara Zor-El (Supergirl). Di serial Smallville, Clark Kent bersahabat dengan Chloe Sullivan, dan pernah berciuman dengan Maxima, seorang wanita yang datang dari galaksi lain. Wanita-wanita ini digambarkan sebagai wanita yang cantik, seksi, dan mempesona, baik dalam komik maupun film.

Chloe Sullivan di SmallvilleMaxima di Smallville

Bruce Wayne (Batman) adalah seorangplayboy, yang suka gonta-ganti wanita. Tentunya, sebagaiplayboy, ia lebih suka bersama wanita cantik dan seksi. Itu sebabnya banyak pecinta superheroyang suka melirik dan menggoda wanita cantik. Di acara seperti Toys Fair, wanita berparas cantik dan seksi sudah seperti aksesoris. Mereka tampil, berkumpul, dan berfoto dengan para lelaki yang bukan mahramnya. Padahal, dalam Islam, laki-laki dan perempuan dilarang berikthtilat (bercampur-baur) untuk menghindari perzinaan, kecuali jual-beli, keperluan medis, keperluan akademik (belajar-mengajar). Makanya, tidak heran di pesantren maupun LDK, ada pemisahan antara ikhwan (laki-laki) dan akhwat (perempuan). Selain daripada itu, wanita diharamkan menggunakan pesona kecantikannya untuk tujuan komersial.

Tak hanya itu, cerita superhero juga identik dengan kekerasan. Maka, dikhawatirkan anak Anda akan melakukan kekerasan karena meniru adegan kekerasan yang dilakukan oleh superherokesayangannya. Sebagaimana kita ketahui, tokoh idola akan menjadi panutan bagi para penggemarnya.

  • Sikap jauh dari nilai agama

Amerika Serikat adalah negara liberal. Tokoh-tokoh fiktif seperti Batman, Superman, Flash, Spiderman, Wonder Woman, dsb adalah buatan AS. Tentunya, tokoh-tokoh ini telah disusupi dengan ajaran-ajaran liberalisme dan simbol-simbol Illuminati yang mungkin tidak disadari oleh penggemarnya selama ini.

Anda mungkin pernah mendengar berita mengejutkan bahwa Green Lantern digambarkan sebagai pelaku homoseks atau gay. Dalam komiknya, ia terlihat berciuman dengan pacar sesama jenisnya. Dalam komik X-Men, terlihat juga seorang tokoh laki-laki mutant yang menikah dengan sesama jenisnya. Pernikahannya disambut hangat oleh para X-Men. Coba Anda bayangkan bagaimana tokoh-tokoh fiktif ini merusak mental generasi muda.


Salah adegan di komik Green Lantern

Saya menyampaikan informasi ini untuk para sobat yang nantinya akan menjadi ayah/ibu atau para sobat maupun kerabat yang sudah menikah. Dunia hiburan saat ini sangat membahayakan bagi anak-anak bila kita tidak waspada. Banyak tokoh Islami yang lebih layak dijadikan idola seperti Baginda Rasul SAW dan para sahabatnya. Pejuang-pejuang Islam (seperti Salahudin Al-Ayyubi, Muhammad Al-Fatih (sang penakluk Konstantinopel, yang saat ini dikenal sebagai Istanbul Turki)) serta ilmuwan-ilmuwan Islam (seperti Ibnu Sina, Ibnu Khaldun, al-Farabi, dll) juga layak dijadikan idola. Arahkan anak Anda pada tokoh-tokoh Islam supaya dia mencintai agamanya dari kecil.

Fatwa Qardhawi: Jangan Sembarangan Mengafirkan Orang!




Masalah mendasar yang perlu diperhatikan dengan sungguh-sungguh ialah menghukum kafir terhadap seseorang. Perbuatan tersebut merupakan perbuatan membahayakan dan berdampak hukum yang sangat berat, yaitu:

1. Ia (si tertuduh) tidak halal lagi untuk hidup bersama dengan istrinya. Ia wajib dipisahkan dari istrinya karena seorang wanita Muslimah tidak sah menjadi istri lelaki kafir. Sebagaimana telah disepakati dengan yakin oleh para ulama.

2. Anak-anaknya tidak boleh berada di bawah kekuasaannya. Hal itu disebabkan ia tidak dapat lagi diserahi amanat mengurus anak-anaknya dan dikhawatirkan ia akan memengaruhi mereka dengan kekafirannya.

