Kamis, 21 Maret 2013

hutang, dimata Rasulullah

Utang di Mata Rasulullah SAW



Islam sangat memperhatikan masalah utang-piutang. Bahkan Rasulullah dalam setiap sembahyangnya sering memohon kepada Allah SWT supaya terhindar dari masalah utang, "Allahumma inni a'uudzu bika min al-ma'tsami wa al-maghram, Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari berbuat dosa dan lilitan utang.” 

Karena kebiasaan Nabi SAW berdoa dengan kalimat tersebut, seorang sahabat bertanya kepada Nabi, "Mengapa Engkau banyak meminta perlindungan dari utang, wahai Rasulullah?"

Jawab Nabi tegas, “Sesungguhnya seseorang apabila sedang berutang ketika dia berbicara biasanya berdusta dan bila berjanji sering mengingkarinya," (HR Bukhori).

Siapa saja, di antara kita pasti pernah memiliki utang. Utang bisa membuat orang bersedih dan pikiran tidak tenang. Kepada para sahabatnya, Nabi menegaskan, bahwa utang-piutang adalah perkara yang harus disegerakan. Karena pentingnya melunasi utang, Rasulullah pernah mengajarkan doa kepada sahabatnya.

Abu Umamah, sorang sahabat Nabi SAW pernah merasakan kegelisahan dan kebingungan karena memiliki utang yang tidak bisa dibayar. Suatu ketika ia sedang termenung di Masjid memikirkan utang-utangnya. Melihat sahabatnya gelisah, Rasulullah SAW langsung bersabda dan memberikan doa kepada Abu Umamah untuk diamalkan setiap pagi dan sore.

Doanya, "Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kegundahan dan kesedihan dan aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan dan kemalasan dan aku berlindung kepada-Mu dari sifat penakut dan bakhil dan aku berlindung kepada-Mu dari lilitan utang dan pemaksaan dari orang lain.” (HR Abu Dawud).

Islam mengajarkan untuk tidak menganggap sepele masalah utang. Jika ada keluarga yang meninggal dunia, para ahli waris berkewajiban membereskan terlebih dahulu masalah utang-piutang, sebelum dikebumikan. Karena sensitifnya masalah utang, sampai Nabi sendiri tidak segera mensholatkan mayit sebelum utang-puitangnya dilunasi.

Suatu ketika satu jenazah dihadirkan kepada Nabi SAW untuk dishalatkan. Nabi bertanya dulu kepada sahabatnya, apakah mayit tersebut punya utang atau tidak. Setelah ada kepastian, bahwa mayit tersebut tidak memiliki utang, Rasulullah SAW langsung menshalatkannya.

Kemudian didatangkan lagi jenazah lain kepada Beliau, maka Beliau bertanya kembali, "Apakah orang ini punya utang?" Para sahabat menjawab: "Ya". Maka Nabi bersabda: "Shalatilah saudaramu ini". Berkata, sahabat Abu Qatadah: "Biar nanti aku yang menanggung utangnya". Maka Beliau SAW mensolatkan jenazah itu. (HR Bukhori).

Utang  adalah penghalang untuk mendapatkan ridha Allah dan masuk ke dalam surga-Nya. Utang juga yang akan menggerogoti segala amal kebajikan yang dilakukan di dunia. Pahala jihad di jalan Allah adalah sebaik-sebaik pahala dan bekal di akhirat nanti. Dalam Islam, pahala jihad dapat menghapus segala macam dosa, tapi bisa terhalang jika punya utang. Sabda Nabi dalam riwayat Imam Muslim, "Seorang yang mati syahid akan diampuni segala dosa-dosanya kecuali utang."

Jika utang dapat menjadi beban di sisi Allah, bagaimana dengan koruptor yang merampok uang rakyat miliaran rupiah? Pastinya, bahwa korupsi akan menjadi utang di akhirat kelak, yang membuat pelakunya bangkrut.

Hadis Nabi SAW dalam shahih Muslim, menyebut koruptor sebagai manusia bangkrut.  Kelak pada hari kiamat, semua pahala shalat, puasa dan zakat akan diambil Allah SWT hingga tak tersisa, dan diberikan untuk orang lain. Tidak hanya itu, koruptor juga akan membebani dosa setiap orang, yang hartanya saat di dunia, ia curi. 


Oleh E Kusnandar, Alumnus Pondok Pesantren Cipasung, Tasikmalaya
http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/hikmah/13/03/06/mj82bt-utang-di-mata-rasulullah-saw

Awas, Bahaya Dengki!





Alkisah, ada saudagar kaya raya membeli seorang budak. Sejak mula dibeli, budak itu dirawatnya bagai seorang tuan. 

Diberikannya uang yang banyak, makanan paling lezat, pakaian paling bagus, perhiasan paling mewah, melebihi yang majikan itu berikan kepada istri dan anak-anaknya.

Tentu si budak merasa senang bercampur heran. Apalagi dia lihat majikannya selalu murung. Ada rona gelisah di wajahnya. Hingga suatu sore, saat duduk santai berdua di halaman teras rumah, si budak memberanikan diri untuk bertanya kepada majikan itu perihal sikapnya itu.

“Kenapa Tuan begitu baik kepadaku?”
 
“Sebenarnya aku punya satu permintaan. Jika kamu penuhi, berarti kamu layak menerima segala yang sudah dan akan aku berikan kepadamu. Tetapi jika kamu menolak, sungguh aku akan sangat kecewa,” jawab majikan. 

Merasa berhutang budi, si budak berkata, “Baiklah, Tuan. Anda sudah banyak berjasa atas hidupku. Aku tidak akan mengecewakan Tuan.” 

“Kamu harus berjanji dulu padaku. Aku khawatir kamu akan menolak,” pinta majikan. 

“Aku berjanji, Tuan. Sekarang apa yang harus aku lakukan?” jawab si budak polos.

“Permintaanku,” lanjut majikan itu, “kamu harus memenggal leherku ini di suatu tempat dan waktu yang akan aku tentukan.”

“Haah..!” si budak kaget bukan kepalang, “mana mungkin aku melakukan itu, Tuan?” lanjutnya.

“Tapi itulah permintaanku,” tegas majikannya. Dalam hati, si budak menolak. Tetapi majikannya tetap bersikeras, “Kamu harus melakukannya. Kamu telah berjanji kepadaku.”

Hari-hari berlalu. Suatu malam, majikan itu masuk ke kamar si budak. Di tangannya sudah ada sebilah pisau tajam dan segebok uang. Diperintahkannya si budak untuk keluar rumah, mengikuti langkahnya. Si budak berjalan pasrah di belakang tuannya. 

Alangkah heran si budak ketika melihat majikannya itu memanjat rumah tetangga sebelah rumah. Keheranan mencapai puncak saat keduanya tiba di atas atap rumah tetangga itu. Dengan suara lirih, majikan berbisik, “Potonglah leherku di sini. Setelah itu kamu boleh pergi kemana saja.”

