Kamis, 02 Desember 2010

dia ibuku yg luar biasa


Dia wanita tua memanggul dagangan yg berat.berjalan di temaram lampu nan gelap dipagi hari.
Dia bangun lebih dulu sebelum ayam berkokok.tak lupa menyucikan badan lalu sembahyang terkadang.

Dia menengadahkan tangan sambil berucapa ditengah sepertiga malam diselesai habis sholatnya.
Dia nan tua berucap gusti allah jadikanlah anak2 kami jadi manusia2 yg bermanfaat berguna sukses dunia akhirat.dan tak banyak yg kupinta dan kuminta sungguh dgn nikmat dan karuniaMu sekarang tak kan sanggup kami hitung.

Dia bergegas dan bersiap2 menjemput karuniaNya.hingga siang menjelang dgn sejuta harapan diesok hari kedepan semua berjalan sperti sedia kala.baik2 saja.
Dia pantang menyerah.tak mau lama2 terpuruk oleh keadaan.tak menunggu aba2 untuk bergerak.baginya ikhtiarnya adalah ibadah.keluh kesahnya adalah tanda lemah dan butuhnya hamba kpd sang kholik.

Dia tidur paling belakang.disaat kami sedang nyenyak bermimpi.saat terbangun ku masih melihatnya menyelesaikan sisa kerjanya.dgn mata berair karena asap dapur nan pekat.tempat masak ikan nan sempit dgn gentingnya yg bnyak bocor.
Dia sangat keras tapi tegas dgn alasan supaya anaknya bisa mandiri dan tahan banting mengikutinya.dan kami tau itu.

Dia lebih baik mengalah drapada menang namun menghinakan.
Dia hanya melatih kita sabar.padahal terkadang kulihat ia tak sabaran.
Dia selalu berusaha memberi yg terbaik buat kami.meski terkadang kurasa ini sangat berat baginya seperti ini.

Dia tetap bertahan hingga sekarang.berjuang demi anak2nya disela2 kepergianku merantau ia hanya berpesan kepadaku"anakku tak banyak yg ibu tuntut darimu.tapi satu yg membuat ibumu bahagia yaitu bisa melihatmu menjadi sukses bagi ibu itu serasa menginjakkan salah satu kaki ibu ke surga"

ibu maafkan anakmu ini tak kan sanggup dan tak mungkin kami membalas jasamu.aku malu hingga hari ini belum ada yg bisa membuatmu bangga.aku malu belum banyak yg bisa anakmu perbuat.sementara hingga detik ini engkau masih terus berjuang menghidupi adik2ku.
ighfirlana ya rabb ighfirlana.ighfirlahuma kama rabbayani shoghiro...


perindu kaki ibu

0 komentar:

Posting Komentar

bangunan ini tak bisa berdiri tanpa campurtangan anda..!!

Template by:

Free Blog Templates