Kamis, 28 Oktober 2010

disisa umurku...


tepat diumurku yg ke 22...27 oktober 2010

ahh andai saja.begitulah kata2 yg kuucap.andai saat itu.andai dulu begini mungkin sekarang tak jadi begitu.astaghfirullah hidup ini tak mudah jangan dipersulit.dan hidup ini semua adalah anugerah yg allah curahkan kepada setiap hambanya.,kesempatan dan harapan sebuah nikmat yg allah tak pilih kepada siapa Ia berikan.kepada orang kafir.muslim.jahat.baik
semua dapat.
tepat hari ini banyak di fb ucapan dari teman2 met milad.met ultah.happy bitrhday...
sungguh nabi tak menggajarkan atau mencontohkan secara eksplisit.nabi hanya mengajarkan Muhasabah diri(instrospeksi)..itulah cara nabi dan para generasi2 salafusslah.dan itupun tak mengenal waktu setiap saat adalah perenunggan atas segala amal dan perbuatan kita.
hari ini kucoba merenunggi disaat jatah dan kontrak hidup kita semakin berkurang disaat banyak kewajiban dibanding dengan waktu yg tersedia..mampukah kita mengejar mimpi dan cita2 kita yg saat in kurasa masih jauh dari...naudzubillah hamba hnaya berharap disisa hidup hamba semakin berkualitas bertambah kebaikan dan bermanfaat.
terimakasih teman2 atas doa dan ucapanya semoga kedepan bisa lebih baik lagi...
bukan umur yg bertambah tapi umur yg makin berkurang itulah sebenarnya hidup ini tiap detik.menit.jam.hari.bulan.tahun..semuanya adalah bagian kecil dari bagian hidup kita.kita tak tahu kapan maut menjemput kita.fastaQimu...

Rasulullah saw bersabda, orang yg paling cerdas adalah orang yg paling sering mengingat kematian. Setiap waktu yg berlalu seakan menjadi langkah terakhir. Beramal untuk akhiratmu, bersikap terbaik untuk sesamamu. Matahari yg membuka hari selalu menjadi alasan untuk mengisi hari. Mengisi hari dengan segala sikap dan sifat yg sudah kita bawa sebelumnya, tanpa pernah menghiraukan apa yg akan terjadi esok. Membiarkan rasa sakit menjadi bagian yg kita beri untuk orang lain. Membiarkan rasa acuh menjadi kebiasaan yg terkadang tanpa terasa juga terberi untuk orang lain.

Matahari yg masih membuka hari memang menjadi alasan untuk menjalani hari dengan apa adanya. Menjalani sekedar mengikuti angin berhembus, membiarkan suara hati dikalahkan nafsu duniawi. Tapi pernahkah terbesit jika esok matahari sudah tidak dapat bersinar lagi. Pernahkah terbesit detik penutup hari ini, menjadi detik penutup usia kita juga. Pernahkah terbesit bahwa jika esok kita tak akan berjumpa dengan orang-orang yg sudah menyapa dan tersenyum untuk kita. Pernahkah terbesit bahwa jika esok kita kan kehilangan orang kita kasihi dan mengasihi kita. Pernahkah terbesit waktu yg berlari bersama kita harus berhenti karena ketetapanNya...

Jika esok tak pernah datang, apakah engkau masih membiarkan waktu berlalu tanpa arti. Jika esok tak pernah datang, apakah engkau masih berdiri disini terdiam tanpa pernah mengucapkan terima kasih dan rasa syukur. Jika esok tak pernah datang, apakah engkau masih terdiam jika ada yg bertanya kepadamu. Jika esok tak pernah datang, apakah engkau masih mengacuhkan suara hatimu perwujudan nuranimu. Jika esok tak pernah datang, apakah engkau masih melewatkan waktumu tanpa pernah memahami semua waktu yg berlalu untukmu. Jika esok tak pernah datang, apakah engkau masih belum bermuhasabah sebelum hari akhir datang menjemputmu.

Jika esok tak pernah datang, maukah engkau berjanji untuk dirimu sendiri untuk melakukan yg terbaik sepenuh hati kepada orang lain ketika detik itu memberimu kesempatan. Jika esok tak pernah datang, maukah engkau menemani dan mengingatkan ku bahwa umur kita terbatas.

Jika esok tak pernah datang, ah… apakah harus menunggu esok hari?.

syukron jazakallah ahsanul jaza... 18:52
depok,28 oktober 2010

0 komentar:

Posting Komentar

bangunan ini tak bisa berdiri tanpa campurtangan anda..!!

Template by:

Free Blog Templates