Terperangah dengan apa yang baru didengar, si budak bertanya alasannya. Majikan menjawab, “Sudah lama aku benci orang ini. Dia selalu melebihiku dalam segala hal. Dendamku sudah puncak. Lebih baik aku mati daripada melihat mukanya. Karena itu, penggallah leherku di sini. Semua orang tahu dia sainganku. Kalau aku mati, orang akan menuduh dialah pelakunya. Dengan begitu, dia akan dipenjara.”

Mendengar itu, si budak berujar dengan geram, “Tuan memang tampak bodoh, pantas menerima kematian ini.” Dengan cepat, digoroknya leher majikan itu, lalu melarikan diri. 

Rencana berhasil. Esoknya, kampung geger oleh kematian majikan kaya raya itu. Pemilik rumah, yang merupakan saingan majikan, ditangkap atas tuduhan pembunuhan. Tetapi semua orang tidak percaya dialah pelakunya. 

Kematian menjadi misteri hingga si budak luluh hatinya. Dia datangi penguasa untuk menjelaskan peristiwa sebenarnya. Begitu penguasa paham persoalannya, si budak dan tersangka dilepaskan dari hukuman.

Kisah berikut dituturkan Murtadha Muthahhari dalam buku ‘Manusia Sempurna’ terkait bahaya dengki. Dengki memang penyakit batin yang sangat berbahaya. Banyak ayat Alquran dan hadis yang mengingatkan kita agar menjauhi dengki. 

Jika sudah kronis, dengki tidak hanya berbahaya bagi pemiliknya, tetapi juga orang lain dan lingkungan. Pendengki tidak segan-segan melakukan apa saja, termasuk mencelakakan dirinya, demi memuaskan amarahnya.
 
Karena dengki, orang lupa sanak saudara. Itulah kasus yang menimpa dua putra Adam. Dengki telah membuat Qabil tega membunuh adiknya sendiri, Habil (Qs Al-Maidah: 27-30). Nabi Yusuf dilempar ke dalam sumur juga karena menjadi sasaran dengki saudara-saudaranya (Qs Yusuf: 8-9).

Kasus lain adalah kaum Nuh yang menolak beriman kepada Nabi Nuh dengan alasan naif yang bermotif dengki. Lantang mereka berkata, “Apakah kami akan beriman kepadamu. Padahal yang mengikutimu adalah orang-orang rendahan” (Qs As-Syu’ara: 111).
 
Perhatikan juga ucapan kedengkian anak buah Fir’aun yang menentang dakwah Nabi Musa. “Apakah kita percaya kepada dua orang manusia (Musa dan Harun) seperti kita ini. Padahal kaum mereka adalah orang-orang yang menghambakan diri kepada kita?” (Qs Al-Mukminun: 47).
 
Kasus dengki juga muncul di masa Rasulullah Muhammad. Kaum kafir Makkah dan ahli kitab enggan mengimani dakwah Rasulullah adalah karena dengki. Kata mereka, “Mengapa Al-Quran tidak diturunkan kepada seorang besar dari salah satu dua negeri ini?” (Qs Az-Zukhruf: 31).

Mereka juga bilang, “Orang-orang semacam inikah di antara kita yang diberikan anugerah oleh Allah?” (Qs Al-An’am: 53). 

Masih banyak ayat-ayat Alquran dan hadis shahih yang berbicara tentang bahaya dengki. Poin utamanya, pendengki selalu gundah gulana atas kenikmatan yang dimiliki orang lain. Sebaliknya, mereka bersuka cita jika orang lain mendapat celaka dan bencana (Qs Ali Imran: 120).

Itulah bahaya dengki. Pantas jika ganjaran yang cocok untuk pendengki adalah tercabik-cabiknya hati oleh duka lara di dunia dan musnahnya saldo pahala yang kemudian diganti siksa dahsyat di akhirat. 

Namun, ada dengki terpuji. Sabda Rasulullah, “Tidak dibenarkan dengki kecuali terhadap dua hal: laki-laki yang dikaruniai Allah Alquran lalu diamalkan siang-malam dan laki-laki yang dikaruniai Allah kekayaan lalu diinfakkan siang-malam” (HR Muslim dan Ibnu Majah). 

Pada dua model dengki inilah “hendaknya orang-orang berlomba” (Qs Al-Muthaffifin: 26).  

Cao Dai, Agama Penyembah Al-Masih Dajjal dari Vietnam


Cao DaI
Sejak Baginda Rasulullah Muhammad saw masih hidup, Baginda Rasulullah saw telah mengatakan bahaya dari fitnah Dajjal si pendusta. Bahkan Rasulullah saw menjelaskan ciri-ciri fisik dari Dajjal ini agar kita, kaum muslimin bisa menjauhi dari diri dan fitnah yang ditimbulkannya. Dan menjelaskan bahwa Allah SWT tidak buta.

Kini, berabad-abad lamanya sejak Baginda Rasulullah Muhammad saw telah wafat, banyak orang yang bukannya menjauhinya, malah menjadi pengikutnya.
Di Vietnam, tepatnya di kota Tay Ninh kini sudah berdiri sebuah kuil yang dijadikan tempat pemujaan terhadap Dajjal si messiah pendusta. Agama yang menuhankan Dajjal ini bernama agama Dao Cao Dai atau sering disebut sebagai agama Cao Dai saja. Agama baru ini dibentuk pada tahun 1926 di Vietnam. Agama ini sendiri bersifat sinkretis, yakni menyatukan semua agama yang ada di dunia dalam satu agama saja, yang menyembah Tuhan yang satu, yakni Dajjal itu sendiri.

Cao Dai sendiri bermakna “tempat yang tinggi” atau secara harafiahnya bermakna di tempat tertinggi dimana Tuhan berada. Pengikut Cao Dai mempercayai bahwa agama beserta pengajaran, simbolisme, dan organisasinya ditunjukkan langsung oleh Tuhan. Mereka meyakini pengajaran Buddhisme, Taoisme, Konfusianisme dan Kristen, Islam dan Sinkh.

Para pengikut agama Cao Dai di Vietnam

Untuk melakukan ibadahnya aliran Cao Dai ini memiliki tempat yang dinamakan Cao Dai Temple. Cao Dai Temple berada di Tay Ninh, yang berjarak 100 km dari Ho Chi Minh. Bangunan yang berwarna-warni ini juga memiliki arti yang melambangkan masing-masing kepercayaan di dalamnya. Tampak kombinasi antara bangunan masjid, pagoda indochine dan katedral. Jika Anda masuk ke dalamnya, dinding-dinding yang berada di tengah hall memiliki beberapa patung ukiran yang menjadikan simbol kepercayaan, seperti patung ukiran Yesus, Hindu Brahma, Budha, Sufi Sikh, dan bahkan Nabi Muhammad (?), tentu saja ini bentuk lain dari sebuah pelecehan terhadap Baginda Nabi besar Muhammad saw. Dan parahnya, mereka ditempatkan dengan saling berdampingan.

Agama ini pertama mulai diketahui oleh kaum muslimin, melalui sebuah program televisi di BBC yang melakukan wisata rohani ke 80 agama yang ada di dunia.