Lebih-lebih bila mental mereka masih labil sehingga sangat mudah dipengaruhi. Jadi, anaknya merupakan amanat yang harus dipikul oleh masyarakat Islam secara keseluruhan.

3. Ia telah kehilangan hak untuk mendapatkan perlindungan dan pertolongan dari masyarakat Islam, setelah ia keluar dari Islam dengan melakukan kekafiran yang nyata dan murtad yang terang. Karena itu, ia harus disisihkan, dan hendaknya masyarakat memutuskan hubungan dengannya sehingga ia sadar dan kembali ke jalan yang benar.

4. Ia harus diseret ke pengadilan Islam untuk dieksekusi sebagai orang murtad, setelah terlebih dahulu diminta bertobat dan dihilangkan berbagai syubhat dari pikirannya serta disampaikan hujjah yang kuat terhadapnya.

5. Jika ia mati, tidak berlaku atasnya ketentuan hukum yang berlaku bagi kaum Muslimin. Karena itu, ia tidak dimandikan, tidak dishalati, tidak dikubur di pekuburan kaum Muslimin, dan tidak mewariskan sebagaimana ia tidak mewarisi harta ahli warisnya.

6. Bila ia mati dalam keadaan kafir itu, ia mendapatkan laknat Allah dan dijauhkan dari rahmat-Nya, serta akan kekal di dalam api neraka.

Demikianlah, kita harus berhati-hati dan berpikir berulang-ulang manakala kita hendak mengafirkan orang lain. Sebab, hal itu akan membawa dampak hukum yang sangat berat bagi si tertuduh.



Menggapai LAYLATUR QADR




Ibadah di bulan suci Ramadhan sebenarnya dapat diibaratkan seperti sebuah kompetisi olahraga lari marathon. Hanya pelari yang sampai pada garis finish lah dikatakan sebagai pemenangnya. Demikian pula ibadah pada bulan suci ini, hanya mereka yang bertahan melakukan ibadah-ibadah mulia hingga akhir Ramadhan lah yang disebut sebagai pemenangnya. Para pemenang inilah yang akan diberi gelar sebagai orang-orang yang bertaqwa.

Tidak ada gelar yang lebih mulia dan tinggi dari itu. Maka setiap hamba yang telah mampu meraih gelar taqwa, ia dijamin hidupnya di surga dan diberi kemudahan-kemudahan di dunia. Dan puasa adalah sarana untuk mendapatkan gelar taqwa itu.

" Hai orang-orang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa." (QS al-Baqarah: 183).

"...Barangsiapa bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar." (QS. Ath Thalaaq: 2)

"...Dan barang siapa bertaqwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya."
(QS. Ath Thalaaq: 4)

" Dan memberinya rezeki dari arah yang tak disangka-sangkanya. Dan barangsiapa bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya...."
(QS. Ath Thalaaq: 3)

Kecenderungan manusia yang hidupnya berorientasi kepada akhirat, jauh lebih sedikit, dibandingkan dengan mereka yang berorientasi kepada kehidupan dunia.

Mereka yang tekun beribadah dan ingin menggapai adanya laylatul qadr, jauh lebih sedikit dibandingkan dengan mereka yang terus mengejar kehidupan dunia. Tetapi masih tetap ada, walaupun jumlahnya sangat sedikit, mereka yang ingin mendapatkan kemuliaan kehidupan di akhirat.

Hanya orang-orang yang memiliki komitment dan tingkat keimanan yang tinggi, yang dapat melaksanakan puasa, dan beribadah dengan sungguh-sungguh, sampai akhir Ramadhan. Selebihnya, manusia tak pernah mengindahkan akan kehidupannya yang akan berakhir, dan semuanya kekayaan yang mereka miliki itu, akhirnya berpisah dengan mereka.

Ya Allah, dengan rakhmatMu golongkanlah aku ke dalam orang-orang yang mendapatkan (keutamaan) malam al-Qadar. Malam yang telah Kau tetapkan lebih baik dari seribu bulan dalam keagungan ganjaran, kemuliaan perbendaharaan, keindahan syukur, panjang umur, dan kemudahannya yang berlanjut...
Aamiin Ya Rabbal Aalamiin

Template by:

Free Blog Templates