Logo Piramid All Seing Eye di jendela Kuil Cao Dai

Jika kita mengunjungi kuil ini di Vietnam, maka, akan kita temukan sebuah berhala yang ditempatkan di dalam kuil ini yang secara jelas ditujukan kepada penyembahan terhadap Dajjal si mata satu. Karena ada sebuah berhala yang ukurannya besar yang ditempatkan di dalam dengan gambar mata satu. Ornamen mata satu ini sendiri juga ditempatkan di dinding kuil, lengkap dengan segitiga mata satu kas logo piramid Illuminati (All Seeing Eye), juga di baju ibadah para pendeta agama Cao Dai ini.

Para pendeta Cao Dai

Bagi mereka yang tidak paham, maka, agama ini tampak seperti agama yang bagus, karena menggambarkan kerukunan antar umat beragama. Dimana semuanya saling menghormati dan berdampingan tanpa ada rasa permusuhan. Padahal agama ini sendiri sebenarnya adalah bentuk lain dari ajaran kaum Pagan Kabbalah Yahudi, yang dipraktekkan oleh kelompok rahasia secret societies seperti Illuminati, Freemasonry, Rosikrusian dan lain sebagainya dan
menjadi tujuan mereka untuk menyatukan semua agama dalam panji dan jugayang sesuai dengan ajaran Yahudi, agar nantinya kaum Yahudi mudah memperbudak orang-orang diluar agama mereka, yang mereka anggap lebih hina dari seekor anjing. Agama ini sekarang kita kenal dengan sebutan agama New Age.

Dan dengan melihat ini semua, banyak peneliti yang menganggap jika agama Cao Dai ini memang didanai langsung oleh kaum Freemason dan Illuminati. Kini pengikut agama Cao Dai ini diperkirakan berjumlah antara 2-3 juta jiwa di Vietnam dan di berbagai negara lain.

Berlindung dari Fitnah Dajjal

Patung yang disembah penganut agama Cao Dai

Kata Dajjal berasal dari kata Al-Kadzdzab yaitu Pembohong Besar, dinamakan demikian karena Dajjal suka menutup-nutupi kebenaran dengan kebatilan dan menyembunyikan kekafirannya dihadapan manusia dengan berbagai kebohongan.

Dajjal adalah keturunan Adam as. Kehadirannya ditengah-tengah umat manusia di akhir zaman nanti dapat dideteksi dan dirasakan oleh setiap individu orang beriman. Hal tersebut karena Dajjal memiliki karakteristik yang dapat dikenali oleh setiap mukmin sebagaimana yang telah digambarkan dan disebutkan ciri-cirinya di dalam hadis Nabi Muhammad saw.

Diantara ciri-ciri karakteristik seorang Dajjal ialah ia adalah seorang pemuda berkulit merah, berperawakan gemuk pendek, berambut keriting, keningnya bening, mata sebelah kanannya buta, sedangkan kedua bola matanya tidak berbentuk cekung ataupun cembung, selaput mata kirinya agak lebih tebal, tertulis diantara kedua matanya huruf-huruf “KAFIR” dengan tulisan tanpa terputus. Setiap orang apabila menoleh kepada wajahnya, maka dapat melihat dengan jelas tulisan tersebut. Ia tidak memiliki keturunan karena telah ditakdirkan sebagai seorang laki-laki yang impoten.

Bahaya dan bencana fitnah Dajjal tersebut dipandang sebagai yang terbesar dan terdahsyat sepanjang sejarah kehidupan manusia. Untuk menghadapi Al Masih Dajjal dan mengantisipasi setiap diri dari berbagai macam pengaruh jahat yang ditimbulkan dari berbagai fitnahnya, Nabi Muhammad saw memberikan kiat-kiat khusus yang diharapkan setiap individu mukmin dapat membentengi diri dari kejahatan Dajjal. Berikut rangkumannya yang penulis kutip dari buku Ikhwan Fauzi, Lc., “Fenomena Kiamat”:

Berpegang teguh dengan Islam.

Berlindung kepada Allah SWT dari bahaya fitnah Dajjal. Diriwayatkan dari Aisyah istri Nabi Muhammad saw, bahwa Rasulullah saw dahulu selalu berdoa di dalam shalatnya dengan ucapan: “Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari siksaan kubur dan aku pun berlindung dari mara bahaya fitnah Al-Masih Dajjal.” (HR. Bukhari). Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda: “Apabila salahs eorang dari kalian melakukan tasyahud (di dalam shalat) maka hendaklah ia berlindung kepada Allah dari empat hal, Rasulullah saw berucap: “Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari azab kubur, fitnah kehidupan dan kematian, kejahatan fitnah Al-Masih Dajjal.” (HR. Muslim).

Menghafal sepuluh ayat dari permulaan dan akhir Surah Al-Kahfi. Diriwayatkan dari Abu Darda’ ra, Nabi Muhammad saw bersabda: “Siapa yang dapat menghafal sepulut ayat Surah Al-Kahfi, nisacaya ia terlindungi dari bahaya Dajjal.” (HR. Muslim).

Dan yang terakhir adalah dengan menjauhi Dajjal sejauh mungkin.

Kamis, 07 Maret 2013

akhirnya lulus juga, Alhamdulillah

 

Alhamdulillah segala puji bagi Allah yg hingga detik ini masih diberi kesempatan untuk menghirup udara pemberianya secara gratis, terlebih mendapatkan nikmat yg paling besar yaitu nikmat iman dan islam.
setelah 5 tahun lebih sebuah perjalanan atau perantauan seorang anak kampung yg berhasrat meneruskan cita-cita besarnya, yaitu menuntut ilmu di perguruan tinggi, akhirnya hari ini telah selesai satu tingkat, babak baru berikutnya yg jauh lebih besar dan menantang akan jauh lebih berat lagi.

kebahagiaan terbesar itu adalah bisa membahagiakan dan membuat orang tua bangga, sebuah kebahagiaan yg tidak bisa ditukar oleh harta seberapapun menggunung harta tersebut, sebuah perjuangan panjang dan do'a dari orang tua yg tak henti-hentinya, rentetan restu dan keikhlasan orang tua agar anaknya bisa lebih baik dan bisa membanggakan orang tua, sungguh usaha dan kerja keras kita yg membuahkan hasil dan kemanfaatan bukan tidak mungkin adlah hasil dari kerja keras dan doa orang tua kita saat ini.

hari ini tanggal 7 maret 2013, akhirnya bisa resmi dan di wisuda, meski dengan tidak mendapatkan nilai yg begitu memuaskan, lebih dari cukup lebih tepatnya bagiku, tapi itu sudah cukup membahagiakan, menilik kerja kerasku yg tak seberapa dibanding nilai yg menurutku lebih bagus dari usaha yg kulakukan. menilik kembali perjuangan bagaimana bisa tetap bisa kuliah, rintangan dan cobaan hidup adalah hal biasa. selain bagaimana memikirkan pelajaran adalah bagaimana terus bisa bertahan di kuliaahan, uang semesteran, kerjaan, membantu orang tua.. rasa-rasanya baru kemarin semua itu kulalui, begitu dahsyatnya arti perjuangan itu, betapa nikmatnya berjuang dengan peluh keringat itu, perjuangan yg tak hanya membutuhkan modal fisik saja, namun butuh support, doa dan tentunya kerja keras untuk tidak pantang menyerah menggapai apa yg diinginkan.

perjuangan baru dimulai, perjuangan yg sesungguhnya, dilapangan dimana kita hidup, menghidupi, mempengaruhi dan memberi mafaat bagi masyarakat luas, belajar tak kenal henti, bukan di bangku kuliah  saja, namun setiap waktu dan tepata dimanapyn dan kapanpun memberikan pembelajaran hidup tiada henti, jangan berhenti belajar dan jangan belajar berhenti. harapan sederhanaku adalah bisa memberikan manfaat terhadap konsekuensi bakti dan tanggung jawab seorang mahasisawa terhadap kompetensi dan baktinya terhadap masyarakat dengan mentransfer nilai-nilai dan pengetahuan yg kita dapat selam di bangku kuliah, hingga kelak kita benar-benar menjadi agen of change. agen-agen pemberi perubahan, entah itu perubahan bagi diri sendiri terlebih dan terutama membawa dampak dan kemanfaatan bagi orang lain.


Senin, 04 Maret 2013

Sakaratul Maut Seorang Kemal Attaturk


Sesaat setelah Kemal Attaturk menggantung tigapuluh ulama dan mengawasi gerakan perlawanan dari kubu Muslim, ia katakan, “Ketahuilah, saya dapat membuat negara Turki menjadi negara demokrasi bila saya dapat hidup lima belas tahun lagi. Tetapi jika saya mati sekarang , itu akan memerlukan waktu tiga generasi.”
Begitulah Kamal Ataturk , selalu berlaku angkuh di atas tindakan kekejaman dan anti Agama , seorang yang dikenal sebagai pencetus Sekular Turki , penghancur kekhalifahan Turki .
Tahukah anda , bagaimana siksaan Allah pada akhir masanya?

Kezoliman dan penghianatan Kamal Ataturk hancurkan umat Islam di Turki sangat begitu kejam. Sekiranya Kamal Ataturk ini lahir di zaman adanya rasul pada saat ketika wahyu masih ada, tentunya bisa jadi namanya akan diabadikan seperti Firaun, Namrud dan Abu Lahab.

Cara kematian yang Allah telah datangkan kepada mereka yang zalim itu teramat tragis sekali. Kematian merekapun teramat unik . Contohnya Namrud, mati karena sakit kepala akibat dimasuki oleh seekor nyamuk melalui telinganya. Setiap kali ia menjerit, doktor pribadinya memerintahkan dipukul kepalanya untuk mengurangi kesakitannya. Setelah lama bergelut dengan sakratul maut, akhirnya dia mati dalam keadaan tersiksa dan terhina. Begitu juga dengan Firaun yang mati lemas di dalam laut.

Jadi, tidaklah heran kalau Kamal Ataturk juga menerima pembalasan yang setimpal dengan pembalasan yang diterima oleh Namrud dan Firaun.

Menurut sejarah dalam buku-buku biografinya, yang ditulis oleh para pendukungnya, kematian Kemal dikarenakan akibat over dosis minuman keras. Ditambah lagi dengan berbagai penyakit seperti penyakit kelamin, malaria , sakit ginjal dan lever.

Dia meninggal dunia pada 10 November 1938 , Kulit di tubuh badannya rusak dengan cepat dan dĂ­ganggu pula oleh penyakit gatal-gatal. Doktor-doktor sudah memberi bermacam-macam salep untuk diusap pada kakinya yang sudah banyak luka-luka karena tergaruk oleh
kukunya. Walaupun begitu dia masih sangat angkuh. Di akhir-akhir hayatnya yaitu ketika menderita sakratulmaut, anehnya dia takut sekali berada di istananya dan tubuhnya merasa panas maka ia ingin dibawa ke tengah laut dengan kapalnya. Bila penyakitnya bertambah krisis, dia tidak dapat menahan diri daripada menjerit. Jeritan itu semakin kuat (hingga kedengaran di sekeliling istana), Dia berteriak kesakitan dalam sakratulmautnya dengan penuh azab di tengah-tengah laut.

Pada 29 September 1938 Kamal Ataturk mengalami koma selama 48 jam. Pada 9 November, dia mengalami koma kali kedua. Dan sewaktu itulah air dalam perutnya disedot keluar. Dia kemudiannya tidak sadarkan diri selama 36 jam dan akhirnya meninggal dunia.

Cara kematiannya begitu menghinakan sekali. Begitu pula setelah kematiannya. Mayatnya TIDAK dimandikan, tidak dikafankan, tidak disembahyangkan dan tidak dikebumikan dengan segera seperti yang dituntut oleh ajaran Islam. Tetapi sebaliknya, mayatnya diawetkan dan diletakkan di ruang takhta di Istana Dolmabahce selama 9 hari 9 malam.

Setelah 9 hari, barulah mayatnya disembahyangkan, itupun setelah didesak oleh seorang adik perempuannya. Kemudian mayatnya telah dipindahkan ke Ankara dan dipertontonkan di hadapan Grand National Assembly Building. Pada 21 November, dipindahkan pula ke sebuah tempat sementara di Museum Etnografi di Ankara yang berdekatan gedung parlemen.

Lima belas tahun kemudian yaitu pada tahun 1953, barulah mayatnya diletakkan di sebuah bukit di Ankara. Mayat Ataturk tidak pernah dikebumikan. Tiada tanah yang layak untuk menjadi kuburnya.
Begitulah cara Allah memberikan azab untuk para penentangNya di dunia ini…Semoga para penzalim (yang masih diberikan kehidupan oleh Allah SWT) terhadap umat Islam dapat segera bertaubat dan berubah menjadi pendukung dan pembela Din Islam ini…aamiin ya Robbal Alamin.

Cinta yang Salah




Suatu ketika, Baginda Rasulullah Saw pernah berpesan yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim dari Abu Said Al-Khudri, ”Kamu akan mengikuti sunnah (tradisi) orang-orang sebelum kamu sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta. Sampai mereka masuk ke dalam lubang biawak pun, kamu tetap mengikuti mereka. Kami bertanya :’Wahai Rasulullah, apakah yang Tuan maksudkan itu adalah orang-orang Yahudi dan Nasrani’ ? Rasul Menjawab; ’Kalau bukan mereka siapa lagi?”

Keprihatinan yang mendalam bagi kita orang tua yang memiliki anak remaja khususnya dan umat Islam seluruh dunia, terhadap fenomena yang sudah merasuk dan menggerogorti remaja Muslim, bukan hanya di Indonesia tapi juga di berbagai belahan dunia.

Tentu saja tidak cukup dengan keprihatinan, tapi harus dengan aksi nyata yakni meningkatkan peranan orang tua dan masyarakat dalam mendidikan generasi muda.

Setiap tanggal 14 Februari dirayakan sebagai Valentine’s Day (Hari Kasih Sayang). Kasih sayang yang bermakna kebobrokan moral atau kemaksiatan yang berbaju kasih sayang.  Fenomena ini merambah luas  baik di perkotaan maupun di pedesaan.    
 
Kata Valentine berasal dari bahasa Latin yang berarti 'Yang Maha Perkasa', 'Yang Maha Kuat dan Maha Kuasa'. Kata ini ditujukan kepada Nimroe dan Lupercus, tuhan orang Romawi.

Jadi, ketika kita meminta orang menjadi to be my Valentine, berarti itu sama dengan kita meminta orang menjadi 'Sang Maha Kuasa' terhadap diri kita.

Di sinilah mulai muncul problem akidah, yakni kemusyrikan. Karena menjadikan sesuatu sebagai ilah (sesembahan dan penguasa hidup) yang bertentangan dengan Tauhid (mengesakan Allah SWT).

Perayaan Valentine’s day sendiri berasal dari perayaan ritual Lupercalia yang merupakan rangkaian upacara penyucian di masa Romawi Kuno (13-18 Februari). Pada hari itu, para pemuda mengundi nama-nama gadis di dalam kotak.

Lalu setiap pemuda mengambil nama secara acak dan nama gadis yang keluar harus menjadi pasangannya selama setahun untuk bersenang-senang.

Ketika Katolik masuk Roma, mereka mengadopsi upacara ini menjadi nuansa Katolik dan mengganti nama gadis-gadis tersebut dengan nama Paus atau Pastor. 

Pada abad ke-3 Masehi, Santo Valentine (seorang pemimpin Katolik) bersama temannya Santo Marius secara diam-diam menentang pemerintahan Kaisar Claudius II.

Kaisar memerintahkan menangkap dan memenjarakan Valentine karena menyatakan tuhannya adalah Isa Al-Masih dan menolak menyembah tuhan-tuhan Romawi. 

Lalu ia dihukum gantung pada 14 Februari 269 M. Dari kejadian itulah, Paus Gelasius meresmikan 14 Februari 496 sebagai Valentine’s Day untuk mengenang Santo Valentine.

Oleh karena itu, setiap perayaan, seperti akad nikah, resepsi, acara keluarga dan sejenisnya yang mengaitkan dengan momentum Valentine’s Day, merupakan pengakuan akan ritual agama Romawi dan kristiani tersebut.   

Apalagi dijadikan sebagai justifikasi untuk melakukan kemaksiatan kolektif yang merusak akidah dan akhlak remaja kita (pesta seks dan hura-hura).

Bukan berarti Islam tidak mengajarkan Kasih Sayang. Justru, kasih sayang sendiri berasal dari nama Allah SWT. yakni Ar-Rahman dan Ar-Rahim yang mesti menghiasi (akhlak karimah) setiap pribadi Muslim. 

Cinta dan kasih sayang adalah fitrah dan karunia Ilahi yang semestinya dimuliakan dan tidak patut diekspresikan dalam bentuk kemaksiatan  untuk dan atas nama cinta.   

Perayaan Valentine’s Day merupakan kejahiliyahan modern yang lebih berbahaya dibanding dengan jahiliyah Bangsa Arab dahulu yang konvensional dan lokal.

Meniru dan ikut-ikutan terhadap suatu budaya berarti sama saja dengan mereka. Nabi SAW. mengingatkan hal ini jauh hari, ”Barang siapa menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk dari golongan mereka”. (HR. Abu Daud dan Imam Ahmad dari Ibnu Umar). 

Jangan kita biarkan mereka tersesat, karena kita akan bertanggung jawab kelak di hadapan Pengadilan Rabbul Jalil, Allah SWT.

Untuk itu, setiap orang tua harus mengawasi dengan ketat anak-anak remajanya pada waktu perayaan itu tiba dan bertanggung jawab menjaga keluarga dari api neraka.(QS.66:6)



Oleh: Ustaz Hasan Basri Tanjung, MA.
http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/hikmah/13/02/14/mi6ts4-cinta-yang-salah

Kecepatan Gerakan Dajjal


Dajjal-ilustrasi
An-Nawas bin Sam'an r a. berkata bahwa pada suatu pagi Rasulullah saw menceritakan tentang Dajal. Kami bertanya, "Rasulullah bagaimana kecepatan Dajal berjalan di muka bumi?" Nabi menjawab, "Seperti mendung yang diterpa angin, maka dia pergi mendatangi suatu kaum dan mengajak mereka (dengan kebohongannya) untuk mengimaninya, lalu dengan segera kaum itu percaya kepadanya. Lalu menyeru langit untuk segera menurunkan hujan. Lalu tanaman-tanaman segera tumbuh subur dan mereka menggembalakan ternaknya yang banyak susunya dan gemuk-gemuk. Kemudian ia mendatangi suatu kaum yang lain, lalu mengajak mereka untuk mengimaninya, tetapi kaum ini menolak semua ajakannya, lalu ditinggalkan kaum tersebut oleh Dajal, mendadak daerah itu menjadi kering dan gersang, tidak ada sedikit pun dari kekayaan (alam) mereka yang tertinggal." (Shahih Muslim)
Rasulullah saw. sangat tepat memberikan gambaran tentang kecepatan Dajal di bumi. Hal ini sebagaimana riwayat tersebut memberikan gambaran tentang gerakan Dajal yang secepat angin. Bahkan, dalam riwayat lain disebutkan bahwa ia dapat melangkah dari timur ke barat dalam sekejap. Apabila kita mau sesekali merenungkan perkembangan teknologi saat ini --apalagi beberapa dekade ke depan-- niscaya prediksi hadits tersebut sangat tepat untuk menggambarkan "teknologi informasi". Dunia yang semakin sempit dikarenakan kecepatan teknologi yang tidak pernah terbayangkan oleh generasi sebelumnya. Kecepatan Dajal yang disebutkan oleh hadits seperti "angin berhembus" itu, tidak lain adalah sistem komunikasi yang didukung oleh teknologi super digital melalui jaringan satelit yang sangat cepat bagaikan kedipan mata.
Langkah informasi dapat seketika mencakup timur dan barat, sesuatu yang bukan lagi aneh pada zaman sekarang apalagi di masa depan. Dajal menjadikan "teknologi pengindraan" (satelit) sebagai sarana untuk mengawasi dunia.

l. Mendatangi Suatu Kaum (Bangsa)
Apa yang diriwayatkan oleh hadits tadi --tentang Dajal mendatangi suatu kaum--mengisyaratkan bahwa propaganda Dajal ke seluruh bangsa-bangsa dengan menawarkan kenikmatan dan kelimpahan materi. Bangsa-bangsa yang menjadi budak ajaran mereka akan segera menikmati limpahan kemakmuran dunia yang dilambangkannya dengan turunnya hujan dan gemuknya ternak peliharaan yang berlimpah air susunya. Sebaliknya, suatu bangsa atau negara yang menolak kerja sama dengan Dajal akan dihancur-luluhkan sebagai satu pelajaran bagi bangsa tersebut dan bangsa lainnya.

Bangsa yang menolak Dajal akan mengalami penderitaan dari segi keuangannya, kemiskinan, dan kekacauan yang luar biasa --sebagaimana diriwayatkan dalam hadits tadi-- dalam bentuk mengalami kekeringan dan sedikitnya kekayaan bangsa tersebut

Siasat licik Dajal adalah menggoda manusia dengan hiburan dan wanita. Telah banyak para pemimpin dunia dan pejabat pemerintahan yang "tersungkur" karena godaan wanita yang sengaja disodorkan melalui jaringan konspirasi Dajal. Hal ini, sudah sejak awal, diperingatkan oleh Rasulullah sebagaimana sabda baliau:

"Dunia ini cantik dan hijau. Sesungguhnya, Allah menjadikan hamu khalifah dan Allah mengamati apa yang kamu lakukan, karena itu jauhilah godaan wanita dan tipuan dunia. Sesungguhnya yang menimpa kaum Bani Israel sebelum kamu adalah karena godaan kaum wanita." (HR Ahmad).

Jaringan konspirasi Dajal menjadikan kaum wanita sebagai "komoditi" (pelacur) bagi kaum turis, bahkan diekspor ke Eropa untuk sekaligus mengorek berbagai informasi dari lawan jenisnya yang terperangkap oleh godaannya tersebut.

Oleh karena itu, umat Islam diperingatkan agar menjauhi jebakan dunia --khususnya godaan wanita-- yang selalu dikemas dengan penuh daya pikat oleh kaum Dajal ini. Ketahuilah bahwa kenikmatan dunia, betapapun gemerlapnya, hanyalah sementara dan tidak mempunyai nilai sama sekali dibandingkan dengan akhirat.

Rasulullah SAW bersabda, "Perbandingan dunia dan akhirat, seperti seorang yang mencelupkan jarinya ke dalam laut, lalu diangkatnya dan dilihatnya (jarinya tersebut). Apa yang melekat di ujung jarinya itulah dunia, sedangkan sisanya yaitu air di lautan, maka itulah kenikmatan akhirat." (HR Muslim dan Ibnu Majah)

2. Berkecamuknya Kemungkaran
Abdullah bin Amru bin al Ash r a. berkata bahwa Rasulullah saw bersabda, "Dajal akan keluar pada umatku, maka tinggalkanlah penjahat-penjahat manusia dalam kecepatan burung, dan jiwa srigala tidak mengenal kebaikan dan tidak menolak mungkar. Hingga setan menyerupakan mereka dan berkata kepada mereka, 'Tidakkah kamu menyambut saya?' Mereka menjawab, 'Apakah yang kauperintahkan kepada kami dengan menyuruh kami menyembah berhala'…" (HR Muslim).

Hadits tersebut memberikan simbol informasi bahwa Dajal akan menjadikan para pengikutnya menjadi manusia yang tidak lagi mengenal agamanya sendiri. Bahkan, mereka menjadi asing dengan agamanya. Umat Islam telah meninggalkan Al-Qur'an sebagai petunjuk hidupnya. Hal inilah yang diperkirakan dan sangat dikhawatirkan Rasulullah saw, sebagaiman firman Allah SWT:

"... 'Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku menjadikan Al-Qur'an ini suatu yang tidak diacuhkan'…" (al-Furqan: 30).

Kemungkaran semakin merajalela dikarenakan manusia telah melupakan Allah dan terpikat oleh kenikmatan fatamorgana yang ditawarkan dan dikemas dengan sangat memikat oleh para profesional Dajal.

Persatuan suatu bangsa "diobok-obok" sehingga nasionalisme pecah berantakan menjadi kepingan-kepingan negara kecil yang memudahkan Dajal untuk mengontrol mereka. Konflik antaragama diprovokasi dengan segala isu sistematis, sehingga menjadi alasan pembuktian propaganda kaum Dajal bahwa agama tidak lagi dibutuhkan karena hanya menjadi sumber konflik. Manusia harus merdeka dari segala cara berpikir dogmatis yang memperbudak dirinya. Inilah gaya haru dari paham seorang Yahudi licik, Karl Marx. Ia seorang neo Komunisme yang bagaikan binatang "melata dari bawah bumi" mendesis (daabbatim minal ardhi; an-Naml: 82) menyebarkan
racun terhadap fikrah atau cara berpikir umat Islam dan umat agama lain.

Kaum Dajal itu bergerak bagaikan burung yang terbang dengan cepat hinggap ke sana ke mari dan menyebarkan berbagai keburukan. Jiwanya yang sudah kehilangan "moralitas agama" telah diisi oleh hawa nafsu binatang srigala yang tidak kenai belas kasihan: menindas dan menyebarkan fitnah kebencian. Hal ini telah disebutkan oleh Thomas Hobbes:

"Manusia akan menjadi sekelompok srigala yang siap untuk saling mencabik satu sama lain (homo homini lupus belium omnium contra omnes)."

Segala tatanan moral agama dianggapnya sebagai penghalang dinamika dan kemerdekaan berpikir. Agama hanya akan menjadi simbol statusquo yang sekarat, sehingga harus dihilangkan setahap demi setahap dengan memberikan wacana baru, yaitu kenikmatan dunia hedonis-epikuristik. Yaitu, mengajak umat manusia untuk menerima berhala baru, ideologi baru yang matrialistis-rasional serta berbagai bentuk okultisme, agama mistik, dan berbagai takhayul, sebagaimana dijelaskan oleh hadits tadi: sebagai penjahat yang kecepatannya seperti burung, dan jiwanya bagaikan srigala yang tidak mengenal kebaikan dan tidak mau menolak kemungkaran, serta menyuruh menyembah berhala. Para kaki tangan Dajal, baik sadar atau tidak sadar, terbelenggu akal pikirannya. Buta mata hatinya untuk mendengarkan hati nuraninya. Ia terpesona terhadap kehebatan kekuasaan dan intelektualitas Dajal yang "mengangkangi" dunia tanpa saingan itu. Mereka mendatangi dan menyembah untuk meminta bantuan Dajal agar memperoleh curahan hujan dari langit dan tumbuh subur ternak dan tanamannya.

Begitulah yang dinubuwatkan hadits Rasulullah saw. Orang-orang yang lemah iman dan hilang rasa bangganya untuk berpihak kepada Allah dan Rasul-Nya --mereka malu dan merasa minder dengan menjadikan Al-Qur'an dan Sunnah Rasul sebagai azas dan panduan hidupnya-- akan dengan mudah terperangkap oleh gemerlapnya kekuatan Dajal.

Abu Sa'id al-Khudri ra. berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda:
"Pada waktu keluarnya Dajal, ada seseorang dari kaum mukminin yang pergi (menemui Dajal) kepadanya. Lalu ia disambut oleh polisi-polisi Dajal dan ditanyakan, 'Hendak ke mana engkau?' Ia menjawab, 'Saya ingin menemui orang (Dajal) yang baru keluar.' Lalu mereka bertanya, 'Apakah kamu belum percaya kepada Tuhan kami?' Ia menjawab, 'Tuhan kami tidak samar.' Maka berkatalah polisi Dajal, 'Bunuhlah dia.' Akan tetapi, polisi tersebut ditegur oleh sebagian dari mereka (polisi lain), 'Jangan.' Tuhan kami (Dajal) telah melarang tidak boleh membunuh seorang, selain dari perintahnya. Maka dibawalah mukmin tersebut menghadap kepada Dajal, maka ketika dilihat oleh si mukmin, ia segera berkata, 'Hai sekalian manusia, inilah Dajal yang telah disebut oleh Rasulullah saw'. Maka segera Dajal menyuruh merebahkan mukmin tersebut dan diperintahkan supaya dikupas kulit dan dipukuli punggung dan perutnya. Lalu Dajal bertanya, 'Apakah tetap engkau tidak percaya kepada kami?' Ia menjawab, 'Engkaulah alMasih pendusta.' Kemudian diperintahkan supaya (mukmin tersebut) digergaji dari atas kepalanya hingga ke kakinya menjadi dua bagian, dan berjalan Dajal di tengah dua bagian badan yang telah terbelah dua. Kemudian Dajal memerintahkannya, 'Bangunlah!' Maka bangunlah dan tegaklah ia. Kemudian Dajal kembali bertanya, 'Apakah kamu belum percaya kepadaku?' Ia menjawab, 'Tidak berkurang pengetahuanku tentang engkau, bahkan bertambah yakin.' Kemudian si mukmin berkata, 'Hai sekalian orang, ia (Dajal) tidak dapat berbuat demikian lagi kepada seorang pun'. Maka Dajal berusaha untuk membunuh kembali orang mukmin itu, tetapi Allah telah meletakkan diantara leher hingga belakang orang itu seolah-olah tembaga, hingga tidak dapat disembelihnya. Kemudian dipegang tangan dan kaki orang itu dan dilemparkan. Mereka menyangka ia dilempar ke dalam neraka, padahal ia dilempar ke surga. Kemudian Nabi melanjutkan sabdanya, 'Itulah manusia yang paling besar kesaksiannya (mati syahid) di sisi Tuhan Rabbul 'alamin'…" (HR Muslim)

Anas r a. berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda, "Akan mengikuti Dajal dari Yahudi Asbahan, tujuh ribu yang memakai pakaian seragam." (HR Muslim)

3. Teror Terhadap Orang Beriman
Dajal akan melakukan teror dengan berbagai cara kepada orang-orang beriman. Mereka membuat isu dan menyebarkan berita bohong, baik melalui berbagai media massa maupun internet, agar orang-orang beriman terpojok dan dinistakan oleh kaumnya. Orang yang bertindak jujur, ikhlas, dan berpihak kepada Allah dan Rasul-Nya akan segera berhadapan dengan teror fitnah yang dilancarkan oleh para pengikut Dajal tersebut. Sehingga datanglah satu kondisi secara sangat nyata dan manusia pun buta mata hatinya melihat kebenaran. Nafsu amarah menjadi akidahnya. Caci maki, umpat, dan hujatan menjadi zikirnya. Lalu fitnah dan kebencian menjadi jubah kebesarannya. Maka menarilah kaum Dajal yang telah memecah belah suatu kaum yang dikawal oleh "mayat-mayat hidup" (zombie).

Kebenaran telah dibohongkan. Kejujuran telah dicemoohkan. Kesalehan telah dilecehkan. Dan para pengikut Dajal itu pun beramai-ramai menyanyikan kepalsuan, kemunafikan, dan kebohongan di atas penderitaan dan darah manusia. Akan tetapi, orang-orang beriman yang masih mempunyai hati nurani tetap waspada terhadap segala bentuk gerakan Dajal zionis yang menampakkan dirinya sebagai al-Masih ad-Dajal. Mereka sadar bahwa Dajal berupaya untuk melakukan cuci otak (brainwashed) kepada kaum mukminin --seperti yang disebutkan hadits Muslim tadi-- dengan cara mengupas kulit dan memukul punggung orang beriman.

Hanya saja, Allah memberikan perlindungannya dengan simbol perisai dari tembaga sehingga orang mukmin itu selamat dari pengaruh Dajal. Mereka (Dajal beserta kaumnya) menyangka bahwa orang mukmin itu telah dibuangnya ke neraka, padahal Allah menggantinya dengan surga (jannatun na'im). Bagi orang beriman, keberpihakan kepada Allah dan Rasul-Nya adalah harga mati yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Betapapun seluruh manusia, pada saat itu, secara sadar atau tidak sadar telah menjadi pengikut dan penyembah berhala yang dipropagandakan kaum Dajal.

Inilah Tiga Wajah Sabar




Sabar menjalani hidup dengan segala kondisinya, tidak tergesa-gesa mendapatkan hasil, dan tetap semangat menghadapi cobaan apa pun adalah sikap yang bersinergi dengan sunnatullah.

Lihatlah tanaman tidak langsung berbuah saat ditanam. Buahnya pun tak langsung masak saat muncul, bahkan harus menunggu berbulan-bulan untuk mencapai musim panen.

Sang janin dalam kandungan ibunya tak langsung lengkap anggota tubuhnya. Ia harus menunggu berbulan-bulan untuk menjadi sempurna. Allah SWT bahkan mengajarkan, penciptaan langit dan Bumi berlangsung selama enam hari. Padahal Allah bisa menciptakannya dalam sekejap hanya dengan mengatakan "kun fayakuun". Ini semua untuk mengajarkan pentingnya sifat sabar melalui berbagai proses hidup dan kehidupan.

Para ulama membagi sifat sabar dengan tiga wajah. 


Pertama, sabar menaati Allah. Mengapa? Sebab untuk menjalankan semua rukun Islam sangat membutuhkan kesabaran.
Shalat, misalnya. "Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa." (QS Thaha: 132).

"Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) shalat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk." (QS Al-Baqarah: 45).

Allah SWT mengaitkan antara sabar dan shalat bahwa seseorang tak akan menegakkan shalat dengan benar tanpa kesabaran dirinya. Hidup bersama dengan orang-orang beriman, membantu mereka, berdakwah bersama mereka, membimbing mereka menaati Allah, juga membutuhkan kesabaran. Juga lihat QS Al-Kahfi: 28. Bahkan ada dua tugas pokok seorang Muslim yang keduanya saling berkait tak terpisahkan untuk mendapatkan kebahagiaan, yaitu saling menasihati dalam kebenaran dan saling menasihati dalam kesabaran.

Kedua, sabar menjauhi maksiat. Sabar mengendalikan gejolak nafsu jangan sampai terseret kepada dosa. Sabar menahan diri dari perhiasan dunia yang selalu menggodanya. Sabar meninggalkan harta haram yang menggiurkan. Sabar tidak mendekati jalan-jalan zina yang selalu memanggilnya.

Rasulullah SAW menyebutkan, ini adalah jalan ke surga. "Surga diselimuti dengan hal-hal yang tidak menyenangkan, sementara neraka diselimuti dengan hal-hal yang menggiurkan."

Ketiga, sabar menjalani ujian Allah SWT bahwa hidup dan mati, senang dan susah, mudah dan sulit, semua adalah ujian. Banyak orang bertahan pada saat diuji dengan kesulitan, namun malah ia jatuh pada saat diuji dengan kemudahan. Banyak semut justru mati di dalam gula. Seekor kera tidak jatuh pada saat diembus angin kencang.

Malah ia jatuh pada saat diembus angin sepoi-sepoi. Sorang Mukmin harus selalu sabar pada saat diuji dengan kesulitan dan bersyukur pada saat diuji dengan kesenangan. Inilah sukses. Wallahu a’lam bishshawab.

Oleh Dr Amir Faishol Fath
http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/hikmah/13/02/21/mijy5k-inilah-tiga-wajah-sabar

Anak- Saham Titipan Bagian Penting Kehidupan Kita





Sahabat resensi.net. Mungkin kita sering melihat turun naiknya nilai saham di papan saham. Atau kita sering melihat dan mengawasi laju pertumbuhan bisnis dan usaha yang kita jalankan. Jika turun, segera kita ambil tindakan agar grafik kembali menanjak. Dan bila naik, kita berpikir untuk pengembangan bisnis selanjutnya. Terkadang kita mati-matian menguras tenaga dan pikiran untuk mengambil strategi dan menerapkannya ke dalam langkah yang diambil.
Sahabat.. kita sering terlena dengan naik turunnya usaha, karir maupun bisnis yang kita jalankan hingga terkadang lupa dengan saham dan aset yang telah Allah percayakan kepada kita. Saham tersebut adalah putra-putri kita.
Sebagian kita menganggapnya sebagai hadiah yang kita peroleh dengan gratis. Padahal terkadang ada sebagian kita, untuk mendapatkan kepercayaan mengasuh seorang putra, berulang kali menengadahkan tangan dan berulang kali berdoa. Setelah diberi kepercayaan tuk mengasuh anak, doanya menjadi hilang, pengawasan pendidikan menjadi berkurang.
Jika kita terlena dengan saham-saham dan aset-aset bisnis dan lupa untuk mengangkat saham amanah ini, maka kita akan rugi tidak hanya didunia, namun juga diakherat.
Segeralah kita mengangkat saham-saham ini, agar mereka menjadi dekat dengan orang tuanya, dekat dengan akheratnya, dekat dengan Tuhannya. Menjadi kebanggaan orang tua. Khusunya kebanggaan orang tua saat dihari pertanggung jawaban dihadapan Allah. Karena anak kita bisa didorong untuk masuk ke surga, namun karena anak pula kita dapat terseret ke neraka.
Sahabatku, yuk.. kita jaga putra-putri kita, dari pergaulan yang semakin menggila. Agar kita bahagia diakhirnya..

Read more: http://www.resensi.net/anak-saham-titipan-saham-bagian-penting-kehidupan-kita/2012/12/#ixzz2MZDIhl00

Keajaiban




Sewaktu Tabaarok bisa menghafal Alquran pada usia 3,5 tahun dan dinobatkan sebagai penghafal Alquran terkecil (termuda) sedunia pada usia empat tahun, itu dianggap sebuah keajaiban. Sebagian muslim di Arab Saudi dan Mesir menganggap ini adalah keberkahan dan //fadhilah// (keutamaan) yang diberikan Allah SWT.

Tapi kemudian, menyusul Yaziid, sang adik. Dengan prestasi yang bahkan lebih mencengangkan. Setelah Yaziid yang usianya beda dua tahun dengan Tabarook, (sekarang Tabaarok usianya sembilan tahun, Yaziid tujuh tahun). Dan hebatnya lagi, adiknya Yaziid, yakni Zainah yang sekarang berusia lima tahun, juga sudah mampu menghafal Alquran sejak usia 3,5 tahun. Subhanallah.

Dunia pun kemudian menjadi paham. Ini bukan hanya keajaiban yang kebetulan atau keajaiban khusus yang dimiliki keluarga ini. Sebab, kemudian muncul //Tabarak Project.// Dengan salah satu visi misinya, mencetak anak penghafal Alquran sebelum usia tujuh tahun.

Di Indonesia, saya memimpikan; "Sebelum masuk SD, sudah hafal Alquran 30 juz." Alhamdulillah, atas izin Allah SWT, sekitar dua tahun lalu, saya berkesempatan mengunjungi markas //Tabarak Project// di Jeddah. Subhanallah, puluhan anak seusia Tabaarok, telah mengikuti jejaknya.

Maka, ketika suatu saat saya bertemu dengan Dr Kamil, ayah dari Tabaarok, Yaziid, dan Zainah, disampaikan semua yang ada di //Tabarak Project// itu sudah mampu menghafal Alquran 30 juz. "Inilah Keajaiban Alquran. Bukan keajaiban keluarga saya, tapi Allah yang memudahkan Alquran buat kita semua," kata Dr Kamil.

Dan saya pun melihat potensi itu. Namun Allah "baru menyempurnakannya" setelah melihat Tabaarok, Yaziid dan Zainah, dari dekat. Haafidz, putra saya, sejak usianya 2,5 tahun, sudah mulai menghafal surah Yaasiin.

Metode //talaqqi//, yakni dengan dibacakan. Namun, saat itu banyak kekurangannya dan cenderung terhenti. Padahal Haafidz sempat menghafal empat surah ditambah dengan Al-Kahfi dan Maryam.

Alquran memang penuh keajaiban, dan keajaiban itu buat semua yang percaya. Beberapa waktu lalu, saat meresmikan sebuah rumah makan (Waroeng Ayam Bandung), sang pemiliknya menyampaikan sebuah kejutan.

Seorang ibu berusia 77 tahun, namanya Hajjah Yanah. Baru dua bulan menghafal, sekarang sudah dapat 60 ayat. "Kalau mau, pasti bisa. Dan umur bukan halangan,” kata Ibu Hj Yanah.

Beliau yakin bisa menuntaskan hafalan Alquran 30 juz sebelum tutup usia. Lihatlah, penegasannya, ‘Usia bukan halangan.’ Saya pun optimistis, insya Allah, melalui program //Tabarak Project Indonesia,// anak-anak sudah hafal Alquran sebelum masuk SD.

Insya Allah dalam waktu dekat, program ini akan segera diluncurkan. Semoga, melalui program ini, harapan memiliki generasi masa depan yang menjadi penghafal Alquran bukan lagi sebuah mimpi, tapi kenyataan. Amien.

Tabaarok, Yaziid, dan Zainah, bukan hanya hafal, tapi mereka mengerti tafsirnya dan paham kisah-kisah yang ada di dalamnya. Insya Allah, di Indonesia pun akan sama.

Anak-anak Indonesia, sebelum masuk SD, sudah hafal Alquran 30 juz. Sehingga nantinya, mau jadi apapun anak-anak kita, mereka sudah punya Alquran dalam dadanya.

Oleh:  Ustaz Yusuf Mansur

Template by:

Free Blog Templates